"Woi Naruto! cepatlah kita masih banyak pekerjaan." Teriak Sakura kepada Naruto yang berjalan membawa semua peralatan untuk membuat lampion karena lusa akan di adakan festival musim semi.
"Aku sudah cepat ttebayoo! Lihatlah aku membawa semua barang dan kau hanya berjalan tampa membawa apapun." Ujar Naruto memasang wajah kesal kepada Saukra.
"Ya! Itukan karena kau lelaki dan aku wanita kau harus berbaik hati padaku!" bela Sakura.
"Aku kira kau adalah seorang monster Sakura, bukan seorang wanita." Ujar Sai dengan wajah tampa dosa.
"Sai sialan! Jadi kau menganggapku monster selama ini!" teriak Sakura kesal kepada Sai dengan wajah sok polosnya.
"Ha ha ha aku hanya bercanda Sakura." Ujar Sai dengan tersenyum lebar.
"Sai sialan." Gumam Sakura.
Naruto yang mengamati pertengkaran kedua orang itu, ia mulai pegal karena kedua tangannya yang membawa barang-barang sedangkan Sai hanya membawa satu plastik kecil di tangannya dan Sakura yang tidak membawa apapun.
"Woi Sai, bantu aku membawa barang-barang ini ttebayoo!" ujar Naruto.
"Ah...gomenasai Naruto, aku akan pergi untuk membantu Ino mendekorasi beberapa bunga, Kau saja yang membawanya... dan ini,..." Ucap Sai tampa dosa lalu meletakan plastik itu kepada tumpukan barang yang Naruto bawah, lalu pergi dengan cepat meninggalkan mereka berdua.
"Sai sialan!" Umpat Naruto kesal.
"Sudahlah Naruto, kita harus cepat menyelesaikan ini sebelum sore. Aku tidak mau harus bekerja dimalam festival." Ujar Sakura.
Akhirnya Naruto hanya menurut dan kembali berjalan bersama Sakura di jalan Konoha untuk menuju tempat pembuatan lampion. Naruto juga tidak mau harus berkerja di malam festival karena belum menyelesaikan pembuatan lampion.
Sepanjang jalan banyak penduduk yang menatap dua pahlawan perang itu dengan bangga, dan terus berbisik-bisik bahwa mereka adalah pasangan yang serasi dan cocok. Naruto memilih tidak memperdulikan ucapan para penduduk desa dan tidak memikirkan tentang perkataan mereka karena dihatinya sudah ada wanita lain yang selalu dirindukannya.
Namun berbeda di sisi lainnya Sakura mulai tersipu malu dan tersenyum saat penduduk desa mulai membicarakan hubungannya dan Naruto. Sakura yang sekarang mempunyai harapan lebih kepada lelaki yang berjalan di sampinggnya.
***
Naruto terus berlari dengan kecepatn tinggi menggunakan mode kyubi yang ia miliki menyusuri hutan dan melewati beberapa desa kecil untuk sampai ketujuannya. Festival musim semi telah dimulai sejak tadi pagi dan Naruto meninggalkan festival tersebut tepat setelah makan siang bersama nakama.
Naruto telah berlari hampir setengah hari dan sebentar lagi matahari akan terbenam, satu jam lagi Naruto akan sampai ke desa Taki menemui wanita yang dirindukannya. Perjalanan yang seharusnya membutuh waktu sehari semalam mampu Naruto tempuh dalam waktu beberapa jam saja untuk melihat sang pujaan hati.
Naruto memang dari awal tidak berencana untuk mengikuti festival di Konoha karena ia tahu bahwa Hinata tidak ada di sana, oleh sebab itu setelah makan siang Naruto bergegas kembali ke rumahnya dan mengganti baju serta membawa beberapa hal yang ia butuhkan untuk diperjalanan menuju desa Taki.
Tidak ada yang tahu tentang kepergian Naruto kecuali si jenius Shikamaru karena memang mereka sedang bersama sebelum Naruto beralasan ingin pergi. Tentu saja si jenius Shikamaru cepat berpikir dengan otaknya itu sehingga membuat Naruto mengatakan kemana ia akan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kowareta
FanfictionHinata berusaha keras untuk melupakan Naruto setelah mereka berdua menjalankan misi bersama. Hinata yang tidak ingin menyerah lepas dari bayang-bayang Naruto memutuskan untuk keluar desa. Lalu bagaimana Keadaan Naruto setelah kepergian Hinata? Rate...