Junkyu menggenggam tangan Haruto. Junkyu benar - benar hancur melihat kekasihnya terbaring sakit seperti ini.
Dia masih sangat ingat bagaimana mama Jenny menjelaskan apa yang diderita Haruto.
Penyakit kelainan hati yang disebabkan oleh keturunan ini, membuat semua orang yang mendengarnya shock.
Bahkan Taeyong sampai hampir pingsan disaat mengetahui adiknya menderita sakit itu. Taeyong merasa dejavu.
Tidak ada cara lain selain menjalani transpalansi hati.
Tapi kata dokter, saat ini tidak ada hati yang cocok untuk Haruto.
Mama Jenny, kak Taeyong, Kak Yoshi dan Kak Jaemin sedang menunggu hasil tes hati mereka.
Bahkan Junkyu harus menerima kekecewaan setelah hatinya tidak cocok untuk Haruto.
Junkyu hanya bisa berdoa agar ada hati yang cocok untuk Haruto.
Ceklek
Junkyu menoleh ke arah pintu, dia bisa melihat mama Jenny menangis dan ketiga kakak Haruto juga menangis.
"ma.. Gimana hasilnya?" tanya Junkyu lirih.
Jenny menggeleng.
"enggak ada yang sama Kyu" isak Jenny.
Junkyu terduduk sedih.
Air matanya mengalir deras.
Junkyu tidak sanggup membayangkan gimana hidupnya tanpa Haruto.
"apakah ayah akan cocok hatinya dengan Haruto ma?" tanya Jaemin.
"kamu masih ngarepin ayah nolong Haru? Kamu lupa gimana mereka berdua bertengkar hingga membuat Haruto pergi dari rumah?" tanya Yoshi sinis.
"tapi siapa harapan kita lagi kak? Aku gak mau kehilangan Haruto" frustasi Jaemin.
"kita semua gak ada yang mau kehilangan Haruto, kakak akan mencarikan di rumah sakit lain, atau Black market" ucap Taeyong.
"mama harus bicara sama ayah kalian, Bagaimanapun juga Haruto juga anaknya ayah" ucap Jenny.
Mereka semua disana terdiam, menatap sendu ke arah Haruto.
Taeyong mengelus surai lembut Junkyu.
Taeyong benar - benar tau perasaan Junkyu pasti hancur melihat orang yang dia cintai sedang memperjuangkan hidupnya.
"Kak.." lirih Junkyu.
"apa?" tanya Taeyong.
"kenapa Haru belum bangun juga? Haru gak pernah tidur selama ini, Haru gak suka tidur kalau enggak dipeluk, kenapa sekarang dia tidur lama kak.. Hiks.. Kak.." isak Junkyu.
Taeyong semakin erat memeluk Junkyu. Mengusap punggung kesayangan adiknya ini.
Siapapun pasti akan menangis mendengar ucapan Junkyu.
"mama mau pulang sebentar, kalian disini jaga Haru yaa, jangan sampai Haruto sendirian" ucap Jenny.
"biar Yoshi antar ma" ucap Yoshi.
Jenny menggeleng.
"jangan, kamu harus jaga mereka disini, mama gpp sendiri pulang" ucap Jenny.
Setelahnya Jenny keluar dari kamar rawat Haruto.
.
.
.Jenny menemui Jiyong yang sedang minum wine di ruang kerjanya.
"kenapa wajahnya sembab begitu? Ada apa?" tanya Jiyong dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELIONS (END)
FanfictionKau laki - laki misterius yang sanggup mencuri hatiku, My Dandelions - Kim Junkyu