BAB 3 - Shit!

2.2K 128 38
                                    

BAB 3
Shit!

Girl, Do you want it, what is it that you want”
- San E, Body Language

Cafe Pushkin

Jiyeon menepis tangan Eunwoo yang ingin menyentuh kepalanya, Wanita itu sedari tadi diam dan enggan menatapnya, Eunwoo sangat mengetahui, Jiyeon saat ini marah. Menurut Eunwoo, ini adalah kewajaran apa susahnya menemaninya pagi ini untuk pergi sarapan. Tinggal duduk makan dan ia yang membayar tidak susah kan?

"Jiyeon, pesan yang kau sukai."

Jiyeon menjauhkan tangan Eunwoo yang menyentuh punggung tangannya. Jiyeon menahan amarah, ia diam tanpa sedikitpun untuk menjawab. Tidak perlu repot-ropot bagi Jiyeon untuk memesan karena dia juga sudah sarapan, jika belum sarapan, ia tidak akan mau memesan sebuah makanan.

"Mau samakan saja?" tanya Eunwoo lagi, tetap Jiyeon tidak memperdulikan Eunwoo, arah pandangnya lurus kedepan tak sedikitpun kepalanya itu menoleh pada Eunwoo.

"Tatap aku, kau rugi tidak melihat wajah tampanku ini, banyak gadis remaja yang ingin berkencan denganku, Jiyeon. Seharusnya kau bangga mempunyai calon suami sepertiku, kau bisa bayangkan bagaimana calon anak kita nanti."

Jiyeon menahan mati-matian mulutnya dan tangannya agar tidak menyerang Eunwoo sedikitpun. Berasal dari mana sebenarnya makhluk seperti Eunwoo ini.

Seorang waiters menghampiri mereka, waiters itu membungkuk sambil membuka menu yang Jiyeon sangat hapal. "Silahkan Tuan, kami ..." Belum sempat menghabiskan kalimat ucapan waiters wanita itu terhenti akibat ucapan Jiyeon.

"Kau bisa bungkuskan barang lusuh di sampingku ini? Bila perlu kau buang sejauh mungkin. Mungkin, kau bisa menjualnya."

Karena terlalu lama menatap Jiyeon, waiters itu mendapat tatapan menusuk dari Jiyeon. Membuat waiters wanita itu memasang ekpresi terkejut.

"Apa! kau juga mau dibungkus dan dibuang!"

"Maaf, N-ona."

"Jangan takut istriku sedang hamil, maklumilah." Senyuman bangga terukir pada wajah tampan Eunwoo melihat atas lirikan tajam mendadak dari Jiyeon.

Eunwoo melihat tatapan Jiyeon begitu tajam, wajah wanita itu semakin terkesan seperti tokoh antagonis, ini baru pertama kalinya Eunwoo di tatap tajam oleh seorang wanita, biasanya Eunwoo di suguhi binar mata wanita menatapnya dengan begitu memuja, bila ingin berlebihan ia menyimpulkan mata para wanita itu akan keluar sekaligus beserta urat-uratnya.

"Aku hamil? Kau yang hamil" ucap Jiyeon dengan nada suara yang dingin dengan menekan.

"Aku pesan ..." ucapan Eunwoo terhenti, Eunwoo terkekeh bibir Jiyeon sangat ahli dalam menikung ucapan seseorang.

Elegant Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang