Rose pov:
Dentuman music semakin bermain diantara telinga dan jantung, Keramaian adalah hal biasa saat malam semakin larut, sedari tadi aku menunggu seseorang masuk diantara kerumunan. Lisa
Tadi aku mendapat pesan dari lisa untuk bertemu di bar, aku cukup heran karna sebelumnya ia mengatakan bahwa akan pergi ke thailand, Aku tidak tau apa yang sudah terjadi dalam beberapa jam lalu, tapi sungguh aku cukup bahagia setelah tau bahwa lisa belum atau tidak pergi ke thailand.
"Chipmunk, maaf membuatmu menunggu" Suara seseorang yang sungguh aku sukai menyapaku dgn hangat, aku mengalihkan wajahku kearahnya.
"Lisaa.." Aku beranjak dari sofa dan langsung memeluknya.
"Hei, jangan melakukan ini sebelum seseorang merekamnya dan membuat namamu tercoreng di media kkkkk...." Suara lisa berbisik di telingaku.
"Aisshh kau ini" Ucapku, lalu menariknya untuk duduk di sofa.
"Kau sudah memesannya?" Lisa menunjuk beberapa whiski di meja.
"Ya... aku sudah datang sejak 1 jam yang lalu," Jawabku tersenyum.
"Kau sangat bersemangat ya" Lisa terdengar mengejek.
"Tidak... aku hanya ingin saja" Ucapku menguatkan suara.
Musik didalam gedung ini menuli kan telinga, cukup kesulitan berbicara satu sama lain.
Aku berbincang dgn lisa sambil menyesap whiski kami, ada perbedaan dari perilaku lisa, ia tampak sering melamun dan berbicara kesal.
"Oh ya... bagaimana soal thailand? apa keluargamu sudah sembuh?" Tanya ku mencoba membuatnya berbicara dan berhenti melamun.
Lisa menceritakan kegagalannya pergi ke thailand dan soal perjanjiannya dgn jennie, aku cukup cemburu mendengar itu. Padahal aku mencintainya, tapi yasudahlah, aku fikir lisa masih mencintai jennie.
......Aku masih memiliki kesadaran, melihat bagaimana lisa sudah menyandar dibahuku karna hilangnya kesadaran, tiba-tiba ponsel lisa bergetar.
(J Calling)
J? aku rasa jennie, aku kembali meletakkan ponsel itu dan beralih kearah lisa.
"Lisa... Jennie mengubungi ponselmu, angkatlah" Ucapku menepuk pelan pipinya.
"Biarkan saja..." Ucap lisa sesekali meracau.
Aku Memanggil seorang pegawai bar untuk membantuku membawa lisa masuk kedalam mobilku.
Aku bergegas membawa lisa pulang ke apartemen milikku, sangat buruk dgn kondisinya seperti ini, aku tidak ingin jennie memarahinya disana.
Setelah sampai, aku memapah lisa masuk kedalam apartemen. Sungguh dia kurus tapi tubuhnya berat, aku kehabisan tenaga sesaat setelah sampai dikamar, aku menjatuhkan tubuh kami berdua diranjang.
"Huuftthh"
........
Jennie pov:
Tadi malam aku cukup terkejut mendapati lisa tidak ada di sisi ranjangnya, Aku mencoba menghubungi ponsel lisa, tapi tidak diangkat. Aku cukup frustasi dgn ini? apa aku melakukan kesalahan? apa lisa marah karna paket itu? Tapi lisa tidur dimana?
Aku terus berbolak balik di pintu masuk.
Cklek....
Pintu terbuka menampakkan lisa dgn penampilan acak-acakan, dan mata yang sesekali mengerjab kuat, Ia mencubit pelipisnya.
"Dari mana saja kau!" Aku langsung membentak nya.
Lisa hanya menatapku sejenak lalu berjalan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing in Rain
RomanceMalam ini hujan? bersamaan dgn kenangan yang perlahan mulai mengawang di fikiran, tidak pernah terfikirkan bahwa cinta pertamaku akan semenyakitkan ini? -Lalisa Manoban-