Bab 24

6.2K 522 45
                                    

Hinata duduk di samping ranjang Naruto, setelah ia beristirahat semalaman kondisinya perlahan kembali pulih. Saat mengetahui bahwa Naruto berada di samping kamarnya Hinata memutuskan untuk menjengguk lelaki itu.

Namun ternyata Naruto masih berada di bawah pengaruh obat, karena Tsunade yang sengaja memberikannya obat tidur agar ia bisa beristirahat dengan tenang.

Tsunade mengatakan kondisi tubuh dan syaraf Naruto sangat tegang karena jarang beristirahat dan tidak menajaga makanannya dengan baik, walaupun Naruto adalah ninja terkuat jiak terus di biarkan tubuhnya juga akan mengalami disfungsi berat suatu saat nanti.

Hinata mengamati wajah tidur Naruto, nampak wajah itu terlihat lebih tirus dan tubuhnya juga terlihat lebih kurus, dan itu semua terjadi karena Naruto yang sangat berkerja keras untuknya.

Hinata kembali mengingat pembicaraannya bersama Tousannya setelah mereka selesai dari pertemuan dengan desa taki saat itu.

Flashback

"Tou-san..." Panggil Hinata saat mereka di perjalanan pulang dari pertemuan dengan desa Taki.

Tidak ada jawaban dari Hyuga Hiashi, namun Hinata tahu bahwa tousannya mendengarkan panggilannya yang berjalan pelan di samping ayahnya itu menuju kediaman Hyuga.

"Tadi...dipertemuan..." Cicit Hinata berusaha mengajukan pertanyaan, walaupun tubuhnya masih dingin menerima kenyataan bahwa ia telah memiliki calon suami pilihan klannya.

Hiashi menghentikan langkah kakinya begitu juga Hinata yang merasakan tou-sannya berhenti melangkah, tidak ada orang lain di sana karena memang mereka sudah memasuki komplek kediaman Hyuga, hanya ada beberapa pengawal Hiashi yang berjalan cukup jauh di belakang mereka.

"Katakan!" perintah Hiashi tegas melihat putrinya yang masih menunduk.

"Ten...tang orang...yang Tousan bicarakan....Ap.. apa..kah benar yang Tousan katakan... bahwa aku sudah memiliki calon suami?" tanya Hinata mengengam erat samping yukatanya.

"Hn..." Jawab Hiashi singkat.

Hinata semakin tertunduk lemah mendengar jawaban tousannya, ternyata kehidupannya sebagai putri ketua klan memang sudah ditentukan.

"Si..apa?" Cicit Hinata tidak bisa mengangkat kepalanya untuk bicara melihat tousannya.

"Uzumaki Naruto." Jawab Hiashi.

Hinata langsung mengangkat kepalanya menatap mata Tousannya, yang sekarang juga melihatnya. Apakah Hinata salah dengar atau ia sedang berkhayal sehingga tousannya menyebut nama lelaki yang ia cintai sebagai calon suaminya, apakah Hinata sudah gila, karena masih sangat mencintai lelaki Jinchuriki itu.

"Tou..san." Gumam Hinata tidak tahu harus mengatakan apa.

"Jika kau tidak menginginkannya kau bisa membatalkannya, dan jika kau menginginkannya kau harus menyelesaikan masalah kalian." Ujar Hiashi.

Setelah mengatakan itu Hiashi pergi meninggalkan Hinata yang masih berdiri tidak melakukan apapun, Hinata melihat kepergian Tousannya dengan air mata yang tiba-tiba saja keluar dari kedua matanya.

"Tou-san...arigatoo..." ucap Hinata tidak menyangka bahwa tou-sannya sangat perduli kepadanya.

Flashback off

Hinata mengengam tangan Naruto yang masih tertidur di ranjang, megamati wajah yang benar-benar nampak lelah itu. Seperti yang Shikamaru katakan kepadanya, Naruto sudah sangat berusaha keras baik secara mental maupun tenaga untuk nya.

Selama Naruto pergi keluar desa untuk menjalankan misinya, Shikamru selalu datang kepadanya menunjukan hal-hal yang menjadi pencapaian Naruto.

Shikamaru membawahnya melihat rumah lama Naruto yang telah selesai di perbaiki oleh lelaki itu, dari rumah yang tidak terawat menjadi sebuah rumah berlantai dua yang nampak indah dan mewah.

KowaretaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang