PART 19

81 4 0
                                    

#CINTA_DALAM_ISTIKHARAH.

#PART 19

"Apa boleh Aa memeluk adek?"

DEG!

Naisya sedikit tersentak mendengar penuturan sang suami, sekarang dirinya sudah sepenuhnya hak suaminya jadi Naisya tidak bisa membantah.

"Kenapa tidak, sekarang Adek sudah sepenuhnya hak bagi Aa," ucapnya sedikit gerogi.

"Aa hanya tidak ingin jika Adek terpaksa."

"Tidak, Adek ikhlas dan menerima Aa Lillahita'ala."

"Terimakasih, Dek."

"Sama-sama."

Aditya merogoh saku jaket yang terletak di atas tempat tidur yang tadi ia gunakan, mengeluarkan selembar kertas bertulisan arab, menunjukannya pada Naisya.

"Apa ini?" tanya Nais begitu menerima selembar kertas itu.

"Do'a sebelum tidur orang-orang dewasa," jawab Aditya sembari mengulas senyum, "baca aja," lanjutnya.

Naisyapun membaca setiap deretan arab, serta tulisan latennya, wajahnya bersemu ketika satu persatu kalimat itu di baca. Ternyata yang tertulis di sana adalah do'a praktik ketika suami istri hendak berhubungan. Naisya tersipu, tentu ia tahu karena dulu waktu di pondok ia pernah belajar bacaan itu. Ini tidak lain adalah kode keras dari sang suami.

"Oh ini ..." Naisya menyerahkannya kembali pada Aditya.

"Adek sudah hafal?" Naisya mengangguk. "Hmm bagus."

Hening. Hanya keheningan lagi yang menyelimuti mereka. Mereka masih duduk berdampingan di tepi ranjang.

"Dek?" Naisya berbalik ke arah Aditya.

"Ya?"

"Assalamualaikum yaa babarohmah."

"Wa'alaikum salam yaa sayidalaamiin."

Aditya mulai mendekatkan wajahnya pada pucuk kepala Naisya, mengucapkan setiap do'a di atasnya. Mengecup ubun-ubun serta jidat sang istri, hidung, lalu...

"Tunggu," cegah Naisya menahan dada Aditya dengan tangannya.

Aditya hanya mengernyitkan alisnya, menunggu Naisya melanjutkan kalimatnya.

"Masih maghrib," katanya dengan suara sedikit berbisik.

"Iya tahu, Aa hanya ingin menyentuh ini aja," ucap Aditya, telunjuk tegasnya menyentuh bibir Naisya.
Naisya semakin grogi, badanya merasakan gemetar.

Naisya hanya diam tak bergeming, menunggu apa yang hendak suaminya lakukan. Dekat, semakin dekat, hanya tinggal 5 centi lagi.

"Assalamualaikum," ucap seseorang dari luar, hendak masuk ke ruang tamu. Para tamu yang lain juga ikut menyusul masuk.

"Itu seperti suara Abah A, kayaknya sudah kemari."
Abahnya Aditya sudah datang untuk mengikuti acara tasakuran. Aditya harus menemuinya karena mungkin abahnya butuh teman ngobrol.

"Iya Dek," kata Aditya.

"Samperin gih, pasti cariin Aa," pinta Naisya. Dalam hati sedikit lega.

"Aa keluar dulu." Aditya memutar knop pintu lalu keluar dari kamar dan menutupnya kembali, sebelum itu Aditya tersenyum ke arah Naisya.

Acara di mulai dengan kajian dan ceramah dari peminpin sholawat. Naisya hanya mendengar dari balik pintu ketika sang ustadz membahas adab-adaban suami istri, serta do'a-do'a yang harus dilakukan pasangan suami istri sebagai tanda akan berkahnya rumah tangga yang akan selalu dalam ridho Alloh.

CINTA DALAM ISTIKHARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang