BAB 1
Mr. Arogant"They always knew they were always rich. They never think for a minute that they will be short of money, because they are rich."
▪
Bodyguard Eunwoo, Taecyeon. Memasangkan Jaket kulit untuk membungkus kulit putih dari sengatan matahari. Beginilah, hidup Eunwoo tidak lepas dari sebuah pelayanan, baik itu dalam hal memasang sepatu, menyematkan jam branded hingga mengoleskan pelembab bibirnya.
Kedua pelayanan lain mengecek Motor sport Eunwoo yang akan di gunakan menemui sahabatnya, Jaehyun. Sebenarnya hari ini bukanlah kepulangan Eunwoo dari Spanyol. Karena kencan buta malam ini membuat Eunwoo mempercepat pulang.
Eunwoo duduk menjulurkan kaki, seorang pelayan pria berumur 29 Tahun berjongkok meraih kaki Eunwoo guna memasangkan sepatu bermerk Reebok, satu pelayan menyemprotkan wajah Eunwoo menggunakan SPV, satu pelayan lain memakaikan Arloji bermerk Rolex.
"Taecyeon, cek lagi keadaan motorku," ucap Eunwoo yang langsung membuat Taecyeon sigap menuruti Tuan mudanya.
"Cukup! Siapkan mobilku, Taecyeon." Eunwoo main perintah, menyuruh mempersiapkan untuk menggantikan dengan mobil dan tidak jadi menggunakan kendaraan beroda dua itu.
"Motor Anda dalam keadaan baik."
"Apa kau lupa? Semua perintahku kau cukup turuti. Aku bosan menggunakan motorb10 menit, harus segera siap," sergah Eunwoo membuka jaket kulit, jaket itu ia lemparkan pada Taecyeon.
Taecyeon menekan tombol pada alat di telinga, mengubungi penjaga belasan mobil koleksi Eunwoo untuk mempersiapkan salah satu mobil si Tuan Muda . Kelima pelayan itu menunduk memberi salam hormat ketika Eunwoo berlalu.
Lima menit berlalu.
"Permisi, Tuan."
"Masuk!" Eunwoo memutar kursi putar kebesaran, ia mendorong kursi putar itu sedikit maju. Tangan Eunwoo sibuk membuka Macbook-nya dan melihat spot yang layak untuk melatih kecepatan sang motor kebanggaan.
"Mobil Anda sudah siap, Tuan."
Eunwoo tak melihat wajah Taecyeon, ia tersenyum kala ia sudah menemukan spot terbaik, atas saran Mingyu.
"Tolong kau siapkan motor ku, sore ini."
"Maaf, Tuan. Bagaimana dengan mobil, Anda?"
"Lepaskan Arloji ku," minta Eunwoo tetap tanpa melihat wajah Taecyeon. Dengan cepat Taecyeon membukakan Arloji milik Eunwoo.
Tangan Eunwoo memberi kode pada Taecyeon untuk menjauh, Eunwoo memundurkan kursi putar itu seraya menjepit ponsel di telinga menggunakan bahu. Tampak Eunwoo mengeluarkan sebuah pena untuk mencatat Lestoran yang dikirimkan Jongin untuk menemui calon kencan buta nya malam ini.