27

2.5K 300 64
                                    

You said forever now I drive alone past your street







vote and comment juseyo❤️






***




"Nyonya"

Mingyu terus mengkuti langkah Ten yang menjauh darinya. Mingyu heran, bagaimana orang sependek Ten bisa berjalan begitu cepat.

Sedangkan Ten malah tambah mempercepat langkahnya agar bisa menghindari Mingyu.

"Nyonya! Nyonya Seo!" Panggil Mingyu yang tidak sama sekali di gubris oleh Ten.

"Nyo-"

"Berisik" Panggilan Mingyu segera di potong oleh Ten.

Ten muak dengan lelaki di belakangnya ini. Berisik sekali. Yang dilakukannya hanya mengoceh terus, bisa tidak sih Mingyu membiarkan Ten melakukan pekerjaannya dulu?

Mingyu, lelaki berkulit eksotis. Mingyu sedikit berisik, maaf sangat berisik. Lelaki itu mungkin akan terlihat berwibawa dimata orang lain dengan baju serba hitamnya tapi tidak di mata Ten.

Dia Be.Ri.Sik.

"Tapi nyonya, saya disini sebagai ketua pengawas di tugaskan untuk mengawasi dan mengarahkan" Mingyu mencoba menjelaskan kepada Ten.

Mingyu rasa Ten tidak memberi alasan jelas untuk menolak peng investigasi- an di Royal Hotel. Jadi Mingyu tetap memaksa Ten untuk melakukan investigasi di Hotel tersebut.

"Iya aku tau, tugasmu hanya itu kan? Tidak ada tertulis tugas untuk mengkritik aku kan?" Balas Ten membuat Mingyu terdiam.

Benar juga sih, tapi bukan begitu maksud Mingyu. Dan Mingyu tidak boleh salah bicara karena disini dia sedang di hadapkan oleh nyonya besar Seo.

Seo Ten, sedikit galak dan tempramen. Bukan orang yang mudah untuk di ajak bekerja sama.

"Begini nyonya, pembunuhan terakhir kali kan di Royal Hotel mengapa tidak kesana saja?" Mingyu mencoba untuk mengutarakan pendapatnya.

"Tidak aku tidak mau"

Sedari tadi Ten bersikukuh tidak mau mengecek Royal Hotel terus, tanpa memberi satu pun alasan yang jelas. Hal itu tidak membuat Mingyu curiga karena lelaku itu cukup bodoh.

Entah kenapa Mingyu bisa mendapat jabatan ini.

"Tapi nyonya-"

"Aku bilang tidak mau mengerti?! Lagi pula kita bisa mencari petunjuk disini!" Sentak Ten.

"Tapi kenapa nyonya?" Pertanyaan Mingyu satu ini mengundang segala emosi yang berada di diri Ten.

"KENAPA KAU MALAH BERTANYA HAH?! MEMANGNYA APA URUSANNYA DENGANMU?!" Bentak Ten, Mingyu sangat amat mengundang darah Ten untuk naik.

Mingyu menelan ludahnya kasar. Gawat. "Ehe, tidak jadi nyonya"

Jadi Mingyu menyimpulkan bahwa Ten mungkin masih sedih karena menantu kesayangannya di bunuh di Royal Hotel, itu mengapa Ten tidak mau ke tempat itu.

Tapi ada apa sebenarnya dengan Ten?






***







Di waktu yang sama Taeyong tiba di Royal Hotel. Khusus hari ini sepertinya Taeyong akan menutup Royal Hotel, thanks to Ten.

Jangan lupa fakta bahwa Ten mengetahui semua hal.

"Aku yakin benda itu pasti ada di sekitar sini, kalian cari di daerah selatan dan kalian cari di daerah utara" Perintah Taeyong.

Orang-orang yang di perintah Taeyong segera melaksanakan perintah Sang Ratu.

"Yang mulia!" Salah satu pekerja tersebut memanggil Taeyong.

"Ya! Tunggu sebentar" Sahut Taeyong.


Akhirnya, barang yang Taeyong telah cari selama hampir 30 tahun berada tepat di depan mata Taeyong.








***







Guanlin menatap Sungchan dengan senyum miring.

"Say goodbye"

Dor

Guanlin menembakan peluru pas di kepala Sungchan. Dalam sepersekian detik tubuh Sungchan ambruk tak berdaya.


"Halo Jen"

"..."

"Tolong aku ada psikopat gila di rumahku!"

"..."

"Akan segera aku kirimkan alamatnya, jangan lupa bawa pistol!"

"..."

"UNTUK MENOLONGKU LAHH! PSIKOPAT ITU MENODONGKAN PISTOL JUGA KEPADAKU"

"..."

Guanlin tersenyum licik setelah menelfon Jeno dan dia kemudian menghubungi polisi bahwa terjadi pembunuhan di rumahnya.



"GUAN-" Satu detik setelah Jeno tiba dan menodongkan pistol ke sembarang arah polisi datang.

Tentu saja para polisi itu mengira bahwa Jeno lah yang membunuh Sungchan.

"Sir, please put the gun down" Pinta para polisi.

Jeno hanya menuruti apa kata polisi itu dan menjatuhkan pistolnya ke lantai.

Seorang polisi maju ke arah Jeno dan menaruh kedua tangan Jeno ke belakang untuk memborgol tangan Jeno.

"Sir, your under arrest" Ujar seorang polisi yang memborgol tangan Jeno.

"Wait! What?!" Jeno menelsik sekitarnya dan tidak menemukan sosok Guanlin.

Kemana Guanlin? Apa Guanlin berhasil menyelamatkan diri dari orang yang katanya psikopat gila.

"Why am I under arrest?" Tanya Jeno kebingungan.

"Come!" Tanpa menjawab pertanyaan Jeno, salah satu dari 8 polisi yang berada disana menarik tubuh Jeno dan membawa Jeno ke kantor polisi





***




Eji's corner:

Ini chapternya bakal aku revisi besok pagi😭😭 ini kayak masih mentahannya...

Dna chapter ini pendek + jelek banget😭😭
sdh lh





bye





Night

Royal Estate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang