14💉

1K 70 3
                                    

Hari ini para anggota tentara sudah mulai mengemasi barang-barangnya, karna beberapa hari lagi masa tugas mereka sudah habis dan akan kembali ke Yogyakarta.

Abi bersama teman karibnya sedang duduk menunggu yang lainnya yang mengemasi barang, mereka akan berpamitan ke warga-warga desa tersebut.

Jika mereka berkumpul berempat pasti tidak jauh membahas mengenai hubungan Abi dan Ais, sesekali Abi merasa jengah karna Sohibnya selalu membahas perempuan itu, seperti tidak ada topik lainnya.

Padahal sebelum-sebelum ini banyak hal yang mereka bahas kecuali soal perempuan, seperti sekarang ini Rangga ataupun David selalu membahas Ais.

Apalagi si Rangga, seperti abang yang mrnjaga adik kandungnya sendiri.

"kapan Arisha rencana mau wisudah bro?" tanya David

"kurang tau saya," jawab Abi

"loh? Kok gak tau bro? Masa iya gak tau kapan wisudah tunangannya. Jangan bilang kalau kamu disini gak pernah kasih kabar Arisha" dengan spontan Sofiq menyahut ucapan Abi.

"knapa kamu yang jadi ngegas?" Abi mengangkat kedua alisnya

"memang gak pernah kasih kabar. Jangankan itu, dinas kesini saja dek Arisha tidak tau" Rangga menyahut dari sebelah David

"serius kamu gak kasih tau bi?" David kaget mendengar kata Rangga.

"dari mana kamu tau?" Abi menanyakan ke Rangga dengan  santai seolah-olah biasa saja.

"kamu lupa ya kalau saya jadi kakaknya," Rangga bertanya seperti mencemooh.

"bukannya saya gak mau kasih tau, tapi belum ada waktu untuk kerumahnya. Saya tidak mau kasih kabar kalau cuma lewat pesan," tutur Abi santai

Ketiga temannya menggangguk menganggap itu pendapat Abi.

"lagian saya berencana datang mendadak ke hari wisudahnya. Tapi jangan coba-coba untuk kalian kasih tau padanya." lanjut Abi. Setelah itu ia meninggalkan ketiga temannanya, jika tidak entah hal apa lagi dia akan di introgasi oleh sicurut baju loreng.

"eh kamu saja tidak tau kapan dek ais wisudah, bagaimana bisa kamu datang" sofia berteriak dari tempat duduknya.

Abi memberhentikan jalannya dan memutar badannya ke belakang,

"tidak sulit untuk saya mencari tau tentang dia" setelah mengucapkan itu Abi kembali melanjutkan jalannya kedepan.

Rangga mendengar jawaban temannya itu tersenyum tulus dan berkata dalam hati
'beruntung kamu mendapatkan Arisha sebaik itu bi, kadang kamh membuat saya iri saja'.

*

Di sebuah rumah sakit swasta yang berada di daerah Yogyakarta tepatnya di sebuah ruang kerja, Arisha bersama Vika dan seorang gadis yang berprofesi sebagai  dokter itu bercanda gurau seperti kakak beradik yang sudah lama tidak bertemu.

"gak nyangka loh lulu udah mau married aja, mbak ditinggal lagi tuh. Kamu juga vik, masa kalian tega sih ngelangkahin mbak" kata dokter tersebut.

Lulu yang di maksud dokter itu adalah Arisha, lulu sebuah panggilan kesayangan yang ia berikan kepada Arisha sama seperti Rayn dan teman-temannya.

"namanya jodoh kak, mana tau waktu kakak pulang nanti udah ada yang mau lamar. Ya kan Vik?" Vika tersenyum mengangguk

"siapa nama calon kamu lu?"

"Ab-"

"permisi dok, di luar ada goput mau ngantar makanan." perkataan Arisha terpotong karna kedatangan seorang perawat.

TERUNTUK LETTU ABI (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang