🍃 Seperti Sedia Kala🍃

103 11 0
                                    

"Singkatnya Begini, Cinta itu memang harus di perjuangkan tapi saat kau sudah mendapatkannya, apakah kau bisa mempertahankannya? Itulah mengapa cinta itu jadi hal yang unik, ia ingin di kejar dan di gapai namun, saat sampai ia malah ingin berlari lagi."

After Rain

***

Hanin pov

Hari ini adalah hari pertamaku di kelas 12 ini, dan hari ini aku memiliki janji dengan sahabat ku siapa lagi kalau bukan Zaidan, hubungan kita memang sempat retak beberapa bulan yang lalu itu karena Zaidan yang secara tiba-tiba mengungkapkan perasaannya terhadap ku.

Jujur saja sebenarnya aku pun sampai saat ini merasa canggung kepadanya karena aku takut tanpa sadar aku membuatnya nyaman lagi dengan perasaan ku, ku lihat senyuman teman-temanku berkembang saat mereka bertemu lagi dengan sahabatnya.

Aku berjalan menyusuri koridor sekolah menuju ruang osis, aku yang notabennya wakil ketua osis harus memantau perkembangan anggota osis lainnya dalam acara masa orientasi siswa untuk siswa baru. Kegiatan ini sudah seperti rutinitas umum untuk para siswa baru di Indonesia banyak drama dan kejadian yang akan di perankan oleh para panitia dan suasana yang cukup tegang antara panitia dan peserta.

Aku menunggu Zaidan yang tak kunjung datang padahal tadi malam ia berjanji akan menemui ku sebelum acara di mulai, aku berjalan menuju perpustakaan dan di sana aku mendapati Zaidan bersama dengan seorang gadis cantik yang aku rasa dia adik kelasku.

Tapi tunggu apa yang mereka lakukan di tempat sepi seperti ini, ku lihat Zaidan mendekatkan wajahnya pada wajah gadis itu dan apa yang aku lihat saat ini, ini benar-benar bukan Zaidan yang sangat menghormati wanita kenapa Zaidan melakukan hal itu.

Aku segera pergi dari tempat ini dan aku memilih untuk berada di lapangan bersama anggota osis lainnya, aku tak habis pikir dengan apa yang aku lihat tadi. Aku tak menyangka Zaidan melakukan hal semacam itu di sekolah, aku terdiam memikirkan kejadian tadi entah kenapa hatiku sedikit teriris melihat kejadian itu.

"Kenapa Ning?"tanya Julian kepadaku.

Julian adalah ketua osis di periode ini dan aku wakil ketua osis yang selalu ada di sampingnya kapan pun juga, banyak orang yang mengira aku dan Julian itu berpacaran padahal aku dan dia sama-sama menanggap sebagai teman kerja sekaligus sahabat.

Berbeda dari Zaidan, Julian lebih menghormati ku dan satu lagi Julian juga tahu rahasiaku karena memang Julian adalah anak dari sahabat kakek ku, makanya saat kita sedang berdua seperti ini ia selalu memanggil aku dengan sebutan Ning. Dan aku juga tak bisa mencegahnya agar tidak memanggilku dengan sebutan Ning, Julian adalah orang yang aku percaya setelah Zaidan tapi Zaidan tak pernah tahu siapa diriku.

Akhir-akhir ini memang aku lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan Julian daripada dengan Zaidan, entah kenapa ia Zaidan juga akhir-akhir ini sibuk dengan urusannya Walaupun pada akhirnya aku tahu kalau dia memiliki pacar baru lagi.

"Gak Lian, aku cuma kangen aja sama umi."ucapku sekenanya.

"Mau aku anterin balik ke Cirebon?"tanyanya.

"Gak usah Lian, aku tahu kamu sibuk dan lagian aku kan bisa telpon umi."ucapku.

"Oh baiklah, tapi kalau ada apa-apa jangan di Pendem sendiri yah Ning. Bagaimana pun aku di sini tahu kalau kamu seorang Ning dan kamu juga gak harus selalu memendam sendiri segalanya."ucap Julian.

"Makasih yah, kamu udah ngertiin aku Lian."ucapku.

Aku dan Julian akan pergi menuju aula di mana semuanya telah berkumpul di sana untuk perkenalan, namun saat di perjalanan menuju aula kami tak sengaja bertemu dengan Zaidan yang sepertinya akan pergi menuju ruang osis.

"Ketemu disini."ucap Zaidan.

"Kenapa Dan?"tanya Julian.

"Tadinya gue mau ngobrol sama Hanin tapi kayanya kalian udah sibuk banget yah."ujar Zaidan.

"Lo kurang dari tadi sih, kan gue udah bilang kalau gue ada kegiatan hari ini."ucapku.

"Iya sorry tadi pacar baru gue pingin ketemu katanya."ucap Zaidan.

"Iya gak papa, ya udah yah kita duluan soalnya acaranya udah di mulai."jawab ku.

"Eh iya, maaf yah ganggu."ucap Zaidan.

"Gak ko santai aja."ucapku.

Aku dan Julian pun pergi meninggalkan Zaidan terlebih dahulu karena memang kedatangan kita berdua di aula sudah di tunggu, sesampainya di aula riuh tepuk tangan memenuhi ruangan ini. Julian maju dan langsung mengambil mikrofon yang ada di atas panggung sana, sesi perkenalan ini memang tinggal Julian dan aku sebagai ketua dan wakil ketua osis.

"Hai semua, perkenalkan aku Julian Aldrin Pasha kalian bisa panggil aku Lian jabatan sebagai ketua osis."ucap Julian, aku pun naik ke panggung saat Julian memberikan kode kepada ku.

"Hai semua, perkenalkan aku Hanin Raihana Syahira biasa di panggil Hanin jabatan sebagai wakil ketua osis."ujarku memperkenalkan diri.

Setelah itu kita berdua pun turun dari atas panggung karena acara akan di pandu oleh panitia lainnya sedangkan aku dan Julian hanya mengawasi dan mengarahkan saja, aku mendapati ponsel ku berdering aku pun meminta izin kepada Julian untuk mengangkat telepon dan Julian pun mengiyakannya.

"Halo Dan, kenapa?"tanya Hanin.

"Temui aku jam tujuh malam nanti di red cafe."ujarnya dan langsung mematikan teleponnya.

Aku benar-benar tidak mengerti lagi dengan pikiran Zaidan, aku pun kembali ke aula dengan kesal dan Julian pun menyadari kalau aku sedang merasa badmood. Dia memberikan aku sebatang coklat putih, jujur saja aku tak terlalu menyukai coklat biasa aku lebih menyukai coklat putih.

Aku menerima coklat itu dan langsung memakannya tapi aku lupa saat ini aku sedang berada di mana, akhirnya aku dan Julian menjadi pusat perhatian para peserta dan juga panitia. Aku lupa aku yakin setelah ini gosip pun akan segera beredar di penjuru sekolah.

Tanpa sadar pandangan mata ku bertemu dengan Rania yang notabennya adalah mantan kekasih Julian, gadis itu menatap aku seperti singa yang kelaparan aku yakin setelah ini dia pasti akan menghadang ku di parkiran.

Untung saja hari ini aku membawa mobil sendiri, dan lagian juga Julian pasti akan mengantarkan aku pulang dari belakang ia pasti akan mengiringi mobilku sampai rumah jadi aku gak boleh takut apalagi sama tante-tante itu.

Sebenarnya Rania itu cantik namun karena ia bergaul dengan orang-orang yang salah sekarang dandanannya sangat menor bahkan kita bisa sebut mereka bukan siswa melainkan tante-tante, tapi aku juga heran kenapa makhluk itu bisa ada di sini padahal dia bukan sama sekali anggota osis ataupun panitia.

Ah iya lupa, ia pasti mencari Julian jelas saja padahal mereka sudah putus sejak awal SMA tapi Rania masih belum bisa melupakan Julian.

After Rain ( Squel Senja Di Pesantren ) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang