Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Hon.." panggil Jennie dengan lemah, ia mengusap kepala Lisa karena Lisa menempelkan kepalanya di ranjang sambil menunduk, menangis hebat.
"Baby.. Oh my God! Kau membuatku takut sayang.. Jangan seperti itu lagi.. Hiks.. Hiks.." Lisa menangis sambil mengusap, mencium, memeluk dan apa pun yang bisa Lisa lakukan untuk Jennie.
"Don't cry.. I love you" ucap Jennie yang masih terlihat lemah dengan beberapa tangisan yang mengalir dari matanya.
"I love you so much baby. Please.. Stay strong.." Lisa masih menangis ketakutan.
Jika ada pertanyaan siapa yang paling histeris dengan kejadian ini? Jawabannya hanya satu. Suami. Hanya Lisa yang paling histeris di ruangan ini.
"Aku hanya lelah tadi, mian" Jennie tersenyum dan mengusap pipi Lisa guna menghapus air matanya.
"No baby.. Mian.. Aku yang panik, aku takut sesuatu terjadi padamu. Kau merasa lebih baik sekarang? Apa yang bisa aku lakukan agar kau merasa baik sayang? Katakan" tanya Lisa tanpa melepaskan genggamannya.
Jennie mengangguk dan tersenyum memperlihatkan giginya. "Jangan menangis, dan berikan aku senyuman ceriamu" Senyuman Jennie itu sangat manis dan berharga bagi Lisa, sehingga ia melumat bibir Jennie, dan Jennie hanya memejamkan matanya sambil merasakan ciuman suaminya.
Lisa menarik napasnya panjang dan tersenyum manis, setelah menyaksikan betapa besar perjuangan Jennie, Lisa akan memberikan apa pun yang Jennie pinta.
Saat ini Lisa masih belum bisa meninggalkan istrinya sebelum keadaan Jennie benar-benar normal dalam mengatur nafasnya.
"Kau sangat hebat istriku, terima kasih banyak sayang" Lisa menangis lagi.
Jennie masih mengedip-ngedipkan matanya di pelukan Lisa. "I love you both" ucap Jennie, karena sekarang, bukan hanya Lisa yang ia cintai. Tapi juga putranya, Kim Limario Manoban.
"I love you too honey. Baby Lihat.. Sayang, itu bayi kita.. Dia bayi kita" Lisa menunjuk putranya.
Dokter membawa bayi mereka setelah perawat membersihkannya. Dan ia masih menggendong bayinya sebelum mereka dipindahkan.
"Terima kasih banyak dok" ucap Jennie, lalu Lisa mengikuti ucapannya.
"Terima kasih banyak dokter" Lisa.
"Sama-sama tuan, nyonya, kalau begitu, kita harus pindah ke ruang perawatan sekarang. Karena kondisi nyonya Manoban juga sudah mulai stabil"
Lisa mengangguk tanpa meninggalkan Jennienya. Ia memangku Jennie untuk dipindahkan, sementara bayinya masih digendong oleh dokter.
"Ada kursi roda, hon"
"Aku merasa kau lebih aman saat bersamaku"
"Hmm.." Jennie mengecup pipi suaminya.
Mereka pindah ruangan dan para penunggu di luar melihat mereka ketika berpindah. Semuanya mengikuti Lisa dan Jennie hingga ke ruang perawatan yang super VVIP.
Jennie telah dipindahkan, dan Lisa menurunkannya di ranjang. Posisi Jennie tidak begitu tidur, ia bersandar di antara beberapa bantal yang empuk mengenai punggung hingga kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
360° Loving you ☆
Teen Fiction[18+] It's my first fanfiction. (Bahasa Amatiran) Saya buat untuk kalangan dewasa. Jadi jika ada yang di bawah umur dan membaca ini, tentu saja saya hanya akan menyampaikan "Terserah, itu pilihanmu" Terima kasih🙏🏻