11🇮🇩

1K 92 0
                                    

Kasih vote and koment nya ya teman-teman. Biar aku smakin smangat nulis lagi:)


SEDIKIT INFORMASI BAGI YANG PUASA. DI PART INI ADA SEDIKIT KATA UMPATAN, JADI AKU INGATKAN KETIKA ADA PEKELAHIAN DISANA ADA UMPATAN. AKU BILANG GINI AGAR PUASA READERS TETAP AMAN. MAKASI:)

Arisha pov

Aku ingin menolak bantuan dari kak Abi, tapi nyali ku menciut ketika nada bicaranya meningkat

Dan untuk pertanyaan aku tidak memperhatikan keselamatan sebelum pergi itu adalah salah besar, aku berani bersumpah jika aku memperhatikannya sebelum pergi. Bahkan setelah sampai pun ban motorku masi keadaan aman.

Setelah sampai di rumah aku merebahkan badankau di single bad ku. Aku merasa berhutang budi terhadap kak Abi. Walaupun dia calon suamiku, tapi aku tetap merasakn berhutang

Aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badanku yang sudah lengket, agar aku bisa beristirahat dengan nyaman

Setelah selesai aku langsungbtidur, baru saja akan memasuki alam mimpi suara ketokan pintu mengganggu gendang telinga ku

Tok tok tok

Assalamualaikum

Aku mengenali suara itu, mungkin kak Abi mengantar motorku dan menjemput motornya

Aku keluar membukakan pintu, dan benar jika kak Abi lah yang mengetok pintu rumahku

"ini kunci motor kamu, motornya sudah saya letakin di sebelah" katanya memberikan kunci motorku

"duduk dulu kak, aku ambilin kunci motor kakak dulu. Apa kakak mau minum dulu?" kataku mempersilahkan dan menawarinya minum

"hmm... Kalau boleh saya teh saja" katanya, ternyata tamu bisa juga meminta selain air putih jika bertamu sebentar heheh

"bentar, aku buatin dulu ya kak" aku meninggalkanya sendiri dan bergegas pergi ke belakang untuk membuatkan teh perdana untuk calon suami ku

Uh calon suami? Mengingatnya membuat pipi ku merona. Tidak nyangka aku bakal jadi istri dari seorang tentara, keinginan ku dari dulu akhirnya dikabulkan oleh sang maha kuasa

Dan aku berharap walaupun pernikahannya sebatas perjodohan semoga bisa menjadi keluarga sakinah mawaddah warohma

Aku mencoba sdikit teh buatanku untuk meyakinkan apakah rasanya pas atau kurang. Dan rasanya pas semoga kak Abi menyukai teh buatanku, tidak menyesal ketika aku masih di rumah selalu disuruh-suruh untuk membuatkan teh untuk ayah dan uda ku.

"cieee... Kenapa tu pipibya merona"
Sontak aku terkejut karna suara yang mengejutkanku dari belakang.

"astaghfirullahaladzim, kamu ngagetin tau gak?" kata ku, siapa lagi kalau bukan Vika

Aku melewatinya yang tertawa, aku segera membawa teh untuk kak Abi kedepan. Biarkan saja dulu gadis itu tertawa sepuasnya

"silahkan diminum teh nya, kak" kataku meletakan teh tersebut di meja kecil depan kak Abi

Ia mengangguk dan mengucapkan terimakasih

Pov off

Author.

"terimakasih," kata Abi setelah Ais meletakan teh di depannya

Mereka sama-sama canggung untuk memulai pembicaraan, tidak tau apa yang akan menjadi topik pembicaraannya

"kamu sudah selesai scripsi?" tanya Abi meecah keheningan di antara mereka

Ais mengangkat sedikit kepalanya dan berkata
"belum, kak. Baru bab dua" Abi hanya mengangguk sebagai jawabannya

Dibalik jendela Vika sedang mengintip sepasang sejoli yang sama-sama canggung itu

"keingat sama kak Catur, pasti dia patah hati liat ini. Mau gimana lagi, dianya juga gak ngungkapin" Vika tampak bermonolog sendirinya

Ia pergi meninggalkan ruang tamu itu  dan menuju kamarnya.

Setelah mengantar Abi sampai depan gerbang, Ais masuk ke dalam rumahnya tidak lupa dengan mengunci pintu tersebut.

Ia mengambil wudu dan melaksanakan solat magrib, karna azan magrib telah berkumandang

Ia tidak lupa membaca al-qur'an setelah solat magrib. Setelah selesai, ia melanjutkan mengerjakan scripsinya yang ia buat bersama Raka.

Keesokan harinya, ia bersama Vika dan Andi sudah berada di koridor fakultas. Ditengah perjalanan menuju ruang dosen, Raka tiba dari belakang dan menyenggol bahu Ais

"astaghfirullahaladzim Raka!" Ais tampak terkejut dan pindah ke sebelah Andi dan Vika

Andi yang melihat itu mendorong Raka ke belakang, wajahnya memerah ketika Raka dengan seenaknya menyenggol bahu gadis itu.

"Apa nyali lo nyenggol bahu anak perempuan orang?" kata Andi menaikan intonasi suaranya

"Terserah gua lah. Apa urusannya buat lo?" Raka juga tampak tidak terima di bentak Andi

Perkataan Raka semakin membuat amarah Andi bergejolak, ia mendekati Raka dan memukul tengkuk Raka.

Bugh!

Orang yang mendengar suara gaduh pun melihat ke arah mereka, dan kelamaan orang semakin banyak berkerumun

"Urusan buat gue? Lo tau gak bahu gadis yang lo senggol itu siapa?" ucap Andi masi dengan emosi

"Lu pikur mata gue buta?" jawab Raka dengan santai

Arisha yang melihat itu semakin memundurkan dirinya kebelakang, ia adalah orang yang takut dengan perkelahian.

"BANG*AT! GUE YANG SELAMA INI DEKAT DENGAN DIA TIDAK PERNAH MENYENGGOL BAHU DIA. KARNA APA? KARNA GUE NGEHARGAI DIA SEBAGAI CEWEK, DAN LO TAU KALAU DIA ANTI DENGAN COWOK YANG DENGAN SEENAKNYA MENYENTUH YANG BUKAN MUKHRIMNYA  JIKA TAMPA IZIN DARINYA!"

Semua orang disana tampak terkejut, mereka tidak menyangka seorang Raka yang paling calem anti cewek bisa bermasalah dengan seorang perempuan.

Dengan cepat Vika menarik Andi dari tengah kerumunan dan membawanya kekantin bersama dengan Ais yang juga ia tarik di tangan kanannya.

Sebelum Vika menarik  Andi mengucapkan ancama yang tertuju pada Raka

"DARI DETIK INI, LO TIDAK AKAN BOLEH MENDEKATI ARISHA. KALAU LO COBA-COBA MENDEKATINYA, SIAP-SIAP LO AKAN DIBENCI SELAMANYA OLEH DIA"

Raka diam terpaku dengan ucapan yang keluar dari mulut Andi. Ia mersa kesak karna dibentak oleh seorang Andi, merasa malu karna dilihat semua orang, dan merasa kawatir jika Arisha tidak mau lagi dekat dengan dirinya.

*See you*

Sorry kependekan ya. Insyaallah aku bakal double up hari ini. Terimakasih:)

TERUNTUK LETTU ABI (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang