Chapter 10

3.9K 575 200
                                    

Jenny terlihat gelisah, dia bolak balik di depan pintu depan rumah. Jenny khawatir Haruto belum pulang juga. Jenny melihat jam dinding dan melihat sudah jam 9 malam. Haruto tidak biasanya belum pulang selarut ini.

Jenny terus - terusan menghubungi nomor ponsel Haruto, tapi ponselnya tidak aktif.

"ma gimana? Udah dapat kabar dari Haru?" tanya Taeyong.

Jenny menggeleng dengan air mata yang sudah turun.

"Haru kemana Tae hiks.. Mama khawatir" isak Jenny.

Jaemin dan Yoshi datang ke arah Jenny.

"Ma, Jaehyuk sama Jeongwoo gak tau Haruto dimana, kata mereka setelah lomba Haruto udah gak keliatan" ucap Jaemin sedih.

Yoshi terus berusaha mencari Haruto dengan melacak ponsel Haruto terakhir kali dimana sinyalnya.

"sial, ponselnya mati dari siang kayaknya, terakhir sinyalnya disekolah" ucap Yoshi.

Kalau boleh jujur, ketiga kakaknya ini sangat khawatir. Tidak biasanya Haruto tidak berkabar seperti ini.

"apa jangan - jangan Haruto masih disekolah?" tanya Jaemin.

Taeyong menggeleng.

"gak mungkin, tadi gua udah nyuruh Jaehyun buat cek di jam 8, dia bilang nihil" ucap Taeyong.

Yoshi mengusak rambutnya kasar.

"dimana dia? Dia gak kenapa - napa kan, sumpah gua khawatir" ucap Yoshi frustasi.

"coba tenang, Haruto punya teman selain Jaehyuk sama Jeongwoo gak?" tanya Jaemin.

"gak deh kayaknya, cuma 2 orang itu doang yang betah temenan sama Haru" ucap Taeyong.

"kalian berempat ngapain diem di depan pintu kayak gitu?" tanya Jiyong.

"oppa, kau tau dimana Haruto? Kau kan ke sekolahnya, kenapa dia belum pulang sampai sekarang?" khawatir Jenny.

"oh dia gak pulang?" tanya Jiyong datar.

"oppa, oppa gak khawatir?" tanya Jenny geram.

"buat apa khawatir sama anak tidak berguna seperti dia" sinis Jiyong.

"oppa! Jaga bicara oppa!" ucap Jenny marah.

"ayah keterlaluan! Ayah apain Haruto sampai gak pulang?!" marah Jaemin.

"dia kalah 1 lomba dari 2 lomba yang dia ikuti, dia bilang sih sakit, tapi itu konsekuensinya bukan, harusnya gak ada alasan apapun untuk menang, dia aja yang lemah, baru dimarah segitu aja langsung gak pulang" santai Jiyong.

"yak ayah! Haruto bukan robot ayah! Kenapa ayah mendidiknya sekeras itu!" marah Taeyong.

"dia ayah didik saja udah seperti ini merepotkannya, bagaimana kalau ayah tidak didik dia!" marah Jiyong.

"oppa kau tega! Kenapa kau tega seperti itu pada Haruto?! Kenapa hah?! Dia salah apa!" marah Jenny.

"diam Jenny! Haruto bukan anakmu, jadi kau tak perlu repot - repot mengurusnya" ucap Jiyong yang melukai hati Jenny.

"walaupun Haruto bukan anakku, tapi dia sudah kuanggap sebagai anak kandungku! Aku berhak untuk mengurusnya, aku berhak mengkhawatirkannya! Aku bukan kau yang ayah kandungnya, tapi memiliki hati bagai iblis dengan anaknya sendiri!" marah Jenny.

Jiyong menarik tangan Jenny.

"ikut denganku sekarang" ucap Jiyong marah.

"yak lepas oppa! Lepas!" teriak Jenny.

DANDELIONS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang