"bagaimana? Situasi aman?"
"siap. Aman."
Catur melambaikan tangannya memberi informasi kepada yang lainnya untuk melanjutkan perjalanan.
Berjalan mengendap tanpa menghasilkan bunyi derapan di tengah hutan papua, dengan penyamaran rumput-rumput yang melekat di badannya, sesekali mereka merayap ketika mendengar derapan langkah dari lawan arah.
"syut..." Catur mengangkat tangannya memberi aba-aba berhenti dan berjaga-jaga.
Ia mengasih arahan untuk berpencar dan masi dalam kondisi bersama, sebagian sudah mulai berpindah tempat dengan berjalan hati-hati.
Samar-samar mereka mendengar percakapan dari salah satu anggota opm.
"untuk tiga hari kedepan bahan pangan kita tidak cukup, siapa yang akan mengambil bahan cadangan ke tempat sebelah?"
"sebagian disini, dan sebagian lagi ikut dengan saya bagaimana?"
"seperti biasa kita melewati jalan di bagian timur yang kemungkinan para aparat itu tidak terlalu banyak disana. Kita bisa menghabiskan mereka dengan jumlah anggota kita yang lumayan."
"nanti bagaimana jika mereka banyak?"
"kalian bisa kasih arahan seperti biasa, cukup bunyikan tembakan tiga kali secara berturut- turut yang lainnya akan tau jika ada ancaman di sana. Bagaimana mengerti?"
"mengerti."
Catur dengan pelan mundur kebelakang, ia sedikit menjauh dari tempat persembunyianya.
"siaga satu, menurut informasi yang kami dengar mereka akan pergi ke arah timur kurang lebih satu kilo dari markas tiga, mereka akan mengambil bahan cadangan." Catur meletakan alat komunikasi rogernya ke dalam saku.
"siap siaga satu, keamanan di timur akan di perketat."
Catur kembali ke tempat persembunyian tadi, beberapa satga sudah siap untuk penangkapan anggota opm yang masih tinggal disana.
Mereka merayap agar tidak terlalu menimbulkan suara, Catur dengan tiga orang lainnya berpindah ke belakang gubuk itu.
Mereka akan melakukan pengepungan agar tidak kesulitan menangkap mereka. Catur mengangkat lima jarinya mulutnya berbicara tampa bersuara.
Baru saja mereka berhitung dalam hati salah satu anggota opm itu keluar, sehingga membuat mereka sedikit kaget dan kembali menyembunyikan badannya dari pohon yang lumayan cukup besar.
"kawan, saya merasakan ada orang lain disini." anggota opm yang keluar tdi masuk melaporkannya kepada kawan lainnya.
"itu pasti tni keparat itu. Siapkan senjata kita bunuh mereka semua."
Catur mendengar pergerakan mereka keluar dari gubuk itu. Ia menginformasikan kepada yang lain untuk tidak bergerak.
Dari semak-semak Danu menarik lengan Catur untuk bersembunyi di tempatnya.
Anggota opm itu menyusuri semak ke arah anggota tni yang berpencar dari rombongan Catur.
Kelompok catur berputar arah ke tempat kawanan tadi melewati jalan berbeda, ia menekan tombol informasi di rogernya untuk memberi kode.
"kita awasi dari sini untuk berjaga-jaga dari team mereka yang lain, jika keadaan genting kita turun beri bantuan."
Beberapa anggota di belakang Catur ikut tiduran di tanah yang banyak semak, mereka telah menyiapkan alat tempurnya untuk berjaga.
Karna anggota satgas yang di beri informasi oleh Catur tadi, mereka tidak terlalu terkejut jika bertemu dengan anggota opm itu.
Derapan kaki para anggota opm itu mulai terdengar mendekati ke arah rombongan yang berpencar tadi, mereka mengacak-acak semak-semak mencari keberadaan para anggota tni.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERUNTUK LETTU ABI (HIATUS)
Ficción GeneralPerjodohan seorang abdi negara dengan sorang mahasiswi keperawatan yang membuat mereka terikat dalam tali pernikahan yang dilandasi tanpan rasa cinta dan kasih sayang. Permasalahan berawal dari sang ibunda dari Abisam Rafif Kareem yang notabennya s...