47.🔹

5.4K 378 31
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!✨

--------------------------------------------------------------

Satu bulan kemudian.

Pukul 07.23 pagi.

Lisa berpamitan kepada istrinya untuk berangkat ke kantor.

"Cepat kembali, aku akan merindukanmu" ucap Jennie yang sedang memakaikan dasi berpola garis vertikal biru tua di setelan jas Lisa yang berwarna hitam dengan kemeja merah jambu lembut.

"Iya sayang, kalau saja daddy tidak menyuruhku masuk karena ada meeting dengan client, aku juga tidak akan pergi ke kantor sekarang"

Lisa memang bekerja sebagai CEO, tapi dia memiliki kantor khusus di rumahnya, sehingga ia hanya bekerja di rumah karena tidak ingin jauh dari istrinya, Jennie.

Lisa hanya masuk pada jam tertentu seperti hari ini, karena ada meeting dengan client penting mereka. Sedangkan di hari-hari biasanya, Lisa memercayakan kantornya pada seniornya, Jisoo dan Seulgi.

Mereka bekerja bersama di perusahaan Manoban, maka dari itu Lisa tidak perlu menetap di kantornya setiap hari seperti daddynya dulu. Karena Lisa punya orang kepercayaan yang tidak akan pernah mengkhianatinya suatu hari.

Lisa tidak pernah meninggalkan Jennie, bahkan jika ia sedang melakukan meeting bersama Jisoo atau Seulgi melalui virtual, Jennie selalu berada di samping Lisa.

Semenjak bulan madu, Lisa selalu memberikan hari-harinya hanya untuk Jennie, Jennie, dan Jennie.

Baginya tidak ada yang lebih berharga dari Jennie. Uangnya sudah cukup banyak untuk kehidupan 23 turunannya, sehingga ia tidak harus bekerja siang dan malam. (Listen Lisa money talk🧘🏻)

"Hati-hati hon.. Cepat pulang" pinta Jennie dengan manja. Lisa tersenyum pada istrinya.

"Iya sayang, kau juga hati-hati di rumah hm?" Lisa mengusap kepala istrinya kemudian mencium bibirnya.

"Hm.." Jennie mengangguk dan mengecup bibir suaminya sebagai balasan. Lalu menyesap leher Lisa, membuat kissmark di sana. Itu adalah kebiasaan Jennie, menandai daerah teritorialnya, bahwa Lisa sepenuh adalah milik Jennie.

Mereka berjalan bersama menuruni anak tangga, dan keluar rumahnya untuk mengantar Lisa berangkat.

"Aku berangkat Sayang.. Nanti kuhubungi lewat video call di waktu istirahat, baik-baik ya, jangan ke mana-mana sendirian. Kalau mau keluar kabari aku, dan jangan pergi sendiri, mengerti?" Lisa masih memeluk istrinya dan mengusap punggungnya.

"Hmm.. Aku masih tidak mau lepas hon" Jennie masih mode on manja.

"Baiklah, lima menit lagi"

Mereka masih menikmati pelukan itu untuk beberapa saat sebelum Lisa menaiki mobilnya.

Jennie semakin tidak mau melepas Lisa.

"Sayang.." panggil Lisa dengan belaian lembut di rambut Jennie.

"No" tolak Jennie karena Lisa akan segera berangkat.

"Istriku.."

"No hubby!" dia masih enggan melepas suaminya untuk pergi.

"Pulang nanti kita langsung bermain 23 ronde!"

"Really?" Jennie menjauhkan pelukannya dan menatap Lisa penuh cinta. Lisa mengangguk sumringah.

360° Loving you ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang