Lisa pov:
Aku sudah keluar apartemen sejak tadi pagi, untuk menghindari kedatanagan jennie maupun yang lain. Disinilah aku, menunggu jadwal keberangkatan yang akan berlangsung 2 jam lagi.
Drrrrtttt...
Seseorang sedari tadi menghubungiku, dan itu adalah jennie. Semalam aku sudah membicarakan kepergianku ke thailand pada rose, Juga yang lainnya. Tapi hanya jennie yang tidak mengizinkan aku untuk pergi.
ting...
"Pecundang! Setelah kau mengambil kehormatanku? kau ingin pergi begitu saja? Kembali atau aku akan menyebarkan potret kita waktu itu! Aku tidak pernah main-main dgn ucapanku lisa!!"
"Kembali dalam 30 menit, atau semua orang akan mengetahui tubuh telanjangmu itu lisa!"
Begitulah isi pesan dari jennie, aku kembali teringat dgn kejadian buruk di bar dulu, gila! dia masih menyimpan poto itu.
Aku bergegas menarik koperku kembali kedalam mobil, menuju apartemen. 25 menit perjalanan akhirnya aku sampai di parkiran, aku berlari menuju unitku, Sungguh kali ini aku benar-benar emosi,
Brakkk....
Aku membuka pintu dgn kasar, terlihat jennie sdg duduk di sofa ruang tamu, dgn kedua tangan yang menyilang didada.
"Aku tau kau kembali hon" Ucapnya dgn bibir yang menyeringai.
"Aku tidak punya banyak waktu! berikan ponselmu!" Kesalku, mencoba merampas ponselnya, namun gagal.
"Kau ingin ini?" Ucap jennie seolah mengejek.
"Menikah dgnku, maka aku akan menyerahkan poto ini" Ucap jennie.
"Kau gila? Kau dan aku adalah seorang Idol, kau ingin menjadi bahan cacian diluar sana" Kesalku.
"you know the term lowkey? Kita bisa melakukannya sembunyi-sembunyi" Ucap Jennie yang sudah berdiri tepat dihadapanku.
"Berikn ponselmu, penerbanganku akan dimulai sebentar lagi jen" Aku kembali mencoba merebut ponselnya.
"Dengar lisa, percuma saja kau menghapus poto itu diponselku, bahkan aku sudah mengcopynya di flashdisk, laptop." Jennie terlihat santai dgn ucapannya, aku tau itu artinya dia berbicara benar.
"Cepatlah jennie, keluargaku sedang sakit, kau masih saja menahanku dgn alasan itu"
"Benarkah? Siapa.. Aku tau kau mengelabuiku lisa, hentikan omong kosong itu" Bentak jennie.
"Ckk... " aku berdecak kesal, lalu pergi menuju kamarku.
Aku bisa mendengar jennie terus membuntutiku, hingga sampai dikamar.
"Berhenti mengikutiku jen.. Kembali ke unitmu sendiri, dan nikmati waktu panasmu bersama pria itu" Aku berbicara dgn nada kesal.
"Tunggu... Lisa? apa kau cemburu?" Jennie semakin mendekat.
Astaga seharusnya aku tidak perlu mengatakan itu, Sekrang dia akan mengira bahwa aku cemburu.
"Cemburu? aku bahkan sudah memiliki Rose"
"Tidak ada wanita manapun, yang akan betah dgn kekasih yang tidak mau memuaskan hasratnya" Ucapannya benar-benar memojokkan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing in Rain
RomansaMalam ini hujan? bersamaan dgn kenangan yang perlahan mulai mengawang di fikiran, tidak pernah terfikirkan bahwa cinta pertamaku akan semenyakitkan ini? -Lalisa Manoban-