Flashback
Hinata berdiri di gerbang desa berpakaian lengkap untuk menjalankan misi, di punggungnya terdapat satu ransel yang berisi persedian makanan serta beberapa peralatan yang ia butuhkan untuk menjalankan misi ke desa kecil bernama Hoshigakure.
Desa Hoshigakure berjarak satu hari perjalanan dari Konoha jika berjalan dengan cara ninja, Hinata sudah berdiri selama lima belas menit menunggu rekannya menjalankan misi, namun rekannya sepertinya datang terlambat dari janji awal pertemuan mereka di gerbang.
"Hinata-chan maafkan aku terlambat!" teriak lelaki Jinchuriki itu dengan berlari terburu-buru ke arah Hinata yang telah menunggunya.
Hinata melihat ke arah Naruto yang datang dengan berlari ke arahnya, sekuat mungkin Hinata mengendalikan perasaannya agar tidak melakukan hal bodoh di depan Naruto karena rasa gugupnya melihat lelaki itu.
"Hinata-chan maafkan aku terlambat, aku terlambat bangun." Ujar Naruto menjelaskan lagi setelah berdiri di depan Hinata.
"Tidak apa-apa Naruto-kun." Jawab Hinata malu.
Ini adalah pertama kalinya mereka berdua menjalankan misi bersama, karena anggota tim mereka yang sedang sibuk dengan urusan masing-masing sehingga mereka berdua mendapat misi untuk di jalankan bersama.
"Yosh! ayo kita berangkat ttbayoo!" Teriak Naruto semangat setelah mendengar Hinata tidak marah kepadanya, lain cerita jika ia terlambat saat menjalankan misi dengan timnya Sakura, pasti ia sudah dapat ceramah panjang dari gadis itu.
Akhirnya setelah merasa semuanya siap, mereka berdua melakukan perjalanan untuk menjalankan misi, yang akan memakan waktu cukup lama di desa Hoshigakure.
"Hinata-chan apa kau sudah sarapan?" Tanya Naruto kepada Hinata yang terus saja diam.
"Sudah Naruto-kun..." Jawab Hinata mendengar pertanyaan tiba-tiba dari Naruto.
Hinata yang mendengar pertanyaan Naruto tersipu malu.
"Naruto sudah sarapan?'' Tanya Hinata gugup karena mereka hanya berdua sekarang.
"Ha ha ha aku terlambat bangun, jadi aku melewatkan ramenku." Jelas Naruto tersenyum bodoh sedikit malu kepada Hinata.
"Aku membawah bekal, apakah Naruto-kun mau?'' tawar Hinata tiba-tiba.
"Tidak Hinata-chan, itukan bekal untuk mu kau pasti menyiapkannya untuk perjalanan ini, kita akan menempuh perjalanan seharian." Tolak Naruto merasa tidak enak kepada Hinata yang telah ia buat menunggu dan sekarang malah seperti tidak tahu diri menerima bekal wanita itu.
"Tidak apa-apa Naruto-kun aku membawah banyak bekal, akan cukup untuk makan siang juga." Jelas Hinata.
"Hinata tidak perlu." Tolak Naruto lagi.
"Tidak apa-apa Naruto-kun, kita sudah hampir dua jam berjalan, sebaiknya kita istirahat dan kau bisa makan." Jelas Hinata tidak ingin Naruto menolak lagi.
"Eh...Hinata-chan,tapi..." Naruto binggung ingin beralasan apalagi, maksud hati ingin mencairkan suasana yang hening di antara mereka selama perjalanan berujung dengan Naruto yang di berikan makan oleh gadis itu, sehingga membuat Naruto sedikit tidak enak.
Naruto memang sudah berteman lama dengan Hinata, namun tetap saja Naruto terkadang binggung cara bicara kepada temannya yang satu ini. Hinata berbeda dengan gadis-gadis yang ada di angkatan mereka dan juga junior-junior Naruto yang berani terbuka kepada Naruto.
Misalnya saja Sakura yang sangat vokal menyuarakan semua yang ia pikirkan dan inginkan, Ino yang selalu cerewet dan memulai pembicaraan dari awal sampai akhir. Ada juga Tenten yang meski jarang bertemu namun mempunyai kesamaan sifat seperti Sakura yang suka protes terhadap banyak hal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kowareta
FanfictionHinata berusaha keras untuk melupakan Naruto setelah mereka berdua menjalankan misi bersama. Hinata yang tidak ingin menyerah lepas dari bayang-bayang Naruto memutuskan untuk keluar desa. Lalu bagaimana Keadaan Naruto setelah kepergian Hinata? Rate...