Sudah seminggu Naruto dan Hinata berada di desa, selama seminggu di desa Naruto dan Hinata hanya membantu penduduk desa melakukan tugas-tugas ringan, namun warga desa sangat merasa terbantu dan berterimakasih atas bantuan mereka.
Apalagi saat Naruto membantu pembuatan beberapa sumur untuk warga desa, penduduk desa merasa sangat bahagia, karena salah satu kesulitan terbesar mereka selama ini adalah mendapatkan air yang layak untuk di komsumsi.
Karena rasa terimakasih itu, warga desa mengadakan jamuan makan malam bersama-sama di halaman kediaman pemimpin desa. Sebagai ucapan terimakasih dan salam perpisahan kepada Naruto dan Hinata yang akan kembali ke desa besok pagi.
Warga desa membuat banyak makanan, dan menyediakan banyak sake untuk mereka. pesta perpisahan sekaligus sebagai bentuk ucapan terimkasih berjalan dengan sangat menyenangkan.
Pemuda-pemuda desa dan orang-orang dewasa saling bercengkerama sambil menikmati makanan dan minuman yang tersedia. Suasana kekeluargaan yang terasa di antara mereka begitu hangat di hati masing-masing dan akan menjadi kenangan indah bagi semuanya.
***
Hinata berusaha menopang tubuh Naruto yang mabuk karena minuman beralkohol, entah berapa banyak lelaki itu menghabiskan alkohol sehingga mabuk berat seperti ini.
"Hinata...hiks...Apa kau tahu, hiks... kapan saat paling bahagia untuk ku hiks...khe khe khe?" Tanya Naruto sambil tertawa tidak jelas
"Tidak...kapan itu?" Tanya Hinata menanggapi pertanyaan Naruto.
"Khe khe khe...hiks...saat aku bertemu dengan ibu dan ayahku hiks...khe khe khe di saat perang...hiks...." Ujar Naruto sesegukan.
"Naruto-kun pasti sangat kesepian tampa kedua orang tua selama ini." Ujar Hinata.
"Hinata...hiks, apa aku jahat? Khe khe khe hiks?" Tanya Naruto lagi.
"Jahat? Kenapa Naruto-kun mengatakan itu?" Tanya Hinata binggung.
"Hiks...karena aku senang...hiks...saat perang bertemu kedua orang tuaku hiks....padahal banyak yang meninggal dan terluka hiks..." Jawab Naruto.
"Tidak Naruto-kun, tentu saja Naruto-kun tidak jahat, hanya saja kita tidak bisa memilih waktu kapan kita akan bahagia dan sedih." Ujar Hinata menjelaskan pandangannya.
Hinata menopang tubuh Naruto yang cukup berat, bersyukur ia adalah ninja sehingga masih bisa mengantar Naruto kembali ke kamarnya.
"Hinataaaaaa...hiks...aku adalah hiks lelaki bodoh hiks..." Ujar Naruto lagi.
"Kau tidak bodoh." Jawab Hinata sambil memperbaiki pegangannya di tubuh Naruto.
"Tidak aku bodoh hiks..." jawab Naruto sesegukan.
"Bagiku, Naruto-kun bukan orang yang bodoh." Jawab Hinata lagi.
"Hahaha hiks benarkah?...tapi aku bodoh hiks..." racau Naruto.
"hm...benar. Kenapa Naruto-kun bilang Naruto-kun bodoh?" Tanya Hinata menangapi rancauan Naruto lagi.
"Aku sangat menyukai hiks...Sakura...hiks..." jawab Naruto
Deg! Sakit. Jantung Hinata berdetak sakit mendengar pengakuan Naruto, membuat langkah kakinya berhenti melangkah dan air matanya jatuh dengan cepat.
"Tapi aku hanya diam membiarkannya mengejar cintanya kepada sahabatku juga hiks...." Racau Naruto lagi.
"Naruto..." Gumam Hinata dengan suara serak.
![](https://img.wattpad.com/cover/242104709-288-k545059.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kowareta
FanfictionHinata berusaha keras untuk melupakan Naruto setelah mereka berdua menjalankan misi bersama. Hinata yang tidak ingin menyerah lepas dari bayang-bayang Naruto memutuskan untuk keluar desa. Lalu bagaimana Keadaan Naruto setelah kepergian Hinata? Rate...