Author pov:
Fakta mengejutkan bahwa lalisa memang sejak dulu mengagumi paras mengagumkan milik jennie, hanya saja ia tidak pernah memiliki keberanian untuk menyentuh bahkan merasakan sesuatu yang intim dgn jennie.
Dulu mereka sempat melakukan hubungan jarak jauh atau LDR, itulah kenapa lisa memajang photo bahkan menyimpan beberapa majalah sexy milik Gadis kesayangannya tsb.
Jennie masih memperhatikan sekelilingnya, tidak ada hal yang aneh selain majalah dan photonya, Kamar lisa lebih cocok menjadi kamar seorang pria dgn poster-poster gadis telanjang.
Jennie berjalan mendekati ranjang, dimana lisa tampak nyenyak dalam tidurnya, perlahan ia menarik kopernya lalu meletakannya disisi lemari.
Langkahnya mulai kembali mndekati lisa dgn boneka yang setia ia peluk.
Jennie mulai menaiki ranjang, dan membaringkan tubuhnya di dekat lisa. Dan menarik selimut untuk mereka berdua, Jennie terus melihat kearah lisa, sesekali mencium gemas gadis didepannya tsb.
Tiba-tiba kedua bola mata lisa terbuka dgn cepat. Lisa tampak terkejut dan reflek menjauhi jennie hingga terjatuh dari ranjang.
"Aaawwhhh"
"Honey.. kau tidak papa?" Jennie mnegakkan tubuhnya duduk diatas ranjang, menatap kearah lisa yang sedang duduk meringis di bawah.
"J... a..apa yang kau lakukan disini?" Lisa tersentak saat mengetahui bahwa dia tidak sdg berhayal dan jennie benar-benar berada disini.
Ia melihat kearah dinding, dimana photo-photo vulgar milik jennie masih berjajar disana.
Gadis itu tampak menegang, dgn cepat ia kembali naik ke ranjang dan membawa jennie masuk kedalam selimutnya.
"Ada apa hon?" Tanya jennie yang kebingungan melihat tingkah lisa.
"Eh anu.. J, Kau tunggu disini sebentar, jangan keluar dari selimut ini, Aku akan mengambil kucingku dan ini kejutan. Kau tidak boleh membuka selimut ini okee" Lisa mencoba membuat jennie menurutinya.
"Kucing? Louis yang pernah kau ceritakan itu???" Jennie tampak antusias mendengar kata kucing.
"Iya...tunggu disini oke, berjanjilah untuk tidak keluar dari selimut sebelum aku datang"
"Baiklah... cepat honey, aku ingin melihat louis."
"Aku akan keluar mengambilnya.. awas saja, jika kau membukanya"
"Tidak honey.. aku janji."
Setelah mendengar itu, lisa keluar dari selimut dgn cepat. Ia melirik kearah jennie, lalu bergegas membalik semua bingkai photo-photo di dinding, ternyata photo yang lisa pajang memiliki dua sisi, yang pertama adalah photo jennie dan yang kedua adalah gambar pembalap kebanggaannya.
Setelah selesai, ia berlari untuk mencari kucingnya, berkeliling mencari kucing kesayangannya itu, akhirnya ia menemukan louis sedang tertidur di dekat kursi santai kolam renang.
Ia memeluk louis lalu berlari menuju kamarnya.
"J... ini louis, keluarlah" Ucap lisa.
Jennie pun menyingkap selimutnya dan beranjak dari ranjang untuk menghampiri lisa, Tapi matanya tiba-tiba melihat kearah gambar dimana gamar yang ia lihat sblmnya sudah berganti menjdi gambar Pembalap.
"Ini J..." Ucap lisa, yang mengetahui mata jennie melihat kearah bingkai di dinding.
Jennie masih bergulat dgn fikiran dan menarik louis kedalam pelukannya. Ia pun berjalan kearah nakas, yang dimana lisa lupa untuk menyimpan majalah bercover jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing in Rain
RomansaMalam ini hujan? bersamaan dgn kenangan yang perlahan mulai mengawang di fikiran, tidak pernah terfikirkan bahwa cinta pertamaku akan semenyakitkan ini? -Lalisa Manoban-