25. Thick Smoke

5.7K 705 17
                                    

Happy reading <//3

Tanggan Jonathan bergetar mengusap cairan kental berbau amis dari bibir Hazel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanggan Jonathan bergetar mengusap cairan kental berbau amis dari bibir Hazel. Belum sempat inhaler yang Jonathan cari ditemukan, Hazel sudah lebih dulu muntah-muntah.

"Hoekk-husk uhukk..."

Jonathan kalang kabut menatap putranya yang sudah sepucat mayat. Tubuh Hazel melemas dia hanya menangis membuat hati Jonathan hancur.

Tangan Hazel yang sedingin itu membuat Jonathan kacau. Hazel terus bergumam tidak jelas. Ketika Jonathan ingin cepat-cepat membawanya ke rumah sakit tubuh Hazel berulang kali tersentak hendak menolak.

"Sayang kamu udah gak baik-baik aja, kita ke rumah sakit." Katanya penuh kekhawatiran.

Jonathan dengan cepat mengangkat tubuh mungil yang sudah memejamkan mantanya erat guna menghalau rasa sakit. Hazel sebelumnya tidak pernah merasakan kesakitan yang lebih dari ini.

"Uhukk-arhh sa-kitt!" Hazel berteriak nyaring dengan napas tercekat.

"Lepas.. hiks sa-sakit... le-lepas papa.. sakittt..."

Jonathan membeku, tangannya bergetar ketika Hazel memekik kesakitan akibat dirinya terlalu cepat mengangkat tubuh sang putra. Sampai berujung memegang perut Hazel erat yang di mana itu area sensitif dan membuat anak itu kembali memuntahkan darah pekat yang semakin banyak.

Hazel terisak keras dengan pandangan yang sekejap terang dan sekejap gelap dibarengi kepalanya yang terus berputar-putar.

Bau amis membuatnya semakin mual. Hazel meremas tangan Jonathan karena pernapasannya semakin tersendat. Hazel tidak bisa bernapas.

"Ma-maaf, papa minta maaf." Jonathan gemeteran dengan pelan mendudukkan tubuh Hazel ke lantai dekat pintu kamar.

Hanya kurang lima langkah lagi Jonathan bisa membawa Hazel keluar kamar namun tubuh mungil itu terhuyung hampir menghantam lantai jika Jonathan tidak cepat kembali merengkuhnya.

"Hazel buka matanya sayang!" Jonathan memekik panik ketika mata bulat yang sembam itu terpejam erat dengan deru napas yang memberat.

Jonathan hampir kehilangan akal ketika merasakan napas Hazel yang tidak terasa. Tangannya berulang-kali menepuk kencang pipi sang putra.

"Bangun, bangun! BANGUN! PAPA BILANG BANGUN HAZEL!"

Jonathan meraung merengkuh tubuh Hazel erat seolah tidak membiarkan seinci anak itu menjauh.

The Sun Is Fading ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang