4

6.6K 791 313
                                    

Pembunuhan, klise





vote and comment sayangkuu


***


Sudah seminggu Winwin tak berhenti menangis, ini semua disebabkan oleh terbunuhnya anak pertamanya. Ibu mana yang tidak akan terpukul bila anaknya meninggal apalgi meninggal dengan cara dibunuh. Dan belakangan ini suaminya juga jarang pulang kerumah, katanya mau menghabiskan waktu di kantor sebelum memberikan jabatannya kepada Jaemin.

"Hyung? Kau pulang?" Pekik Winwin senang.

"Hm" Tapi itu semua cuman dibalas dehaman oleh Yuta.

"Hyung aku merindukanmu" Ujar Winwin manja.

Winwin memeluk Yuta erat tapi anehnya pelukannya tidak dibalas oleh Yuta. Anehnya malah lelaki itu menepis sedikit tangan Winwin yang menyentuh lehernya.

"Hyung kau sakit?" Tanya Winwin khawatir karena melihat suaminya mamakai turtle neck.

"Aku tak apa Win" Jawab Yuta menenangkan Winwin.

"Hyung kau baik-baik saja kan? Kau mau apa hyung biar aku siapkan. Pasti kau lelahkan terlalu banyak bekerja jadi istirahatlah dulu ya? Biar aku buatkan teh hangat" Winwin sangat amat khawatir dengan kondisi suaminya saat ini karena wajah Yuta sangat mengisyaratkan lelah.

Winwin melangkahkan kakinya keluar kamar miliknya dan Yuta menuju dapur untuk membuat teh. Ini salah satu hal yang Winwin rindukan, dulu ada masanya perusahaan Yuta sedang berada dalam masalah dan ketika suaminya itu pulang dengan keadaan yang sedikit mengenaskan Winwin selalu membuatkan Yuta teh hangat dan itu semua di iringi dengan tumbuhnya anak-anak mereka.

Semua itu terasa berwarna dengan kehadiran Dejun, Shotaro dan-


-Jaemin.


***


"Hyung, minumlah tehnya dulu ya?" Yuta menjawabnya dengan anggukan.

Winwin menjentikan ke lima jarinya diatas paha putih mulus miliknya. Winwin menatap Yuta dengan tatapan lembutnya lalu bertanya,

"Hyung"

"Ya?"

"Hyung apapun yang terjadi padamu ceritakan semuanya padaku ya? Kita akan menjalani semuanya bersama kan? Hyung aku sangat sangat percaya padamu dan kau akan selalu menjaga kepercayaanku kan?" Ujar Winwin tiba-tiba.

Sungguh, perkataan Winwin membuat hati Yuta terasa tercubit. Hati Yuta meringis pelan, tapi menikah dengan Winwin memang bukan kemauan Yuta bukan? Ayahnya menjajikan Yuta seluruh perusahaan keluarga mereka jika Yuta bersedia menikahi Winwin.

Dulu, Yuta dan Doyoung adalah sepasang kekasih tapi keduanya di jodohkan dengan orang-orang yang berbeda dan itu membuat mereka harus berpisah. Mereka berudua tanpa sadar juga sudah jatuh hati kepada pasangan mereka masing-masing sampai tepat sebulan yang lalu kenangan lama mereka kembali terbuka.

Rasa yang sudah lama hilang kembali. Yuta tau itu salah tapi ego lebih besar dari pada hati nuraninya.

"Aku-

















-Tidak bisa janji Win"


***


"Kau ingat buku aturan Royal Estate Doy?" Tanya Taeil yang menyunggingkan senyum liciknya.

"Ya- tunggu kenapa?"

"Kau tau kan kalau Jaehyun akan memilih Mark sebagai raja bukan? Tapi jika Mark atau adik-adiknya terlihat buruk dimata Jaehyun dan Taeyong mereka bisa memilih anak kita, Nakamoto ataupun Seo. Jika kita buat mereka terlihat jelek Yangyang pasti memiliki kesempatan untuk menduduki singga sana tersebut"

"Uhuk" Satu kata untuk Taeil GILA!

Dooyoung sampai tersedak ludahnya sendiri mendengar ucapan Taeil. Suaminya ini sungguh berambisi untuk menjadi Raja tapi sayangnya suaminya tidak lahir dari perut seorang ratu. Lagi pula Yangyang seorang submisif.

"Kau gila hyung"

"Lagi pula anakmu seorang submisif bodoh!"

"Kita punya seoran menantu, Kun"

Doyoung membulatkan matanya, hei bahkan dia saja sebenarnya tak sudi menyebut Kun menantunya. Tidak, tidak, ya tidak Kun adalah teman sekampus Doyoung dulu dan kini lelaki itu adalah menantunya. Bukankah itu gila?

"Lagi pula memang kau percaya menantumu itu?"

"Tidak juga" Ujar Taeil.

Taeil menatap langit-langit kamarnya lalu terdiam sejenak dan berpikir. Seolah-olah berakting seperti orang pintar Taeil duduk menghadap Doyoung dan menatap istrinya itu serius.

"Sudahlah masalah raja itu tidak penting, yang terpenting adalah bagaimana kita mengahncurkan keluarga Jung sialan itu"

"Yak Moon Taeil kenapa kau begitu berambisi mengahancurkan para Jung sih? Dari dulu sepertinya kau ada dendam kepada para Jung" Tanya Doyoung yang sudah penasaran setengah mati.

Taeil mengehela nafas lalu menjawab, "Kau tau kan sebagai mana aku menyayangi ibuku?"

Doyoung mengangguk.

"Jadi ibuku adalah mantan kekasih ayah dari Jaehyun, Jung Yunho. Tapi Jung Yunho itu malah meninggalkan ibu setelah berjanji akan melamarnya. Setahun kemudian ibuku mendengar bahwa Jung itu akan menikah dengan ibu Jaehyun, Jung Jaejoong iblis. Ibuku terpukul lalu dia pergi ke club malam dan karena itu lah aku lahir di dunia ini. Ibuku menangis setiap malam mengingat Paman Yunho, sampai akhirnya saat aku berumur 17 ibuku memilih untuk mengakhiri hidupnya karena Jung Yunho brengsek"

Cerita Taeil membuat Doyoung menganga. Dalam hatu Doyoung dirinya berkata tentu saja Jung Yunho tidak mau menikahi ibu Taeil yang jelas-jelas dari silver spoon family, seorang Jung hanya boleh memiliki keturunan dari keluarga sekelas diamond atau gold spoon.

***

Yangyang dan Kun sedang berada dikamar mereka setelah mengakhiri sesi panas mereka. Kini Kun sedang duduk di hadapan laptopnya dengan tampang serius.

"Sayang apa yang kau rencanakan huh?" Yangyang bertanya dengan lembut sembari mengelus-elus rambut Kun.

"Mencari cara untuk mengeluarkan mereka dari penjara"

"APA?! tunggu ini gila! Kau yakin? Mereka berbahaya ge. Kalau sampai Paman Jaehyun tau kau bisa dibunuh olehnya" Panik Yangyang.

"Jangan khawatir sayang, with this we will have the world in our hands, just like we wanted" Kun mengeluarkan smirknya.

"Okay, but. don't. blow. this"

"Iya aku janji"

***




Eji's corner:

doain malem ini aku double up yaaaa!!! tapi kayaknya chapter abis ini ngeselin sih...

kayaknya😭😭😭

sumpah ya your comments means a lot to me😭😭 you guys have no idea tapi aku seneng banget ngebalesin komen kalian semua😭😭😭

I LOVE YA'LL🥰🥰

Royal Estate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang