PART 5.
Salsha, Ia berjalan pelan menuju lemari bajunya. Ia membuka pintu lemari itu dan mengambil sebuah kota berukuran sedang. Setelah mengambil kotak itu ia tutup kembali lemariya, Kemudian ia berjalan menuju kasur king sizenya, ia dudukan dirinya di tepi tempat tidurnya.
Secara perlahan namun pasti ia membuka kota itu, Mengambil beberapa lembar uang yang ada didalamnya dan segera menghitung jumlahnya.
Setelah selesai menghitung, Ia menghela nafas beratnya. " 1jt 500 , Belum Cukup " Keluhnya.
Selama ini Salsha bersusah payah mengumpulkan uang saku yang diberikan oleh Melina, Agar ia bisa melunasi hutang Bella. Selama ini Salsha tidak bisa lupa dengan tujuan awalnya.
" Kalau gue gak bisa bayar lunas hutangnya?, Gimana sama nasib gue?! " Lagi, Lagi Salsha menghela nafasnya kasar. " Ya Allah, bantu Salsha ." Gumamnya.
" Sayang, Kalau kamu ada masalah cerita sama mama. Kalau kamu perlu apa² bilang aja sama mama. Jangan sungkan, Anggap aja mama ini mama kandung kamu "
Ia teringat akan kata Melina. " Gak " Salsha menggeleng kepalanya kuat.
" Mama Melina udah terlalu baik sama gue. harusnya gue bersyukur, dengan mama Melina nganggap gue anak aja gue udah bahagia. Gue gak mau ngerepotin Mama Melina sama Papa Maldini lagi " Lirih Salsha.
" Sayang " Suara itu mampu membuat Salsha tersadar dari lamunanya. Ia beralih menatap pintu kamarnya yang masih tertutup.
" Ia Ma " Sahut Salsha dari dalam. Ia dengan gerak cepat memasukan beberapa lembar uang itu ke tempat semula lalu ia dengan sedikit berlari menuju pintu lemarinya untuk menyimpan kotak itu kembali.
" Sebentar ma " Setelah menutup lemari itu Dengan buru² ia menghampiri Pintu kamarnya.
Cklekkk
" Kenapa Ma? "
" Mama pikir kamu udah tidur " ucap Melina dengan mengelus lembut rambut Salsha.
" Hehehe belum ma, Belum ngantuk " Jawab Salsha disela² kekehannya.
" Udah makan malam belom? " Tanya Melina, Sedangkan Salsha hanya menggelengkan kepalanya.
" Yuk turun kebawah, Udah ditungguin Papa. Kita makan malam sama² " ujar Melina dengan senyum yang terpatri di wajahnya.
" Baik Ma "
" Yaudah Mama tunggu di bawah ya, Sayang " Ucap Melina.
" Iya Ma, Entar Salsha nyusul kebawah " Ucap Salsha, membalas senyum Melina. Sedangkan Melina ia berjalan lebih dulu untuk kebawah.
" Kenapa mama terlalu baik sama Salsha?,Padahal sebelumnya Salsha hanya orang asing " Gumam Salsha.Ia menatap punggung Melina yang semakin menghilang dari pandangannya.
🌼🌼🌼
" Pagi ma, pagi pa. " Sapa Salsha lalu berjalan gontai menghampiri Melina dan Maldini yang sudah duduk tenang di ruang meja makannya.
" Ma, Pa. Salsha langsung berangkat sekolah aja ya. Udah Siang nanti telat " Pamitnya, Ia bersalaman dengan Melina dan juga Maldini.
" Gak sarapan dulu emangnya? " Tanya Maldini, Melina hanya mengangguk.
" Gak usah Ma, Pa. Entar biar Salsha makan dikantin aja " Tolak Salsha. Ia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.
" Udah jam 06:50 . Salsha berangkat dulu ya Ma, Pa. Takut telat . Assalamu'alaikum, " Setelah salim , Salsha dengan langkah terburu berlari keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE ( END)
Ficção Adolescente"Gue bukan milik lo!" desis Salsha. "Gue gak perduli. Lo setuju atau tidak. Bahkan lo menolak atau menerima sekalipun. Yang harus lo ingat. Mulai sekarang, lo milik gue! Dan itu tidak akan merubah keputusan gue!" "Jadi, apapun yang sudah gue gengga...