11

3.3K 452 214
                                    

On scene, detective Seo








vote and comment





***





Ten berakacang pinggang, "Another day, another thing or something, well i don't know so fuck off!"

Johnny meringis pelan, He's here to help, bukannya mendengar Ten mengumpat-umpati hari ini. Help Johnny, he ain't gonna survive.

"Seo Chittaphon, when will you ever going to shut up?" Johnny mendelik jengah.

"Tidak akan"

"Jawaban diterima" Johnny bergidik ngeri melihat tatapan Ten yang seperti akan membunuhnya.

"Okay lets start!" Ujar Ten semangat.

Ten dan Johnny melangkah melewati garis kuning dan mulai menginvestigasi. Ten menemukan sebuah dompet yang diduga dompet milik Kun di dalam selokan dekat bekas tempat mayat Kun ditemukan.

"Hah? What's this? Bagaimana bisa para polisi tolol itu tidak menemukan dompet ini?" Ten mengerenyit heran.

"Mungkin mata mereka rabun" Jawab Johnny asal.

Ten mulai mengecek seluruh hal yang ada di lokasi tersebut, mulai dari mobil mewah milik Kun. Tidak ada banyak barang disana, hanya ada beberapa kotak ekhem kondom, sebuah ponsel yang bersandi dan selembar foto yang berisikan foto Kun dan Winwin yang terlihat mesra.

"WHAT DID THE ASS FUCKING HOLE POLICES DO?! Mereka bahkan tidak mengecek mobil orang ini! Sungguh tidak becus"Ten sampai terheran-heran melihat mobil yang masih sangat rapih seperti tidak pernah di cek oleh siapapun.

"Mereka mungkin sudah mengeceknya tapi diletakan kembali?" Jawab Johnny seadanya.

"Ck, tidak mungkin. Mereka pasti tidak becus" Sanggah Ten.

Puk

Ten merasa bahwa ada tangan yang menepuk pundaknya, Jung Taeyong, sahabat Ten. Taeyong tersenyum ramah kearah Johnny dan menatap Ten ceria.

"Hei kau apa kan mobil itu Ten?" Tanya Taeyong.

"Kau bisa lihat sendiri kan?" Jawab Ten seadanya, dibalas anggukan oleh Taeyong.

"Aku pikir kau seharusnya tidak perlu mengecek mobil tersebut" Bisik Taeyong karena melihat banyak sekali orang yang menontonnya.

"Why?"

"Aku rasa kau tida perlu susah-susah mencari pelakunya lagi pula hanya Kun dan Dejun yang nyawanya terhabisi kan? Mereka bukan orang penting" Jawab Taeyong enteng.\

Ten menatap Taeyong tidak percaya, ratu macam apa yang menganggap petinggi-petingginya tidak penting?!

"Hei Dejun anak dari Winwin ingat itu!" Balas Ten.

"So what? Hei lebih baik kita makan siang di mansionku, bagaimana?"

"Okay hold up, why do I feel like you're trying to stop me?" Heran Ten.

"No, aku tidak mencoba untuk menghentikanmu hanya saja aku merasa bahwa kasus ini teidak penting, that's all" Jawab Taeyong tanpa beban.

"Berhenti berucap omong kosong, Tae" Ucap Ten jengah.

Ten tetap melanjutkan mencari barang-barang bukti di sekitar mobil tersebut, tapi dengan anehnya Taeyong malah memegang asal barang-barang yang belum Ten sentuh tanpa sarung tangan.

Royal Estate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang