26

2.5K 308 201
                                    

It's the 'he was', but I'm not him, so try to change that to 'you are'




klo gaada yang ngucapin selamat ultah aku ngambek sj, byee

canda






vote and comment luvs





***


"Hoam"

Pagi ini Shotaro merasa senang entah kenapa. Pagi ini lebih baik dari biasanya, menurut Shotaro yang baru saja beranjak dari tempat tidurnya.

Musik-musik indah mengalun indah di mana pun Shotaro berada, menurut Shotaro.

Seperti biasa, Shotaro mandi, menggosok gigi, memilih pakaian, lalu keluar dari kamarnya dan turun ke bawah. Lebih tepatnya ke dapur.

Pagi ini Shotaro berniat untuk mengunjungi Hendery. Mana tau lelaki tampan tersebut butuh semangat hidup, Shotaro siap menggantikan posisi Dejun.

Jadi Shotaro menyiapkan sedikit makanan untuk Hendery.

"Perfect" Monolog Shotaro saat melihat kotak bekal yang dibuatnya terususun rapih.

Ada ayam-ayam yang di potong kecil-kecil membentuk strip, daging yang sudah di iris tipis-tipis, ada juga gimbap, kimchi, dan nasi.

Di kotak satunya ada juga ttoekbokki yang lumayan banyak.

Sangat menggiurkan.

"Eh, dimana Sungchan? Aku tidak melihatnya dari tadi" Gumam Shotaro, tiba-tiba teringat suaminya.

"Tapi ya sudah lah, who cares"

Shotaro memilih untuk tidak peduli dan segera mengemaskan barang-barangnya kedalam tas. Lalu Shotaro mengambil kunci mobil di sudut ruang tamu dan pergi meninggalkan mansion tersebut tanpa pamit kepada siapapun.

Sudah biasa, Shotaro buka tipe orang yang mau susah-susah pamit, dan Sungchan sebenarnya sangat tidak suka itu.

Di jalan Shotaro melihat bunga-bunga bermekaran, sangat indah. Lalu apa ini pertanda baik? Berdoa saja.

Se sampainya di mansion Seo, Shotaro melihat beberapa mobil terparkir di depan. Sepertinya itu bukan milik keluarga Seo karena milik mereka biasa di letakkan di garasi.

"Ada siapa ya di dalam?" Gumam Shotaro.

Kaki jenjang Shotaro melangkah kedalam mansion tersebut dan pergi menuju ruang tamu. Shotaro pikir kalau ada tamu kan pasti di sambut di sana.

"Baik, kedua belah pihak menerima perjodohan ini"

"Ya

"Iya"

"Untuk tanggal pernikahan aku rasa kita bisa menentukannya sekarang"

Samar-samar Shotaro dapat mendengar pembicaraan yang terjadi di belakang pintu yang tidak tertutup rapat.

Untuk kedua kalinya hati Shotaro terasa hancur. Untuk kedua kalinya Shotaro tidak memiliki kemsempatan untuk mendekati Hendery.

"Hendery, setelah menikah kau harus benar-benar menjaga Yangyang, ya?"

"Iya, Ma"

Shotaro sakit hati, bagaimana bisa Hendery menerima perjodohan ini? Padahal beberapa hari yang lalu Hendery menolak keras. Shotaro juga sudah melakukan apapun untuk memberinya kesempatan tapi hasilnya benar-benar zonk.

Royal Estate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang