BAB 6
ToughnessI may get hungry. But I sure don't want to go home
- Queen▪
"Ini takdir sweetie, aku senang melihat wajah cantikmu pagi ini."
Jiyeon lantas ingin membalik tubuh saat mendengar suara Eunwoo. Senyuman Eunwoo bagaikan kutukan, rambut pria itu berwarna silver tampak tidak cocok, mungkin hanya bagi Jiyeon tidak menyukai warna rambut Eunwoo, atau efek rasa tidak suka terhadap Eunwoo menjadikan apapun yang ada di dalam diri Eunwoo terlihat memuakkan.
"Mau konsep pernikahan seperti apa? aku tidak sabar untuk ini."
"Aku mencintai mu, Jiyeon." lanjut Eunwoo.
"Bastard! Aku membenci kata-kata sampah mu."
"Kenapa? Setelah menikah, kata itu setiap hari ku ucapkan padamu."
Jiyeon menggeram memerhatikan ekspresi bahagia di wajah Eunwoo, pria itu terus saja membahas pernikahan, Eunwoo bahkan tidak peduli atas sikap buruknya.
"Ingin sekali kau menikahiku."
"Tentu, semua kriteria ada didirimu, Jiyeon. Aku tidak membiarkan peluang walau kau bersih keras tidak ingin, di mana Soohyun aku tidak melihatnya berada di dekatmu."
Perkataan tersebut sontak membuat Jiyeon terkejut dan langsung menatap datar Eunwoo. Eunwoo berusaha menaikkan emosinya pagi ini, padahal ia di sini hanya ingin memesan kopi hangat tetapi belum saja memesan kopi hati dan pikirannya telah mendidih. Jiyeon merasa Eunwoo begitu berusaha mencari perhatiannya.
"Aku ingin kau mengatakan sebenarnya perihal ucapanmu kemarin malam."
"Kau di ciptakan untuk mengurus masalah seseorang? Apa kau seorang detective, Mr.Cha? mencampuri urusan orang lain ada pasalnya, kau melewati batas mu," balas Jiyeon sengit, Jiyeon bahkan langsung mencari ponselnya untuk menghubungi Soo Hyun.
Dan, hal tak terduga terjadi, dengan sengaja Eunwoo merampas ponsel Jiyeon hingga ponsel itu secara mulus mendarat ke lantai. Seringaian Eunwoo membuat Jiyeon terkekeh geli, Jiyeon lantas menarik kerah baju Eunwoo. "Kau meletakkan harga berapa? Soo Hyun meletakkan harga begitu fantastis, hartamu tidak cukup, Eunwoo."
Eunwoo menyeringai. "Apa kau wanita simpanan?" ucap Eunwoo sembari meraih pinggang Jiyeon, lengan Eunwoo telah melingkar sempurna, wajah Jiyeon lantas memerah, keduanya begitu dekat, membuat Jiyeon dengan senag hati meronta untuk di lepaskan, namun usaha itu membuat Eunwoo semakin membuat keduanya begitu intim.
"Aku kaya dari yang kau kira, apa pekerjaan Soo Hyun? Aku bisa memenuhi semua kebutuhanmu, semuanya."
"Bastard! Lepaskan!" teriak Jiyeon terus berusaha memberontak.