8💉

1K 93 1
                                    

Di salah satu tempat tiga orang berpakaian loreng yang sedang mengawasi anggota tni baru yang sedang berlatih, mereka tampak bercengkerama

Sedangkan yang satu lagi berdiri di depan anggota tni baru tersebut membinanya

"udah terpasang langsung ya bro cincinnya," kata salah satu dari mereka bertiga yang duduk di tengah

Yang duduk di sebelah kanannya sontak melihat kejari temannya yang paling ujung kiri. Dan, ya, dia melihat sebuah cincin yang melingkar di jari manie pria tersebut.

"sudah tunangan? Wah... Gak asik lo bro, tunangan gak ngundang-ngundang kita" katanya setelah melihat cincin itu

"bukan gak ngundang, ngga. Ini aja gue gak tau bakal langsung tunangan" jawab pria yang ditanya

"lo gak tau ya sasuh? Dia ni dijohin bonyok sama anak bokapnya" sahut pria di tengah tadi yang bukan lain Sofiq

"wah... Gila ya, zaman sekarang masih ada perjodohan Siti nurbaya itu," jawa temanya sebelah kanan tadi

"terus lo terima?" sambungnya kembali

"asal bonyok gue gak sedih, bisa apa lagi. Ceweknya pun juga sekampung sama Sitinurbaya" jawab Abi tersenyum remeh

"cantik gak?" siapa lagi kalau bukan Sofiq yang menanyakan itu, biasalah playboy.

"hmm... Lumayan," jawan Abi tampak berfikir

"kalau sasuh tidak mau, buat saya saja. Sekarang saya lagi mencari yang baru" kata Sofiq kembali

"Emangnya yang kemaren sudah tidak lagi?" tanya Rangga

"Dia ninggalin saya, katanya saya tidak punya banyak waktu buat dia, saya gak bisa di ajak kemana-mana, dan dia juga tau kalau saya punya banyak mantan. Dia mau yang selalu di sampingnya setiap waktu dan tidak memiliki banyak mantan seperti saya"  

Rangga dan Abi di buat melongo dengan tuturan Sofiq, mereka kira Sofiq lah yang selalu memutuskan sebuah hubungan terlebih dahulu karna rasa tidak nyamannya atau bosan. Ternyata dia pernah juga di putuskan

"Sebenarnya saya mau kasihan liat kamu seperti ini, tapi setelah saya ingat kalau kamu itu seorang play boy. Mungkin saya akan menertawakan mu sasuh Sofiq, hahaha..." Rangga menertawakan Sofiq. Dasar teman gak punya otak, tertawa di atas penderitaan orang

"Anggap saja itu sebuah karma untuk mu, untuk kedepannya rubahlah sikap playboy mu itu. Apa gak mau cari yang serius kamu sasuh?" kata Abi menasehati teman yang merangkap sebagai sahabatnya itu

"kalau sasuh mau, calon sasuh itu buat saya saja ya. Saya mau cari yang serius" Abi yang mendengar itu langsung menatap dalam Sofiq, sedangkan yang ditatap hanya terkekeh

"kerja dimana calon mu sasuh?" tanya Rangga

"Masih kuliah, mahasiswa perawat di deket sini," jawab Abi

"Bagus dong, bisa sering ketemu" kata Rangga kembali

"Kapan-kapan bisa kenalin sama kami ya sasuh, secantik apa dia sehingga sasuh bisa menerima perjodohan ini" sahut Sofiq

"saya menereimanya bukan karna dia, tapi demi kebahagiaan orangtua saya. Kalau kalian mau ketemu dia, nanti saya kasih alamatnya, mungkin saya tidak bisa ikut kalian" kata Abi.

Abi belum bisa menerima sepenuhnya perjodohan ini, karna itu dia tidak mau ikut dengan temannya itu.

Dan di tambah dengan gengsinya, dia beranggapan jika dia menemui perempuan itu, nantinya dia bakal kegeeran karna Abi menerima perjodohan ini karna kecantikannya.

Padahal Ais bukanlah gadis seperti yang Abi fikirkan, Abi seolah-olah berfikir jika Ais menerimanya karna dia seorang Tni yang berpangkat. Hal itupun Ais tidak mengetahui sedikitpun mengenai profesi abi.

"kamu kenapa gak ikut bi?" tanya Rangga

"nanti dia kegeeran karna saya menemuinya," jawab abi

"yang kegeeran itu lo" sahut David yang baru datang dan duduk di sebelah Abi

"Gue semakin kepo sama calon lo itu tau gak? Seperti apasih calon lo itu, sampai-sampai lo gak mau ketemu sama dia. Jelek? Kalo iya gak usah mandang fisik deh, gak ada yang tau di balik wajahnya itu ternyata terdapat hati yang lembut," sambung David,

Dengam seketika jiwa dewasa David bangkit karna perkataan yang dilontarkan Abi

Dia gak memenuhi kriteria saya, kamu gak tau itu vid kata abi dalam hati

"kalau kebalikannya gimana? Wajah cantik tapi hati gak? Gitu maksud kamu, vid?" tanya Abi. David yang ditanya seperti itu memutar kedua bola matanya, ia tampak malas menghadapi temannya yang satu ini

"Gak gitu lah konsepnya, lo kan belum kenal dekat kan dengannya? Mending lo lebih dekati, walau bagaimana pun dia bakal jadi teman seumur hidup lo, kalau tidak terjadi apa-apa" kata David kembali

"saya pergi dulu, masi ada yang mau saya kerjakan" Abi meninggalkan mereka bertiga di tempat tersebut

"menolak untuk melupakan Oliv sepertinya dia" sahut Rangga

"mungkin seperti itu" ucap Sofiq

"tapi saya boleh gak rebut calonnya sasuh Abi?" sontak Rangga dan David memukul kepala Sofiq dengan topi loreng mereka

"gila kali lo" kata David

















*See you*

Sorry ya kependekan, lagi buntu ide nih. Kasih saran dong, aku butuhhhhhh sarannnnnnnnn. Otak ku lagi buntuuuuuuu ideeeeeeeee astaga. Bby readers :*

Dah lah, gak tau ngetik apa lagi babayyyyy






TERUNTUK LETTU ABI (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang