Chapter 9

3.7K 586 312
                                    

Junkyu masuk ke dalam mobil Haruto dengan cemberut.

"kenapa sih bisa bangun siang? Nanti kalau kita telat gimana? Aku gak mau manjat tembok yaa" omel Junkyu.

"kalau gitu berangkat sendiri, gitu aja susah" ketus Haruto.

Junkyu semakin cemberut.

"tau ah bodo amat sama Haru" ambek Junkyu.

"ya udah, gak peduli" ucap Haruto santai.

"ihhh Haruuuuuuu" teriak Junkyu kesal.

"apasih berisik tau gak" dengus Haruto.

Junkyu membuka tasnya dan membuka kotak bekalnya.

"tadi aku denger di telpon kamu belom sarapan, sini aku suapin kamu sarapan" ucap Junkyu sambil menyendokkan nasi goreng.

"nanti di sekolah aja sarapannya" ucap Haruto.

"gak akan keburu, kamu pikir ini udah jam berapa? Sini buka mulutnya dulu" omel Junkyu.

Haruto menurut, dia membuka mulutnya. Junkyu dengan cepat menyuapi Haruto sarapan.

"kamu udah sarapan?" tanya Haruto.

Junkyu mengangguk.

Junkyu dengan telaten menyuapi Haruto, hingga sarapan yang dibuat Junkyu habis tak tersisa.

Junkyu mengambil botol air minumnya dan menyerahkannya pada Haruto.

"minum dulu" ucap Junkyu.

Haruto mengambil botol tersebut dan meminumnya.

"makasi" ucap Haruto sambil mengecup punggung tangan Junkyu.

Keadaan Junkyu?

Udah sangat jelas dia ingin pingsan dan teriak - teriak ditempat.

Kenapa Haruto tiba - tiba menjadi romantis begini.

Wajah Junkyu memerah mendapatkan perlakuan manis seperti ini.

.
.
.

Sudah seminggu ini Junkyu melihat Haruto mendekam di perpustakaan. Junkyu gak habis pikir kenapa Haruto bisa - bisanya mengikuti 2 lomba sekaligus.

Apa otaknya gak overdosis belajar?

Junkyu masuk ke dalam perpustakaan dan mencari Haruto. Junkyu bisa melihat Haruto duduk di bangku paling pojok dengan tumpukan buku di depannya.

Junkyu menghela nafasnya. Kekasihnya itu bukan robot omong - omong, tapi kenapa dia kerjanya belajar terus?

"kau tak bosan melihat buku terus?" tanya Junkyu sambil duduk disebelah Haruto.

"enggak" jawab singkat Haruto.

Junkyu mendengus.

"kau sudah makan siang?" tanya Junkyu.

"udah" jawab Haruto.

Junkyu menatap Haruto datar.

"nanti temenin aku ke mall yuk" ucap Junkyu.

"aku sibuk"

Astaga kesabaran Junkyu sudah hampir habis.

"yak Watanabe Haruto! Kau bukan robot! Kenapa kau belajar tiada henti seperti ini" geram Junkyu dengan suara yang tertahan.

Haruto memandang Junkyu datar.

"kalau kau memang gak suka aku yang begini, silahkan pergi" ucap Haruto dingin.

"yak Haruto!" geram Junkyu.

"aku gak pernah memaksa dirimu untuk disampingku, atau menjadi kekasihku, kan kau sendiri yang mau"

DANDELIONS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang