PART 41.
_________________
📖📍HAPPY READING GUYS 📍📖.
Setelah baca jangan lupa tinggalin jejak dengan vote sama comentnya yah,Dan jangan lupa Saran terbaik dari kalian Luv Luv 💕💕
" LEPASSS!!! Hikssss " teriak Salsha, ia mencoba memberontak ingin lepas dari kedua tangan kekar yang saat ini mencengkram kedua pergelangan tangannya dengan kuat. Salsha menatap punggung Aldi yang tidak terlalu jauh dari pandangannya dengan nanar, ia mengabaikan rasa sakit dan juga perih dipergelangan tangannya ketik I berusaha memberontak.
" Hikssss, Kak, dengerin Salsha dulu. Salsha bisa jelaskan!!! enghhh hiksss. " Seakan tuli dengan isak tangis Salsha, Aldi lebih memilih menutup telingannya rapat-rapat. Tanpa mendengarkan ucapan Salsha yang mampu membuat hatinya berdesir nyeri.
" Cepat!!! bawa dia pergi!!! " tekannya sedikit berteriak. Memerintahkan kedua pria berbadan kekar itu agar segera membawa Salsha pergi dari hadapannya.
" Nggak, Lepas!!!. Kak Ald " Teriak Salsha dengan memberotak mencoba lepas dari dua orang yang menyeret dirinya dengan paksa.
Namun, teriakan Salsha masih saja Aldi hiraukan. Aldi masih saja mematung disana dengan amarah yang berusaha ia redam.
" Hiksss, seengaknya dengerin dulu penjelasan Salsha, kak " Salsha kembali terisak dengan menggeleng lemah kepalanya, kali ini Salsha sudah tidak berontak. Ia pasrah dengan tubuhnya yang saat ini diseret paksa agar keluar dari rumah ini.
Hati Salsha sakit, seperti ada ribuan batu yang menghantam dirinya. Sakit, perih, nyeri dan juga ada sedikit rasa kecewa bercampur jadi satu.
Bukan, Bukan keluar dari rumah ini yang membuat Salsha sakit! . Tapi kebencian Aldi pada dirinya yang membuat Salsha merasa sakit dan juga terpukul. Bagaimana jika kita diposisi Salsha? Orang yang paling kita sayang malah membenci kita, yang lebih parah lagi. Seseorang itu bahkan suda tidak mau lagi melihat wajah kita. Miris bukan!?
" Maaf, Non " Kedua pria berbadan kekar itu menatap iba kearah Salsha, kemudian mereka menutup pintu gerbang utama rumah itu dan meninggalkan Salsha sendiri disana dengan segala kerapuhannya.
Salsha berdiri dengan tatapan kosongnya,
tatapannya menerawang jauh disana. Kedua tangannya bergerak memegang besi pagar itu dengan hati yang begitu rapuh. Ia menatap dalam kearah rumah Aldi dengan sendu. " Kenapa kak!? Kenapa kak Aldi, gak mau dengerin Salsha, dulu? Hikssss " tangis Salsha kini kembali pecah dengan kepala yang menunduk dalam, matanya menatapa nanar dibawa sana." Kenapa kak Aldi, semarah ini sama Salsha. Saat kak Aldi belum mendengarkan apapun penjelasan Salsha. Kenapa kak? " Seperti ada nada kekecewaan yang terselip di ucapannya barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE ( END)
Novela Juvenil"Gue bukan milik lo!" desis Salsha. "Gue gak perduli. Lo setuju atau tidak. Bahkan lo menolak atau menerima sekalipun. Yang harus lo ingat. Mulai sekarang, lo milik gue! Dan itu tidak akan merubah keputusan gue!" "Jadi, apapun yang sudah gue gengga...