BAB 4
Girl, You Are MineSweet dream, Baby.
▪
Jiyeon menyeringai berdiri di depan cermin, menyapukan lipstik merahnya. Ia memperhatikan penampilan melalui pantulan cermin "Menghadapi pria gila mengharuskan aku menjadi gila."
"Kim Soo Hyun."
Tak perlu menjawab ataupun bertanya Soo Hyun membukakan pintu kamar Jiyeon, di depan kamar sudah ada lima pelayan yang membawa seluruh hadiah perusak kamarnya. Jiyeon mengibaskan rambut, membawa rambut panjang lurusnya kedepan, tak lupa ia memasang kaca mata hitam, mau siang ataupun malam aksesoris bertengger di pangkal hidungnya itu tidak akan pernah terlewatkan.
Jiyeon berjalan keluar kamar, kepala ia tolehkan sedikit kebelakang lalu Ia mengibaskan tangannya, menyuruh Soo Hyun berjalan tidak terlalu dekat dengannya.
Tap tap tap
Hentakan Stiletto merah Jiyeon membuat seluruh pelayannya membungkuk sempurna. Dan tiba-tiba, ia kembali menyeringai sorot mata wanta itu memandang penuh mengintimidasi memuakkan. Tatapan tajam menyipit melihat ada sebuah tulisan membuat Jiyeon semakin tertarik untuk menikam Eunwoo melalui kuku-kuku panjangnya.
"Soo Hyun, apa pujian yang pantas untuk ini?" tanya Jiyeon dengan tubuhnya tidak sedikitpun mengalihkan tatapan pada objek menjadi titik fokusnya.
"Bagaimana jika aku mengatakan, menakjubkan?" jawab Soo Hyun berjalan mendekati Jiyeon, Soo Hyun berhenti di samping Jiyeon.
Tubuh Jiyeon menyamping menatap Soo Hyun penuh tidak kesukaan. "Kim Soo Hyun!" tekan Jiyeon, Soo Hyun pun menggeser tubuhnya kembali untuk berjauhan.
"Sampah," ejek Jiyeon. Tetapi, menurutnya itu adalah sebuah pujian keluar dari bibir sensualnya. "Puji dariku, Mr.Cha," lanjutnya sembari melanjutkan langkahnya.
***
"Park Jiyeon!" ucap pria tampan di dalam hati.
Di kamar megah milik seorang konglemerat pengusaha tersukses urutan ke dua di Seoul atas usaha Daimond Company, Desain Interior, Hotel dan banyak lagi perusahaan serta anak perusahaan. Pria itu menari-nari tanpa sebuah beban, dengan earphone yang terpasang di kedua telinganya, satu tangannya memegang gelas berisikan air berwarna Orange.
"L is for the way you look at me,
O is for the only one i see,
V is very very extraordinary,
E is even more than anyone that you adore."Lantun si pemilik bibir bergerak bahagia itu. Tak ada yang tahu bagaimana rasa bahagianya pria tampan ini ketika membayangkan calon istrinya begitu cantik. Eunwoo berpikir hidupnya ini terlalu nyaris sempurna, semakin sempurna apabila terlahirlah penerusnya.
Eunwoo tertawa melihat pantulan bayangannya di kaca terbentang luas di seluruh kamarnya ini. "Park Jiyeon, kau akan tau seberapa kejam dan sensualnya rasa cinta yang akan kuberikan."
"Kau adalah pemenangnya, Eunwoo," katanya penuh kegembiraan.
"I said love was made for me and you."
***
Wanita cantik dengan mata hitam dan pangkal hidung bangir itu melayangkan tatapan penuh dendam memandang gerbang mansion megah di depannya, tangannya menurunkan kaca mata hitam sembari membuka dan memberikan kacamata itu pada Soo Hyun. Selama perjalanan Jiyeon tersenyum miris dan merasa lucu melihat sampah-sampah itu menempel di dinding kamar.