"kamu kenapa dari tadi cuma diam? Biasanya cerocos mulu," kata Ais. Gak dimana-mana Vika pasti selalu berbicara panjang lebar, terutama di atas mobil seperti ini, katanya biar gak ngantuk
"ya, gak biasanya loh kamu diem di mobil" sahut Siregar. Mereka berdua di antar kembali oleh Siregar biar irit duit sama terjamin keselamatannya, lagian hari sudah mulai malam gak baik untuk anak gadis seperti mereka berdua
"kakak gak ada gitu yang mau di jelasin?" jawab Vika membuang mukanya ke kaca
"jelasin apa sih Vika? Kalian lagi berantem ya?" tanya Siregar
"gak kok, pi. Perasaan aku gak ngapa-ngapain Vika deh" jawab Ais
"itu loh... cincin yang melingkar dijari manis kk Ais, cincin apa coba yang keya gitu kalo gak cincin tunangan"
Chittt
Seketika mobil yang di kendarai Siregar ngerem mendadak di tengah jalan.
"astagfirullahaladzim" teriak Vika dan Ais berbarengan
"astaga,pi... Hampir aja copot jantung aku loh" kata Vika
"kamu sih, buat papi terkejut" jawab Siregar menepikan mobilnya
"Itu bener nak?" tanya Siregar membalikan badannya kebelakang
Duh, gimana ini, cerita atau gak ya sama papi. Gegara vika ni, kan papi malah nanya batin Ais tampak berfikir
"hmm, i-iya pi" jawab Ais ragu
Siregar melajukan mobilnya kembali dengan senyum yang tertarik di bibirnya
"udah besar ya kedua putri papi, apa mau papi tes dulu ketulusannya?" kata Siregar tersenyum devilnya itu. Sudah biasa bagi mereka berdua melihat senyum devil Siregar kalau membahas mengenai pria yang mendekati putri-putrinya itu.
"gak usah dulu deh pi," jawab Ais
"knapa gitu kak?" tanya Vika
"aku dijodohin papa mama sama anak temennya" Ais tampak murung dengan jawabannya itu
"lah kok gitu? Terus kakak terima?" tanya vika kembali antusias
"mungkin dia jawaban dari doa aku selama ini. Lagian papa sama mama pasti bakal pilih yang terbaik buat anaknya" jawab Ais dengan senyumnya kembali
"gitu baru anak papi" kata siregar dengan bangga
"emangnga Avi nggak anak papi?" serkas Vika
"anak papi lah, terus anak siapa lagi" jawab Siregar kembali
Sesampainya di tujuan, Siregar langsung kembali pulang. Karna hari juga sudah malam, dan mereka berdua memasuki rumah kosan tersebut.
"kakak hutang penjelasan loh" kata Vika
"siap solat isya aku kasih tau, gak baik nunda-nunda solat karna hal spele" kata ais memasuki kamarnya.
Keesokan harinya, Ais dan Andi mencari keberadaan dosen yang akan menjadi pembimbingnya untuk skribsi bulan depan
Dikoridor kampus tampak mereka bercengkerama satu sama lain, dan ada juga satu-satu yang menyapa mereka
"Apa gue bilang? Kita udah jodoh. Buktinya kita slalu satu kelompok, dari kelompok mos waktu maba, ngerjain tugas, pl, skribsi pun juga bareng" kata Andi jalan mundur menghadap Ais
"bBelum tamatpun selalu bahas jodoh, gak capek bahas itu mulu?" tanya Ais
"Buat lo apa sih yang gak. Berati setelah tamat boleh dong kita bahas soal jodoh" kata Andi kembali menyunggingkan senyumnya
KAMU SEDANG MEMBACA
TERUNTUK LETTU ABI (HIATUS)
General FictionPerjodohan seorang abdi negara dengan sorang mahasiswi keperawatan yang membuat mereka terikat dalam tali pernikahan yang dilandasi tanpan rasa cinta dan kasih sayang. Permasalahan berawal dari sang ibunda dari Abisam Rafif Kareem yang notabennya s...