Bab 16

4.9K 486 19
                                    

Suara langkah kaki terdengar berlari cepat mendekat ke arah kamar Hinata. Hinata yang baru saja selesai membersihkan diri dan berhias secara sederhana menoleh ke arah pintu kamar, saat pintu itu di buka dengan suara yang tergesa-gesa.

"Hinata onee-chan!!!" Teriak Hanabi keras.

Hinat melihat adik perempuannya yang berteriak keras dan sekarang berdiri di depan pintu dengan wajah yang di buat seolah-olah kesal.

"Kenapa kau tidak membangunkanku?! dan menemuiku lebih dulu?" Teriak Hanabi lagi.

"Aku tidak ingin mengusik tidurmu Hanabi-chan, setelah dari kantor Hokage aku tiba cukup malam ke rumah dan menemui Tou-san terlebih dulu."Jelas Hinata.

"Kau hanya beralasan." Ujar Hanabi merajuk.

"Ha ha ha, dari pada kau terus merajuk bukankah lebih baik kau memelukku sekarang." Ujar Hinata sambil merentangkan tangannya.

Melihat itu, Hanabi yang kesal dan merajuk berjalan cepat dan langsung memeluk kakaknya itu erat.

"Akhirnya kau kembali, aku sangat merindukanmu." Ujar Hanabi.

"Aku juga merindukanmu, Hanabi-chan...sangat." Balas Hinata memeluk adiknya.

***

Hinata dan Hanabi berjalan di pasar pusat desa Konoha, mereka akan membeli beberapa bahan makanan dan kue. Hanabi yang sudah lama tidak merasakan masakan Hinata, memaksa kakaknya untuk membuatkan makanan yang istimewa.

Hinata dan Hanabi menyadari mereka sedikit menjadi pusat perhatian sekarang, mengingat Hinata putri sulung Hyuga itu yang sudah lama tidak terlihat akhirnya muncul kembali.

"Mereka pasti sangat kaget karena onee-san sudah pulang, dan mereka akan mulai membicarakanmu lagi." Ujar Hanabi masih tersenyum membalas sapaan orang-orang di desa mereka.

"Sudahlah Hanabi, jangan terlalu memikirkan perkataan orang lain." Balas Hinata juga masih bersikap ramah kepada orang-orang yang menyapa mereka.

"Apakah Onee-san tahu, sejak onee-san pergi banyak berita dan gosip yang tersebar di desa?" Ujar Hanabi mengacuhkan perkataan kakaknya.

Mereka terus berjalan di antara keramaian, terlihat interaksi yang mereka tunjukan untuk mebalas sapaan penduduk desa sangat sopan dan tertata rapi, walaupun pembicaraan mereka sedang membahas gosip yang tersebar di desa.

Tingkah laku mereka memperlihat pendidikan bangsawan yang mereka dapat selama ini, selalu bersikap sopan kepada siapapun.

"Sudahlah Hanabi, itu hak mereka untuk berbicara." Balas Hinata.

"Banyak yang mengatakan bahwa Onee-san pergi dari desa karena Naruto-san dan Sakura-san. Mereka menganggap karena Naruto-san dan Sakura-san menjalin hubungan sehingga membuat Onee-san pergi, sangat banyak yang merasa kasian kepada onee-san namun juga banyak yang menghina onee-san. Benar-benar membuatku kesal." Jelas Hanabi.

Hinata hanya diam mendengarkan ocehan adiknya itu, Hinata tahu bahwa Hanabi hanya kesal kepada penduduk desa yang bersikap baik di depan mereka namun membicarakan mereka di belakang.

"Dan mereka juga terus membicarakan Naruto-san yang jarang berada di desa sejak Onee-san pergi." Ujar Hanabi

Hinata cukup terkejut dengan informasi yang ia terima dari Hanabi.

"Kenapa dia jarang ada di desa?" Tanya Hinata tampa bisa ia cegah.

"Teman-teman onee-chan Naruto-san sibuk mengambil misi, jadi dia tidak ada waktu di desa." Beritahu Hanabi tersenyum senang karena berhasil memangcing kakaknya bicara.

KowaretaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang