Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Suasana yang begitu memilukan di mana suara tangis Jennie yang sudah habis, isakan Rose dan Jisoo yang tetap mencoba untuk menenangkan sahabatnya juga masih terdengar.
Tidak lupa dengan Manoban dan Kim yang sudah berbicara saat bertemu, menceritakan bagaimana kejadian detailnya.
Daddy Lisa begitu tegar, dia menceritakan kembali segala sesuatu yang dijelaskan oleh saksi mata kepada papi Jennie, Kim.
"Anakmu sangat berbudi tuan, saya merasa diberkati karena Jennie bersamanya selama ini" ucap Kim, papi Jennie.
"Saya tidak mengerti, kenapa Lisa harus menyelamatkan nyawa seorang bayi dan memberikan nyawanya sebagai ganti. Tapi tak dapat kami pungkiri juga Kim, bahwa itu semua adalah sebuah takdir. Takdir yang harus Lisa jalani untuk kehidupannya"
Jennie yang mendengar itu menjerit meronta-ronta dalam hatinya. Dia sangat menyesal karena sudah bertengkar dengan Lisa siang tadi, dan bersikap dingin terhadap Lisa ketika Lisa sendiri begitu hangat. Penyesalan dalam hatinya tidak akan pernah sirna sepanjang hidupnya, dia membenci dirinya sendiri dan tetap menyalahkan dirinya atas kejadian yang menimpa kekasihnya.
Jennie memeluk lututnya dengan isakan yang sudah tidak terdengar, mungkin suaranya telah habis sejak 3 jam lalu.
Click..
Pintu ruangan itu terbuka memperlihatkan sosok berbaju hijau kebiruan lengkap dengan celana, masker, serta penutup kepalanya yang juga berwarna sama. Beliau adalah seorang dokter, dokter yang telah mengoperasi Lisa.
Dokter itu meminta pihak Lisa untuk menghampirinya, namun yang mendekat malah semuanya, tapi itu tidak masalah bagi dokter untuk menjelaskannya.
Jennie yang terpuruk dengan segala kebencian terhadap dirinya pun berusaha berdiri karena ingin mendengar penjelasan yang akan dokter katakan mengenai kekasihnya.
"Dok, bagaimana keadaan anak saya?" Daddy Lisa menghampiri dokter lebih dulu.
Dokter membuka maskernya dan mulai bicara "Operasi berhasil. Saya sudah melakukan operasi tindakan langsung tadi, dan seperti yang kita ketahui, Lisa begitu parah dengan segala cederanya dan kondisinya. Tapi beruntungnya dia sangat kuat. Kami sempat kehilangan detak jantungnya beberapa detik, namun setelah memaksimalkan upaya kami, kemudian dia meneruskan perjuangannya. Hanya tinggal menunggu bagaimana respon dia melawan masa kritisnya. Saya akan tetap memantaunya, dan doakan saja yang terbaik untuknya, karena saya sendiri tidak bisa memastikan untuk menjamin keselamatannya akan seperti apa ke depan, namun saya akan berusaha dengan kemampuan saya dan tim, untuk kesembuhannya. Hanya itu yang bisa saya sampaikan sementara ini tuan, saya permisi tuan Manoban dan semuanya" Dokter memberi hormat lalu memakai maskernya kembali.
"Huhhffhh.. Dahaengida, terima kasih karena sudah berusaha keras" demi Tuhan, daddy Lisa hanya pura-pura untuk terlihat tetap kuat.
"Sama-sama tuan, saya permisi" dokter kembali masuk ke ruangan itu dan pintu kembali tertutup.
Manoban yang sedari tadi tegar itu telah menangis saat ini, terlebih ia teringat akan istrinya yang masih syok akan kabar ini. Bagaimana jika istrinya tahu kalau Lisa sudah pernah menyerah dalam masa kritisnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
360° Loving you ☆
Teen Fiction[18+] It's my first fanfiction. (Bahasa Amatiran) Saya buat untuk kalangan dewasa. Jadi jika ada yang di bawah umur dan membaca ini, tentu saja saya hanya akan menyampaikan "Terserah, itu pilihanmu" Terima kasih🙏🏻