Bab 6

6.9K 597 39
                                    

Naruto meletakan sebuah bingkisan yang ia bawa dari Konoha dikamar Hinata, Naruto sengaja tidak memberikannya langsung kepada Hinata karena takut wanita itu tidak akan mau menerima pemberiannya.

Lama Naruto berdiri dari luar kedai melihat Hinata yang berbicara kepada Mizuki tentang status mereka yang hanya teman. Hingga akhirnya Naruto memutuskan untuk masuk ke kamar Hinata secara diam-diam.

Awalnya Naruto memang datang untuk menemui Hinata dan memberikan hadiah yang ia bawah untuk wanita itu dan ingin berpamitan karena dia akan kembali ke Konoha, tapi niat itu Naruto urungkan dan memilih meninggalkan Hinata dan Mizuki lalu hanya meninggalkan hadiah itu dikamar Hinata tampa menemuinya.

Naruto terus melaju dengan kecepatan tinggi untuk sampai ke Konoha dengan mode Sanninnya, perjalanan yang seharusnya di tempuh berhari-hari bisa Naruto tempuh dengan hitungan jam saja dengan kekuatan yang ia miliki.

"Sial!!! Kenapa masih terasa sakit." Ucap Naruto memegang dadanya yang terasa sesak.

Naruto masih memikirkan perkataan Hinata kepada Mizuki, rasanya dada Naruto ingin meledak saat mendengar perkataan Hinata, dan harapan yang muncul di wajah lelaki itu membuat Naruto semakin tidak menyukai situasi yang ia hadapai. Lelaki itu bukan lawan yang mudah baginya.

 "Aku tidak boleh lengah dan membiarkan lelaki itu lebih dekat dengan Hinata." batin Naruto.

"Hinata Aku tidak akan melepaskanmu dan tidak akan bisa melepaskanmu untuk yang lain." Gumam Naruto. Dengan niat yang tertanam dalam hatinya dan semangat yang Naruto miliki untuk mendapatkan Hinata kembali, Naruto semakin menambah kecepatann untuk sampai di Konoha.

Ia harus segera kembali ke desa karena misi yang harus ia jalankan bersama timnya, dan saat misi selesai Naruto akan segera kembali untuk menemui Hinata. Apapun akan Naruto lakukan asalkan Hinata mau memaafkannya. 

                                                                                        ***

Hinata telah selesai berbicara dengan Mizuki, setelah menyakinkan dirinya baik-baik saja dan bisa menjaga diri dengan baik karena dirinya adalah seorang Kunoichi barulah Mizuki mau meninggalkannya dan pulang ke rumahnya sendiri. 

Hinata menjelaskan dengan jelas dan sangat padat bahwa Naruto tidak akan pernah menyakiti Hinata kepada Mizuki, karena mereka adalah teman sejak berada di akademi ninja. Tidak mungkin Naruto menyerang Hinata atau melukainya secara fisik, ujar Hinata menjelaskan kepada Mizuki. 

Mizuki takut jika lelaki yang mereka temui semalam datang kembali dan menyakiti Hinata, walaupun dia tidak lebih kuat dari Ninja Konoha itu, namun ia tidak gentar dan tidak takut sama sekali untuk melawannya.

Setelah mengantarkan Mizuki keluar dari kedai miliknya, Hinata memutuskan untuk kembali ke kamar dan beristirahat sebentar lalu bersiap-siap untuk kembali berkerja. Saat memasuki kamar Hinata melihat ada beberapa bingkisan di atas ranjang miliknya lalu menghampiri bingkisan itu.

"Milik siapa?" Gumam Hinata mengamati dua buah bingkisan di atas ranjangnya.

Hinata melihat sebuah surat yang ada di atas kotak tersebut dan memutuskan mengambilnya, kertas ungu muda dengan tinta hitam. Harum semerbak bunga lavender berpadu dengan bau tinta tercium saat Hinata membuka kertas itu.

Hinata...

Tentang semalam aku benar-benar minta maaaf ...

membuat terkejut dengan kedatanganku yang tiba-tiba.

KowaretaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang