Chapter 6

3.6K 561 172
                                    

Haruto terbangun dari tidurnya. Dia merasakan ada seseorang yang memeluknya, tapi dia tau betul ini bukan pelukan kakak - kakaknya.

Haruto mendongak dan melihat wajah Junkyu yang tertidur dengan damainya.

Haruto terkejut, dia dengan segera bangun.

Dia melihat pakaian yang dia pakai dan Junkyu. Masih lengkap.

Haruto bernafas lega.

Haruto mengingat - ingat, bagaimana dia akhirnya berakhir tidur seranjang dengan Junkyu?

Kemarin dia sehabis belajar, tidur, terus hujan, ada suara guntur, dia menelepon kak Taeyong dan setelah itu..

Dia ingat, Junkyu membangunkannya dan akhirnya berakhir seperti ini.

Haruto mengusak rambutnya dengan kasar.

'bisa - bisanya lo nunjukin kelemahan lo depan orang Haruto, lo bego' batin Haruto meringis.

"eoh Haru.. Lo udah bangun?" tanya Junkyu yang bangun sambil mengucek - ucek matanya.

Haruto menahan tangan Junkyu.

"jangan dikucek, nanti merah" ucap Haruto.

Junkyu mengerjapkan matanya berkali - kali.

"lo mandi duluan, kita harus siap - siap untuk lomba" ucap Haruto.

Junkyu yang memang baru bangun dan nyawanya belum terkumpul semua hanya manggut - manggut dan berjalan ke kamar mandi.

Haruto mengusap wajahnya kasar, tatapannya sendu.

"kenapa bisa orang baru seperti Junkyu membuat gua nyaman tidur disaat hujan? Kenapa harus dia? Ada apa ini?" gumam Haruto.

Haruto menggelengkan kepalanya.

"lo harus fokus untuk lomba ini Haru, lo harus fokus!" semangat Haruto.

.
.
.

Junkyu terlihat gugup diruang tunggu. Jujur saja ini pertama kalinya dia ikut lomba seperti ini, baiklah dia memang pintar, tapi untuk lomba? Junkyu dulu selalu menolak untuk lomba, kalau sekarang karna dia setim dengan Haruto dia ingin ikut lomba.

Tapi nyatanya dia gugup setengah mati.

Haruto yang datang dari kamar mandi melihat Junkyu yang meremas - remas tangannya, tanda gugup.

Haruto menghela nafasnya.

"jangan gugup, atau lo akan membuat tim kita kalah" ucap Haruto yang membuat Junkyu terkejut.

"gua takut ditonton banyak orang Haru, kalau gua gak bisa jawab gimana?" tanya Junkyu dengan tatapan ketakutan.

Haruto menggenggam tangan Junkyu.

"karna lo gugup kayak gini yang buat lo nanti gak bisa jawab, coba lo tenang, tarik nafas dan Hembuskan perlahan" ucap Haruto.

Junkyu mengikuti saran Haruto.

"lebih baik?" tanya Haruto dan dibalas anggukan kepala oleh Junkyu.

"lo tenang aja, lo gak sendirian nanti lomba, ada gua partner lo lomba, jadi lo harus tenang dan jangan panik, semua akan baik - baik saja" ucap Haruto.

Junkyu tersenyum manis.

"terimakasih Haru" ucapnya tulus.

***

Lomba telah berakhir, tim Haruto dan Junkyu menang dalam lomba tersebut. Membuat Haruto menatap bangga Junkyu, karna kalau boleh jujur, Junkyu benar - benar diluar ekspektasinya dalam menjawab soal.

DANDELIONS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang