"Kau dingin seperti es batu, namun akulah sang matahari yang akan terus mencairkan hatimu yang beku karena ku"
Hanin Raihana Syahira
****
Sejak kejadian di rumah Hanin beberapa bulan yang lalu Zaidan selalu menghindar dari Hanin, ia tak mau hatinya tersakiti untuk kedua kalinya. Tapi di sisi lain dirinya seperti kehilangan semangat hidup ketika tak bersama dengan gadis itu.
Pengaruh Hanin dalam hidupnya itu sangatlah besar bagaimana bisa ia dengan cepat bisa melupakan gadis itu, Zaidan sempat bertemu dengan Hanin kemarin tapi tak ada satu pun yang memulai pembicaraan keduanya sama-sama terdiam mengingat hubungan mereka saat ini mengalami keretakan.
Suasana kantin sangat ramai namun Zaidan merasa dirinya sendiri padahal di sampingnya ada Beni dan Marcel, hatinya benar-benar kacau beberapa bulan ini sampai dia lupa kalau keretakan persahabatannya ini sudah berlangsung selama 6 bulan yang artinya sebentar lagi mereka akan sama-sama naik ke kelas 12.
"Dan, lo masih marahan yah sama Hanin?"tanya Beni.
"Gak baik loh Dan, lo marah sama orang berbulan-bulan kaya gini."ucap Marcel.
"Gini yah bro, lo itu memang cinta sama si Hanin tapi lo gak bisa maksain Hanin buat balas cinta lo. Hanin itu gadis yang benar-benar berbeda menurut gue, dan gue rasa dia punya rahasia besar yang gak bisa ia kasih tahu ke siapapun. Walaupun itu sahabat dekatnya, dan dengan seenak jidat lo bilang suka sama dia itu yang buat dia langsung nolak lo."jelas Beni.
"Dan, cewek itu harus di jaga dan di sayangi buat ia senyaman mungkin baru ketika dia benar-benar nyaman sama lo pasti dia gak akan nolak lo ko."ucap Marcel.
"Untuk saat ini, berikan Hanin kebebasan dalam hidupnya mungkin ia tak ingin ada hubungan di antara kalian itu karena ia tak ingin kebebasannya itu hilang. Kamu harus Zaidan yang seperti biasa, Zaidan si fuck boy dan most wanted sekolah. Come on Dan, move on ini saatnya kamu tunjukkan kamu bisa buat dia lebih nyaman dan pada akhirnya dia yang akan bertekuk lutut di hadapan kamu."ujar Beni.
Zaidan akhirnya kembali tersenyum dan langkah awalnya adalah maaf dari Hanin setelah itu, ia harus tunjukkan siapa dirinya kepada Hanin.
Zaidan menyusuri koridor sekolah sambil bersenandung kecil, saat melewati auditorium ia mendengar alunan piano dari dalam. Zaidan membuka pintunya lalu melihat siapa yang memainkan piano tersebut dan ternyata itu Hanin gadis yang memang sudang ia cari saat ini.
Gadis itu tertunduk dan sekali-kali ia mengangkat kepalanya sambil memejamkan mata menghayati lagu yang ia mainkan, Zaidan duduk di bagian depan auditorium memandang wajah cantik Hanin dari kejauhan entahlah Hanin selalu membuat dirinya tenang dalam sekejap saat ia merasa sangat gelisah.
Aura yang di pancarkan Hanin memang berbeda dari kebanyakan para gadis-gadis yang ia kenal dan ia lihat, Hanin dialah sang matahari yang akan selalu mencairkan hati Zaidan yang akan beku.
"Eh lo, udahan marah sama gue. Ini belum 1 tahun loh Dan."ujar Hanin.
"Gue minta maaf Nin, gue sadar apa yang gue lakukan itu salah."ucap Zaidan.
"No problem,"ucap Hanin.
"Ko sekarang lo sih yang kaya gini?"tanya Zaidan.
"Maksud lo?"tanya Hanin balik.
"Kayanya lo dingin banget sama gue."ucap Zaidan.
"Masa iya, bukannya gue emang kaya gini yah."jawab Hanin.
"Tapi ini beda."ucap Zaidan lagi.
"Dan, sekarang lo tau kan gimana
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain ( Squel Senja Di Pesantren ) End
ChickLitPersahabatan yang menjadi cinta namun gagal karena sebuah perjodohan, mengantarkan keduanya terhadap pilihan yang sangat sulit dan memutuskan untuk keduanya saling mengikhlaskan satu sama lain. Cinta mereka tumbuh lewat persahabatan sehingga tak mam...