BAB 8
One Puzzle Solved
Soo Hyun berbalik sebelum keluar dari kamar Jiyeon, mengeluarkan rokok dari kocek celana dan menyalakan rokok, sekali hisap mengeluarkan kepulan asap dari hidung serta mulut Soo Hyun.
"Aku izinkan malam ini kau keluar tanpaku, hanya 3 jam tidak lebih, aku tidak ragu dengan kesetiaanmu, Jiyeon."
Dia menatap mata sang jelita, mata bulat nan indah. Soo Hyun merasakan Jiyeon sedikit tertekan, membuat Soo Hyun mendecih pelan. "Aku mengawasimu, jangan takut.
Jiyeon tersenyum ke arah pria itu. Right!, Jiyeon meregangkan bibirnya ke samping.
Jiyeon mendesah. Kaki jenjang di baluti sepatu kulit melangkah menuju pria penuh kekuasaan tambatan hatinya. "Aku tidak takut, kau yang takut, aku tidak mungkin berlari seperti kecepatan ular, aku mencintaimu, Soo Hyun."
Soo Hyun menatap Jiyeon dengan lekat, ia mengambil kunci mobilnya. "Selagi ada Nona Jung aku mempercayai kau pergi sekalipun jauh dari Korea."
Jiyeon mengangguk saja, Jiyeon rasa ia tak bisa mengeluh. Soo Hyun satu-satunya titian yang tersedia saat ini. Ahhh, ini cerita yang mungkin tidak ada jalan keluarnya.
"Pakai pakaian yang sudah tersedia, parfum, sapatu, kalung aku sudah mengganti baru. Sampai bertemu di ranjang, Daimond."
Hening, tidak ada jawaban dari mulut Jiyeon, sekitar hampir lima belas menit terdiam, mengamati jejeran perhiasan, belasan pafrum yang tertata rapi di meja make-upnya. Jiyeon menatap Soo Hyun dengan heran, ia tidak habis pikir dengan pria itu.
Soo Hyun mengepulkan asap rokok sekali lagi, senyuman mematikan pandangan menajam, Jiyeon paham, mau tak mau Jiyeon tersenyum. Memaksa kedua kaki agar bisa mendaratkan tubuhnya dihadapan pria itu.
Jiyeon menyapu helaian rambut yang begitu rapi, pria kaku begitu tampan, kemudian Jiyeon meluruskan sebelah lengan ke depan, menarik kerah kemeja Soo Hyun, tarikan seiring berdentingnya arah jarum jam menunjukkan angka tepat diangka delapan. Kemudian, dengan kegigihan yang dia tunjukkan atas kesetiaannya pada Soo Hyun , Jiyeon mencium kilas bibir Soo Hyun. Kembali dengan posisi menatap Soo Hyun secara dalam, lalu berbisik pelan "Aku tau kartuku baru saja berubah, aku tidak bisa lari darimu, King."
Soo Hyun terdiam selama beberapa detik, kemudian berkata, "Kelihatannya kerikil ini secara sempurna berbentuk berlian."
"Membutuhkan proses dari imitasi, untungnya aku jatuh ketanganmu."
Soo Hyun membiarkan dirinya menyeringai. "Dari itu, seonggok sampah seperti Eunwoo, tidak bisa mengubahmu, timbangan hartanya tidak bisa menurunkan kekuasaan ku."
***
"So, Jaehyun ... Sebenarnya pesta apa ini, kau memberikanku undangan khusus malam ini." Eunwoo merapikan Jasnya sembari membalikkan tubuh menghadap pria ternama di dunia entertaiment ini. Eunwoo mengunci pandangan pada Jaehyun yang terlihat berulang kali menatap cermin.
![](https://img.wattpad.com/cover/265946570-288-k674518.jpg)