18💉

1K 71 2
                                    

Ketokan pintu depan tidak mengusik Arisha yang sedang menjemur pakaian di teras belakang, ia tidak menyadari hal itu karna telinganya tersumbat earphone.

Dan hpnya yang terletak di nakas tempad tidur sudah beberapa kali nyala karna notif pesan masuk.

Aisyah, romantisnya cintamu dengan Nabi
Dengan Baginda kau pernah main lari-lari
Selalu bersama
Hingga ujung nyawa kau di samping Rasulullah

Aisyah, sungguh manis oh sirah kasih cintamu
Bukan persis novel mula benci jadi rindu
Kau istri tercinta
Ya Aisyah, Ya Humaira
Rasul sayang, Rasul cintamu, ho...

Dengan merdu Arisha mengikuti lirik lagu itu dengan menghayati tiap bait demi bait.

Setelah pakaian terjemur semua ia kembali ke marnya, tapi samar-samar ia melihat bayangan seseorang yang duduk di kursi teras luar.

Ia mengintip dari jendela dengan membuka sedikit cela gorden itu.

"astaghfirullah hal adzim kak Abi? Knapa ada disini ya?" Arisha langsunh menutup gorden itu dan berlari kekamarnya mengambil hpnya.

Dan benar saja, Abi telah menelfonnya beberapa kali dan mengirimnya beberapa pesan. Ia tidak menyadari itu karna nada nontifikasinya ia matikan.

Ia bergegas kekamar mandi menyapu mukanya dengan air agar kelihatan kembali fresh tidak kusam seperti tadi.

Ia bergegas kekamar mandi menyapu mukanya dengan air agar kelihatan kembali fresh tidak kusam seperti tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Btw👆 isi chatnya ya, kalo mau di ketikin komen aja, ntar aku ketik)

"assalamualaikum kak, maaf Ais ya kak tadi gak tau kalo kakak telfon"

"tunggu sebentar ya kak, Ais mau ambilin air bentar, kakak mau dibuatin apa?" kata Arisha kembali.

"teh saja, tapi gulanya gak terlalu manis" jawab Abi

Arisha membawa nampan yang berisi teh hangat dan secangkir kopi, Abi melihat ada secangkir kopi mengernyitkan dahinya.

'siapa yang minum kopi? Saya tadi gak salah bilang kalau minta teh' kata Abi dalam hati

"diminum kak tehnya" ucap Arisha meletakan teh dan kopi itu

Abi hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum kaku "maaf sebelumnya saya menganggu kerja kamu" ucap Abi

"tidak sama sekali kak"

"bagaimana kabar kamu?" tanya Abi dengan ragu

"alhamdulillah baik kak, kakak gimana?" tanya Arisha kembali denga wajahnya malu-malu sambil menunduk.

"alhamdulillah baik juga, kamu sekarang sibuk? Atau ada kegiatan setelah ini?"

TERUNTUK LETTU ABI (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang