Chapter 5

3.7K 600 177
                                    

Haruto dan Junkyu masuk ke dalam kamar mereka. Haruto bisa bernafas lega karna ada 2 ranjang di dalam kamarnya. Artinya dia tidak akan berbagi 1 ranjang dengan Junkyu.

Haruto merebahkan badannya disalah satu ranjang disana. Dia terlalu lelah, karna perjalanan jauh ini.

Junkyu juga merebahkan dirinya dan menatap langit - langit kamarnya.

"Haru" panggil Junkyu pelan.

"hm" jawab Haruto yang masih menutup matanya.

"lo sadar gak sih, kalau ini terlalu kebetulan kalau bukan takdir? Apa jangan - jangan kita emang ditakdirkan untuk bersama?" tanya Junkyu dengan nada riangnya.

Haruto mendengus.

"jangan terlalu banyak berharap, gua udah pernah bilang sama lo, kalau gua gak tertarik dengan urusan asmara" ucap Haruto.

"gua tau, gua juga masih inget kok, cuma gua ngerasa, alam gak ijinin lo untuk terus dalam pemikiran lo itu" ucap Junkyu mulai berteori.

Haruto bangun dari ranjangnya.

"lebih baik gua mandi, dibanding gua ngeladenin ocehan lo"

Haruto mengambil pakaiannya di dalam tas dan langsung melenggang pergi menuju kamar mandi.

Junkyu hanya tersenyum tipis.

"suatu saat nanti, lo akan jatuh cinta sama gua, dan gua pastikan itu"

.
.
.

Haruto menatap Junkyu datar. Ada perasaan iri menyelip dihatinya saat mendengar betapa bahagianya percakapan Junkyu dengan kedua orangtuanya.

Ya kedua orang tua Junkyu sedang menelponnya, lebih tepatnya video call.

Haruto yang sedang membaca buku hanya sanggup terdiam. Kalau boleh jujur dia juga ingin diperhatikan oleh ayahnya seperti itu.

Haruto bisa mendengar tawa Junkyu.

"Pa.. Junkyu sudah biasa sendiri kemana - mana, ini cuma 2 hari 1 malam, jangan khawatir gitu"

"iya papa tau, kamu jaga kondisi ya, besok lombanya kan? Semangat untuk kesayangan papa"

"hahaha iya Pa, makasi semangatnya, kak Jungwoo dimana?"

"biasalah pacaran sama Lucas, dia nitip salam untukmu, katanya semangat lombanya besok"

Junkyu terkekeh. Dia melirik Haruto yang sedang bersiap - siap keluar.

"Pa nanti aku telpon lagi, byee"

Junkyu mematikan sambungan telponnya.

"Haru mau kemana?" tanya Junkyu yang menahan pergerakan Haruto.

"keluar, beli cemilan, kenapa?" tanya Haruto bingung.

"gua ikutttttt" ucap Junkyu dengan nada bayinya.

"ya udah" ucap Haruto

Junkyu dengan semangat mengambil hoodienya dan langsung berjalan disebelah Haruto.

"lo laper ya?" tanya Junkyu ke Haruto yang sedang berjalan disebelahnya.

Haruto menggeleng.

"gua cuma pingin nyemil pake temen belajar" jawab Haruto.

Junkyu mengangguk.

Junkyu menikmati perjalanan mereka, walaupun Haruto tidak mengajaknya berbicara, tapi cukup dengan Haruto mengijinkan dia ikut belanja saja Junkyu sudah senang.

Haruto masuk ke dalam minimarket dekat hotel.

Haruto memilih - milih cemilan yang ada dirak, Junkyu juga melakukan hal yang sama.

DANDELIONS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang