Junkyu diam mematung terkejut dengan pertanyaan Haruto.
"ya kan semua orang pasti punya teman semasa kecil Haru" jawab Junkyu.
"di Jepang maksudku" ucap Haruto.
"iya ada.. Kamu juga pasti ada kan teman sewaktu bersekolah di Jepang" ucap Junkyu mencari alasan.
Haruto semakin curiga.
Haruto mulai mengelus pelan rambut Junkyu.
"aku punya teman semasa kecil" cerita Haruto.
Junkyu tetap terdiam.
"aku pernah cerita bukan kalau ingatanku akan dia sedikit samar, sebenarnya ingatanku dari umur 7 tahun kebawah sedikit samar karna luka yang aku dapatkan dipelipis, aku ingat namanya.. Namanya Junjun.. Dia juga menyukai memainkan lagu amazing grace, apakah ini sebuah kebetulan atau sesuatu yang sedang kau sembunyikan?" tanya Haruto.
Junkyu terdiam. Lidahnya kelu.
"apa maksudmu?" tanya Junkyu.
Haruto hanya mengedikan bahunya.
"aku merasa dirimu dan Junjun sama, sejak bersamamu, kenangan - kenanganku bersama dengan Junjun kembali" ucap Haruto.
"itu hanya sebuah kebetulan" ucap Junkyu.
Haruto tersenyum.
"kalau memang kau Junjun, aku cuma ingin tau kenapa kau selama ini menyembunyikannya dariku" ucap Haruto.
Dia berdiri.
"ayoo tidur, ini sudah malam" ajak Haruto.
Junkyu terdiam.
"aku tidak memaksamu untuk bercerita hari ini, hari ini sudah berat.. Walaupun kau memang bukan Junjun, tak apa.. Selagi kekasihku Kim Junkyu, aku tak butuh orang lain lagi" ucap Haruto.
"Haru.."
Haruto mengulurkan tangannya di depan Junkyu.
"ayo tidur, aku mengantuk sayang" ucap Haruto sambil tersenyum.
Junkyu tersenyum.
Dia menerima uluran tangan Haruto dan berjalan bersama menuju kamarnya. Apakah harus dia ubah menjadi kamar kita?
.
.
.Hujan turun begitu deras dan gemuruh saling bersautan. Haruto terbangun dengan badan yang gemetar hebat.
Dia benci hujan.
Sangat benci.
Junkyu terbangun karna merasakan pergerakan disebelahnya. Junkyu melihat badan Haruto bergetar.
Junkyu terbangun sepenuhnya.
Junkyu memeluk tubuh Haruto. Haruto terkejut.
"tak apa Haru.. Tak apa.. Itu hanya hujan" bisik Junkyu.
Haruto masih tetap gemetar.
"Haru.. Coba pelan - pelan kamu lakukan gerakan ini"
Junkyu memberikan contoh gerakan butterfly hug.
Haruto mulai mengikuti gerakan dimana tangan disilang di depan dada.
"tepuk pelan - pelan pundakmu, dan gumamkan kata - kata penenang, kamu bisa ucapkan 'tenang Haru.. Itu hanya hujan, jangan takut'" ucap Junkyu.
Haruto dengan tubuh bergetarnya melakukan hal tersebut.
Dia mulai menepuk - nepuk pelan pundaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELIONS (END)
FanfictionKau laki - laki misterius yang sanggup mencuri hatiku, My Dandelions - Kim Junkyu