Wound
"Apa kamu bilang?! Kamu hamil?!"
"Ma-maaf ma, hiks... Maafin Lessa ma... Ampuni Lessa..."
"Dasar menyusahkan! Mama akan maafkan kamu. Tapi, setelah kamu melahirkan bayi itu, kamu pergi dari sini dan bawa bayi itu pergi. Mama ga sudi ngurus bayi haram itu!"
9 months later.
"Selamat ya bu, bayinya perempuan. Mau diberi nama siapa?" Dokter dengan nametag Dr. CL itu tersenyum pada Lessa sembari menggendong bayi mungil.
"Jennie Rubyara." Jawab Lessa.
"Nama yang cantik, persis seperti rupanya." Dr. CL memberikan Jennie yang tengah digendongnya pada Lessa.
Lessa menatap wajah putrinya. Sungguh, ia tak pernah menyangka ia akan melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik di usianya yang masih belia.
"Semoga ibu bisa memberikan kamu kehidupan yang baik ya, Jennie."
"Oeekkk!!! Oeekkk!!!"
Lessa mendadak panik kala Jennie menangis kencang, dengan segera ia mengambil Jennie lalu menggendongnya dan mencoba menenangkannya.
"Jennie cantik ga boleh nangis ya. cup cup cup. Anak mama jangan nangis dong, nanti cantiknya hilang loh."
"Oeekk! Oeeek!"
"Duh, kamu laper ya sayang ya? Mau minum susu? Sabar ya sayang ya, mama belum punya uang, belum bisa belikan kamu susu."
Lessa semakin panik kala tangis Jennie tak kunjung berhenti. Ia bingung, sungguh. Ia tidak bisa memberi Jennie asi karena ia kekurangan gizi, jadi asinya susah untuk keluar. Jika membeli susu pun Lessa tidak punya uang.
Tidak mungkin kan Lessa berhutang? Hutangnya sudah cukup banyak, Lessa tidak ingin memiliki hutang lagi.
Sekitar 1 jam berlalu, akhirnya tangis Jennie berhenti. Ia tertidur. Mungkin karena terlalu lelah menangis.
Lessa menghela nafasnya lega. Ia menidurkan Jennie di atas tumpukan selimut. Lalu ia berjalan keluar dari gubuk yang ditempatinya sebagai rumah untuk keluar mencari uang, atau setidaknya makanan. Tak lupa ia menutup pintu gubuk terlebih dahulu sebelum meninggalkan gubuk tersebut.
"Alley, aku mau ngomong sama kamu." Panggil Rendy pada istrinya yang sedang menyusui putra satu satunya.
"Ngomong apa, mas?"
"Aku udah bosen sama kamu. Aku selingkuh. Tolong kamu ngertiin aku, ya." Ucap Rendy santai.
Alley terdiam sejenak, setelahnya ia menghela nafasnya. "Kamu sudah sampai sejauh mana selingkuh dari aku?"
"Aku udah nikahin selingkuhanku. Dan kami sudah punya anak."
Alley menahan napasnya, sudah sampai sejauh itu? Apa Alley sebegitu tidak sempurnanya? Bahkan suaminya sudah memiliki anak dengan selingkuhannya ketika ia juga sudah memiliki anak dengan Alley.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] wound, kjn & hrj
Random[ COMPLETED ] Ini adalah sepenggal kisah tentang Rubyara Jennie, gadis dengan seribu luka dihidupnya. ©purplebluef