Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Look at that sea, girls-all silver and shadow and vision of things not seen. We couldn't enjoy its loveliness any more if we had millions of dollars and ropes of diamonds." ― L.M. Montgomery, Anne of Green Gables.
-Bassement
"Taecyeon?"
Jiyeon memfokuskan tatapan ke arah pria itu. Di sisi lain, Eunwoo bergegas mengambil kunci mobil tertinggal di meja Resepsionis.
Taecyeon membuka masker, mengisyaratkan Jiyeon untuk mendekat. Taecyeon lantas meminta Laudia pun mendekat. Ia menahan napas sejenak, ia sebenarnya bisa saja membocorkan apapun kepada Jiyeon, tapi ia dituntut profesional. Taecyeon kemudian melihat kebelakang belum ada tanda-tanda kedatangan Eunwoo.
"Lihat aku dan dengarkan aku sebaik mungkin. Untuk kau Laudia jaga Nonamu ini."
"Kau sama sekali tidak tau tentang, Eunwoo?"
Jiyeon jengah, sedari kedatangan Taecyeon subuh itu pria ini memberikan gelagat aneh yang tak ia ketahui, ada gerangan apa Taecyeon bertindak seperti ini. Laudia mengelus bahunya, menenangkan emosi tiba-tiba merasuki, ia melirik Laudia agar tidak mencemaskan hal apapun.
"Aku tidak tau ada apa denganmu, Tuan Ok."
Pria tinggi itu mendekat, Taecyeon mendesah begitu Jiyeon menjauhinya, padahal ketika wanita cantik ini berada dibelakangnya, wanita ini aman, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Begitulah ia memegang janji Da Eun, Ibu Eunwoo.
Mau tak mau, Taecyeon menangkup wajah Jiyeon. "Berjanjilah padaku." Taecyeon sebenarnya lelah, dimana Soo Hyun tak bisa dihubungi, ia bersalah, tapi akan bersalah lagi jika ia memberikan tahu semua pada Jiyeon, ia bisa menjaga Jiyeon dengan caranya sendiri, ia yakin itu.
"Hey!" protes Jiyeon, tak suka cara Taecyeon begini.
Pun Taecyeon melemparkan tatapan tajam. "Tetap pilih suamimu."
"Jika di dunia ini ada dua orang tersisa, diantara Eunwoo dan Soo Hyun, kau pilih suamimu, mengerti?"
Jiyeon tersenyum, ia juga tau siapa seharunya ia pilih. "Tidak ada yang tersisa? Aku memilih siapa?"
"Aku, kau bisa menarik tanganku."
Jiyeon meresapi semua yang Taecyeon katakan, dibanding Eunwoo Jiyeon terlalu sulit memahami sosok Taecyeon. "Kau tertarik padaku?"
"Kau merasakannya?"
Jiyeon mengangkat alisnya pun tertawa kecil sembari melepaskan tangan Taecyeon. "Benarkah?"
"Baiklah, aku pergi dulu, sayanganya tidak, Nona."
Taecyeon meninggalkan Jiyeon yang terpaku mendengar omong kosong pembicaraan ini. "Laudia, apa dia sedang bermain-main?"
