Haruto turun dengan tangan keduanya masuk ke dalam saku celana tidurnya.
Rambutnya basah sehabis keramas. Kacamata bulat membingkai wajahnya malam itu. Dengan berjalan malas dia menuju meja makan.
"kenapa rambutmu masih basah heum? Kalau keramas malam hari itu ingat dikeringin rambutnya sayang, nanti kamu masuk angin" nasihat Jenny.
"iya ma, nanti Haru keringin" ucap Haruto.
Haruto duduk dikursinya.
Jiyong melihat Haruto tajam.
"kemana aja dari semalam? Udah puas buat orang rumah khawatir?!" tanya Jiyong tegas.
Haruto menatap Jiyong malas.
"aku gak pulang, ayah gak rugi juga kan? Ayah kan gak pernah peduli sama Haru, ngapain nanya Haru kemana kemarin? Ayah harusnya sekarang sibuk memperbaiki nama baik ayah yang kemarin aku rusak, tapi sebenarnya aku gak masalah sih, aku udah lelah, jadi mulai sekarang ayah udah gak bisa ngatur aku sesuka hati ayah, mau aku lomba ini atau itu, ayah gak perlu ikut campur, karna aku hanya bisa buat ayah kecewa saja kan" jawab Haruto dengan nada tenang dan ditambah senyuman kecil.
Taeyong yang melihat adiknya seperti itu terkejut. Ekspresi itu tidak pernah sekalipun Haruto perlihatkan.
"oh kau mulai memberontak?!" marah Jiyong.
Haruto terkekeh.
"kenapa ayah? Apa aku gak boleh memberontak? Ayah.. Aku bukan bonekamu, aku anakmu, ahh bukan.. Aku hanya seorang manusia yang kebetulan terlahir dan membawa darahmu ditubuhku, jangan banyak menuntut ayah, karna ayah sendiri gak pernah sedikitpun memerhatikanku, apalagi bangga denganku, jadi.. Aku gak perlu repot - repot belajar pagi siang malam hanya untuk mendapatkan pengakuan ayah, karna ucapan ayah siang kemarin cukup untukku sadar, bahwa aku gak pernah ayah inginkan" ucap Haruto sambil tersenyum sinis.
Nada bicara pelan, tapi menusuk hati membuat Jaemin yang duduk disebelah Haruto menjadi merinding.
"Haru.." ucapan Jaemin terpotong dengan Haruto bangun dari kursinya.
"ahh sepertinya makan dirumah membuatku tak berselera, aku akan makan diluar, setidaknya Tuan Watanabe Jiyong tidak akan melihat aku lebih lama dimeja makan" sinis Haruto.
"yak Watanabe Haruto!" teriak Jiyong emosi.
Haruto tertawa sarkas sambil berjalan menuju kamarnya.
Mengambil jaket dan kunci mobil, dompet dan ponsel.
Haruto turun kembali dan menuju garasi mobilnya. Mobil ini bukan Jiyong yang membelikannya, melainkan Taeyong. Hadiahnya karna sudah legal.
Haruto mengendarai mobilnya entah kemana, dia juga bingung ingin kemana.
Apa ke rumah Jaehyuk?
Tapi tadi di grup chatnya, Jaehyuk bilang dia keluar dengan Asahi.
Apa ke rumah Jeongwoo?
Ck, pasti sekarang Jeongwoo sedang sibuk dengan Junghwan yang lagi persiapan lomba taekwondo.
Haruto mengacak rambutnya frustasi.
Resiko hanya punya teman 2 yaa gini.
Ting!
Haruto melirik sekilas ponselnya.
Aset Haruto 👉👌
Haru lagi apa? Aku bosen ihh, kita VC yuk
Haruto menyeringai.
Kenapa dia bisa melupakan keberadaan Junkyu?
Tanpa basa basi Haruto mengendarai mobilnya menuju apartemen Junkyu.

KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELIONS (END)
FanfictionKau laki - laki misterius yang sanggup mencuri hatiku, My Dandelions - Kim Junkyu