23💉

1.1K 73 10
                                    

Jangan jadi silent reader's ya bestie. Vote kalian sangat membantu semangat nulisku :).

***

"Selamat pagi pemirsa, dan selamat berjumpa kembali di apa kabar Indonesia. Aksi tembak menembak antara satgas TNI  dengan oknum opm kembali menuai perhatian warga net, dikabarkan dua orang anggota Tni ditawan pada siang kemaren dan di bawa ke salah satu tempat persembunyian mereka. Dari pers kolonel Surasto diinformasikan dua orang satgas yang menjadi tawanan yaitu Letda Catur Trigayansa dan Letd-"

Deg

Jantung Arisha serasa copot mendengar nama yang ia dengar, ia terkejut bukan main sampai-sampai ia tidak sadar hp yang ia genggam sudah terjatuh kelantai.

"Astagfirullah, hiks... A-apa itu kak catur?" katanya lirih.

Ia berlari kekamar Vika langsung mendorong keras pintu yang menimbulkan bunyi keras. Ia langsung menubruk Vika memeluknya

"astagfirullah kak ais, bikin kaget aja." kaget Vika

"cepat hubungi kak Dirga dek! Cepat....! Sekarang!" ucap Arisya senggekan

"ada apa kak? Knapa nangis?"

"cepat vikaaa!" mintanya lagi dengan masih panik

"mangkanya ada apa du-"

"TELFON SEKARANG! KAK CATUR VIKA! Hikss..."

Ucapan vika terpotong dengan teriakan Arisha, ia begitu kaget dan langsung menelfon Tunangannya Dirga.

Tut...tut...

Panggilan pertama tidak diterima membua Arisha semakin frustasi. Vika kembali menelfon Dirga.

Tut... Tut...

Panggilan kedua juga tidak ada jawaban. Begitupun panggilan selanjutnya.

"udah kakak tenang dulu, kita hubungin sebentar lagi. Coba cerita dulu ada apa?" vika berusaha menenangkan Arisha

"tarik nafas, lepas. Yok ulangi lagi."

Setelah merasa Arisha mulai tenang barulah Vika menanyakan lagi. "udah baik kan, cerita sini ada apa?"

Arisya menatap Vika dengan tatapan kosong. "kak catur hiks..."

"udah tenang dulu, yuk lanjutin."

"kak catur jadi tawanan opm. Beritanya baru disiarkan di tv sebentar ini. Hikss... Kejadiannya kemaren."

"astagfirullah." Vika terkejut dan menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

"kakak sudah pasti itu kak Catur?" tanya vika meyakinkan.

"Sudah, namanya Catur Trigayansa." Arisha kembali menangis memeluk vika.

Drrtt Drrtt

"bentar kak hp aku bunyi,"

"mas Dirga, kak."

Arisha yang mendengar itu langsung duduk menghadap Vika

"assalamualaikuk, vi."

"wa'alaikumsalam, mas. Mas, mas dimana? Apa  bener berita itu?"

"i-iya vi. Apa Arisha sudah tau?" terdengar suara elahan dari Dirga

"sudah, mas."

"mas lagi dijalan kekosan kamu. Mas tutup ya, nanti di sana mas ceritain."

"iya, mas. Hati-hati, assalamualaikum."

"wa'alaikumsalam."

"gimana vik? Apa kata kak Dirga?" tanya Arisha yang  sudah tidak sabaran.

TERUNTUK LETTU ABI (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang