empat enam

7.8K 1K 155
                                    

"gaasik" Jisung menatap Nola kesal, sedari tadi dia penasaran dengan nama yang disebutkan kakaknya 'je', dia dibuat pusing sendiri

"kakak rasa gaenak kalo ngeceritaan tentang Je itu" setiap Nola mengingat mimpi yang dia alami, hatinya menjadi tidak tenang

"iya deh" Jisung pasrah

Jisung sepertinya harus mencari tahu sendiri.

"Sung tolong panggilin Chenle, dia ada di kantin rumah sakit bawah" Jaemin menyuruh Jisung, ada yang harus dia urus sama Chenle

"iya iya" Jisung beranjak dari kursi dengan malas

Mulai meninggalkan ruangan dengan pikiran campur aduk, untung saja Jisung tidak menabrak tembok saat berjalan

Sebelumnya dia tidak pernah sepenasaran ini, apa yang membuatnya sangat ingin tahu tentang je?

Kembali pada kesadaran, dia memilih mencari Chenle lebih dulu baru nanti dia pikirkan lagi.

Jisung melihat Chenle yang sedang termenung dimeja kantin, segera dia menghampiri

"awas kerasukan"

Chenle tersadar, dia mendongak melihat Jisung didepannya "apa?"

"dipanggil bang Jaemin" Chenle hanya mengangguk paham

Jisung melihat raut wajah Chenle yang berbeda dari biasanya, Jisung jadi curgia jika Chenle juga mengetahui siapa Je

"Kenapa ngelamun? Mikirin je?"

Chenle menatap Jisung dengan pandangan terkejut, membuat tebakan Jisung semakin nyata

"Kamu tahu Je siapa?" Chenle balik nanya

"Gak"

Chenle terdiam, memikirkan sesuatu yang terus menerus muncul ddiotaknya

"Kenapa?" Jisung bertanya

"Gapapa, cuma mimpi" Jawab Chenle dingin dan bangkit dari duduknya

Jisung semakin bingung  "apasih, ga kak Nola ga lele semuanya bikin penasaran" Gumam Jisung tapi dapat didengar oleh Chenle

"Nola mimpi tentang Je?"

Jisung mengangguk "iya, baru aja"

Chenle kembali terdiam, setelah itu dia menggelengkan kepalanya "mimpi aneh"

"Ayo" Chenle menarik Jisung pergi bersamanya untuk kembali keruangan inap Nola

Sampai didepan pintu lalu membukanya, keduanya dikagetkan dengan kedatangan Hyunjin yang sudah duduk didekat Nola

Jisung memandang malas, mau ngusir tapi dia gabisa Daddynya tidak mendukung

Chenle berdecak "males ah"

"Sini" Jaemin memerintah keduanya masuk

Dengan terpaksa dan tidak rela mereka memasuki ruangan, sulit menerima kenyataan.

"Ehm" Hyunjin jadi bingung sendiri, apa yang dimaukan adik dan sepupu Nola itu agar bisa menerimanya dengan setulus tulus hati???

"Makan, Hyunjin bawain ini buat kalian" Jaemin menyodorkan makanan ringan pada mereka berdua

"Iya"

mereka mengambil dengan malas tapi ingat 'tetap diambil' siapa juga yang gamau jika makanan yang dibawakan semuanya adalah makanan favorit mereka.

"Kalian kenapa kaya ada dendam lama sama Hyunjin" Bingung Jaemin, perasaan Hyunjin orangnya baik-baik aja malahan ngebantu.

"Gapapa" Jawab keduanya serentak

Posesif Family | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang