15

2.8K 368 190
                                    

Was I just to hard to handle? To emotionally unstable?








vote and comment❤️✨





***





Wajah cemas jelas tercetak di wajah Jeno. Bagaimana tidak? Kini istrinya sedang ditangani dokter akibat tidak sadarkan diri dengan mulut yang berbusa. Belum lagi Jaemin sedang mengandung.

"Kau yang tenang Jen, Nana pasti akan baik-baik saja" Hibur Haechan.

"Ya, aku harap begitu" Jeno masih sangat cemas, kata-kata Haechan 100% tidak membantu.

"Kau lebih baik tenang, aku perihatin melihat wajah gusarmu" Ujar Mark datar.

Taeyong menatap ruang pemeriksaan cemas, sedangkan Jaehyun memilih untuk menenangkan istrinya. Shotaro dan Sungchan hanya diam dan duduk, tak sama sekali cemas karena mereka berdua juga tidak begitu peduli.





"Dengan keluarga pasien" Panggil Dokter Kang .

"Ya kami keluarga pasien dok" Taeyong tersenyum lebar melihat dokter ber name tag Kang Daniel keluar dari ruang pemeriksaan.

"Saya mohon bersabar untuk keluarga pasien-"

"Istri dan anak saya tidak apa kan dok? Mereka baik-baik saja kan? Mereka selamatkan?" Potong Jeno.

"Huh, mohon bersabar, Pasien baik-baik saja. Tapi saya minta maaf, janin pasien tidak bisa diselamatkan. Kami dari pihak rumah sakit meminta maaf yang sebesar-besarnya." Dokter Kang menatap iba Jeno.

Tubuh Jeno seketika melemas, kakinya berubah menjadi jelly. Bayinya tidak dapat diselamatkan. Baru 4 hari lalu Jeno bergembira karena kehadiran bayinya dan kini sudah pupus begitu saja.

"Dari hasil tes, di dalam perut pasien terdapat racun. Di dalam makanan yang mungkin pasien makan terdapat racun ikan fugu, racun tetrodotoxin. Racunnya tidak begitu berbahaya di dosis yang rendah tapi dapat menghancurkan beberapa bagian perut, tapi untungnya bagian-bagian perut pasien terdeteksi baik-baik saja." Jelas dokter Kang.

"Racun tersebut bukan racun yang biasanya terdapat di dalam makanan, jadi saya sangat yakin bahwa ada yang memasukan racun tersebut di makanan pasien. Jadi dari pada kau terus bersedih lebih baik kau cari siapa yang sudah membunuh anakmu" Bisik dokter Kang di telinga Jeno.

"Kau ini bagaimana sih?! Kau tidak becus menjadi dokter hah?! Kau tidak bisa menyelamatkan cucuku? Dasar Dokter bodoh brengsek sialan" Maki Taeyong tiba-tiba.

Hancur sudah hati Taeyong, di makan malam yang harusnya berbahagia ini dia malah kehilangan calon cucunya. Cucu yang sudah Taeyong nantikan.

Sepertinya memang Taeyong tidak bisa berharap banyak kepada Jeno.

"Tae sudah" Jaehyun memeluk tubuh Taeyong guna menenangkan istrinya.

Jeno masih diam tidak berkutik, dia masih shock akibat kehilangan bayinya. Tidak ada celah Jeno untuk berbahagia sepertinya.

"Terimakasih atas usahanya dok, maafkan ibu saya juga ya" Ujar Jeno dengan senyuman paksa.

"Sama-sama, sekali lagi saya juga minta maaf atas keteledoran saya. Pasien bisa di besuk besok pagi. Saya permisi" Dokter Kang menepuk pundak Jeno tanda menguatkan lalu pergi.


Haechan merangkul pundak Jeno menguatkan, Haechan sendiri juga sedikit iba melihat sahabat sekaligus adik iparnya bersedih seperti ini. Beda dengan Mark yang kini tersenyum licik, lagi-lagi Mark menang seperti seharusnya.

Royal Estate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang