Bab 12

5.8K 508 24
                                    

Hinata memakai yukata sederhana berwarna pink muda, dengan paduan bunga daisi putih sebagai perpaduannya, hari ini Hinata akan datang ke balai desa untuk mengikuti kegiatan yang dikatakan Mizuki kepadanya.

"Hinata-sama Mizuki-san sudah menunggu anda di depan." Ujar seorang pelayan yang berdiri di depan kamar Hinata.

"Tunggu sebentar bibi, aku akan keluar." Jawab Hinata menyelesaikan persiapannya.

Hinata sedikit binggung dengan kedatangan Mizuki ketempatnya, bukankah seharusnya lelaki itu sibuk mengurus kegiatan, kenapa dia malah datang ke tempat Hinata sekarang.

Hinata keluar dari kamar dengan penampilan khas putri bangsawan yang terlihat anggun, pakaian yang terlihat sederhana namun memancarkan kecantikan alami, Hinata memang tidak suka berpakaian atau merias diri berlebihan seperti wanita lain seusianya, yang suka memakai dan memadukan berbagai gaya agar terlihat menarik.

Hinata lebih menyukai sesuatu yang sederhana untuk kegiatannya sehari-hari, namun terlihat mewah dan yang paling penting dari itu, Hinata merasa nyaman saat memakai barang-barang itu di tubuhnya. Bagi Hinata, yang paling penting bagi seorang wanita adalah nyaman dengan dirinya sendiri sehingga, itu akan menjadi daya tarik bagi orang-orang agar nyaman kepadanya.

Terlihat Mizuki yang berdiri di depan menunggunya, dia membawa sebuah kereta kuda yang sering digunakan para saudagar kaya di desa ini. 

Hinata sedikit kaget karena itu terlihat berlebihan bagi Hinata, Mizuki memperlakukannya seperti tuan putri, walaupun Hinata tetap sebagai seorang putri bangsawan, namun jangan lupakan selama ini Hinata adalah seorang kunoichi yang hidup dengan keras.

"Mizuki-kun." Panggil Hinata memanggil Mizuki yang terlihat mengelus kepala kuda-kuda itu dengan penuh kasih sayang.

"Hinata-chan." Jawab Mizuki tersenyum bahagia melihat Hinata yang muncul, sekilas Mizuki merasa terpana dengan kecantikan Hinata yang sederhana namun terlihat begitu anggun dengan sikap lemah lembutnya, saat memanggil namanya.

"Mizuki-kun, kenapa kau sini?" Tanya Hinata.

Mizuki menoleh saat mendengar Hinata memanggil namanya, nampak lelaki itu tertegun melihat penampilan anggun dari Hinata.

"Ah...aku ingin menjemputmu, kau adalah orang istimewa." Jawab Mizuki tersenyum.

"Kau terlalu berlebihan, aku bisa datang sendiri, dan lagi pula tempatnya tidak jauh." Ujar Hinata.

"Memang tidak jauh, tapi tenagamu akan terpakai jika berjalan menuju tempat acara, tenagamu hanya boleh di pakai saat membantu kegiatan, oleh sebab itu aku menjemputmu agar kau tidak mengeluarkan tenagamu yang berharga sekarang." Jawab Mizuki tersenyum beralasan.

"Kau berlebihan," jawab Hinata tersenyum mendengar alasan mengada-ngada yang Mizuki berikan untuk menjemputnya.

"Hehehe..." Ujar Mizuki tertawa sedikit canggung.

"Baiklah karena kau sudah datang membawa kereta kuda ini, aku akan menaikinya." Ujar Hinata.

Mendengar itu Mizuki tersenyum senang dan langsung mengambil posisi untuk mempersilahkan Hinata duduk di kereta itu, kereta itu tidak mempunyai atap dan dinding, hanya sebuah kereta yang terbuka dan hal itu bisa menunjukan bahwa Hinata dan Mizuki sedang duduk berdekatan di kereta kepada semua orang yang mereka lewati di jalan.

Selama perjalanan, Hinata dan Mizuki banyak membicarakan banyak hal, suasana jalan yang cukup ramai tidak menganggu mereka untuk saling berbicara. Bagi orang-orang yang melihat ituterlihat sekali mereka adalah pasangan yang sangat serasi.

                                                                                            ***

Hinata tidak menyangka bahwa acara yang dimaksud Mizuki sebagai jamuan rakyat, adalah sebuah kegiatan yang sangat sibuk, karena tidak hanya tentang jamuan namun juga mereka sedang membangun jembatan yang rusak beberapa waktu yang lalu. Awalnya memang mereka pergi ke balai desa, namun setelahnya mereka pergi ke salah satu sungai di pinggir desa, dan ternyata di sana sudah banyak yang datang.

KowaretaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang