keesokan harinya jennie kembali mengetuk kamar lisa, tapi tidak ada jawaban dari dalam, itu mengartikan bahwa lisa tidak pulang sejak tadi malam.
"Lisa blum kembali jen?" tanya somi yang baru keluar dari kamar jisoo.
"Aku rasa dia tidak kembali sejak tadi malam..." Balas jennie dgn suara lemah.
"Hei ada apa ini?" Tiba-tiba suara lisa terdengar, membuat yang lainnya ikut menatap kearah suara tsb termasuk jennie.
"Hon..." Lirih jennie, lalu memeluk lisa.
"Kau dari mana saja li?" tanya tzuyu.
"Aku menginap di rumah orang tuaku..." Jawab lisa dgn santai.
"Kau tidak membawaku?" Tanya jennie, yang mendongakkan kepalanya keatas.
"Aku akan mengajakmu, tapi... maaf aku tidak tau jika kau akan bertemu dgn seseorang kemarin" Jawab lisa, berusaha untuk tidak mempermasalahkan sesuatu lagi.
"Mianhe hon.. aku tidak memberitahumu.. aku..." Ucap jennie terpotong.
"Tidak masalah jennie kim"
Deg....
"Astaga aku disini berasa seperti menonton drama thai" Ucap yeji terkekeh.
"Ayo biarkan mereka, lebih baik kita makan ke restauran hotel ini, aku ingin segera makan" Sambung somi.
jisoo, somi, yeji dan tzuyu mengangguk lau pergi meninggalkan jennie dan lisa.
"Kembalilah kekamarmu, aku tau kau belum mandi sejak pagi" Ucap lisa melerai pelukan jennie dan berjalan mendekati pintu kamarnya.
"Hon... bisa jelaskan, kenapa kau memanggilku dgn nama lengkapku?" Ucap jennie menahan tangan lisa.
"Mianhe jen... Aku ingin mengakhiri hubungan kita, aku harap kita bisa menjadi teman untuk selanjutnya..."
Deg...
Jennie terlihat lemas, ia bahkan tidak sadar menjatuhkan tangannya dari tangan lisa.
Lisa mulai masuk kedalam kamarnya, saat akan menutup pintu Jennie menahan pintu itu dan memaksa masuk.
"Katakan satu alasan kenapa kau ingin mengakhiri ini? Apa kau masih memikirkan tentang aku di restauran kemarin?" Ucap jennie, lalu menangkup kedua pipi lisa.
"Pergilah jen... Aku ingin mandi" Ucap lisa melepaskan tangan jennie dari wajahnya.
"Hon kau harus mendengar sesuatu, aku dan taehyung hanya bertemu, dia ingin menghiburku karna kau sejak kemarin mengacuhkanku hon... " Ucap jennie mencoba meyakinkan lisa.
"Jadi ini karna ku? Baiklah, aku tidak akan mengacuhkanmu lagi, aku akan Menjaga jarak diantara kita, agar kau tidak merasa diacuhkan olehku dan mulai membiasakan dirimu" Ucap Lisa sambil berjalan menuju dapur.
"Apa maksudmu hon... Aku tidak ingin seperti itu, katakan kenapa kau mengacuhkanku kemarin.... Bukankah kau yang membiarkan aku direbut oleh org lain, hanya karna keegoisanmu!" Bentak jennie mendorong lisa dgn kuat.
Brakk.....
Tubuh lisa terhuyung kedepan, hingga tanpa sengaja tangannya menyenggol tajamnya pisau.
"Assshhhh..." Ringis lisa.
"Sudah? Silahkan pergi jennie kim. Aku mengakhiri hubungan diantara kita saat ini juga!"Bentak lisa, setelah membalik tubuhnya menghadap jennie.
Plakkk.....
Jennie menampar lisa dgn spontan, setelah itu wajahnya tampak memucat, dan mencoba membelai pipi lisa.
"Kau ingin menyiksaku bagaimana lagi jennie kim! Belum puas kau terus mengancam dan menamparku seperti ini? Apa kau bahagia setelah menamparku!! Katakannnn!!!" Pekik lisa dgn air mata yang sudah berlinang.
Jennie hanya bungkam dan mencoba meraih pipi lisa, Tapi tangan lisa dgn cepat menepis itu Alhasil, darah yang sejak tadi mengalir, mengenai tangan jennie.
"Honey tanganmu hikss" Ucap jennie dgn wajah ketakutan.
"Jangan menyentuhkuuu!" teriak lisa, saat jennie mencoba meraih tangannya.
"Biarkan aku mengobatimu" Lirih jennie lalu menarik tangan lisa dgn kuat, menuju sofa.
Jennie tampak panik ia mencari kotak obat, setelah menemukannya ia melihat lisa sudah tertidur di sofa, Tapi ia tetap mengobati tangan lisa.
........
Malam tiba, jennie masih terjaga di lantai menunggu lisa untuk bangun dari tidurnya. Ia benar-benar merasa bersalah, karna tidak mampu menahan emosinya tadi.
"Ngghh" Lenguhan lisa membuat jennie menatapnya dgn mata berbinar.
"Kau, kenapa kau masih disini" Ketus lisa.
"Hon.. Dengar, aku minta maaf aku tau aku salah karna menerima ajakan seorang pria untuk bertemu, tapi aku bersumpah aku tidak memiliki hubungan apapun dgnnya, Aku bersumpah hon.. Aku bersumpah atas diriku, aku mohon jangan katakan bahwa ini semua berakhir, aku mencintaimu..." Ucap jennie menciumi tangan lisa dgn tulus.
Lisa hanya diam, dgn wajah datarnya, meski didalam hati ia merasa bahagia krna jennie benar-benar berkata jujur ttg pria itu. Ia mendudukkan tubuhnya di sofa, dan jennie berada dibawah karpet lantai.
"Lalisa manoban, Will you marry me?" Ucap jennie
Lisa tersentak saat mendengar ucapan jennie, Bagaimana bisa dia dilamar oleh seorang wanita seperti jennie, itu seperti sebuah keberuntungan, Ia tidak pernah berfikir bahwa jennie mampu merendahkan harga dirinya untuk meminta lisa menikah dgnnya. Tentu saja,
"yes, but I have some conditions for that " Ucap lisa yang menerima, dgn syarat.
"Katakan?" Tanya jennie, wajahnya tidak bisa berbohong bahwa ia tampak bahagia.
"Kau harus meminta izin kemanapun kau pergi, jangan menyembunyikan apapun dariku, dan setelah kontrak YG selesai, kau harus mengandung anakku" Ucap lisa.
"Mengandung? bagaimana bisa" Jennie tampak bingung.
"Dgn melakukan program bayi" Ucap lisa.
"Setuju..." ucap jennie dgn semangat.
"Baiklah..." Singkat lisa.
"Jadi? kau menerima ku?" Tanya jennie, yang langsung mendapat anggukan dari lisa.
"Aaaaaaa!!! Itu artinya kita harus merayakan ini dgn bercintaaa" teriak jennie, dgn wajah sumringahnya.
Lisa hanya menggeleng, jennie hanya suka bercinta pikirnya.
Jennie menarik lisa kedalam kamarnya, dan mulai melakukan aksi erotisnya tsb.
..........
😐
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing in Rain
Storie d'amoreMalam ini hujan? bersamaan dgn kenangan yang perlahan mulai mengawang di fikiran, tidak pernah terfikirkan bahwa cinta pertamaku akan semenyakitkan ini? -Lalisa Manoban-