Wound
"HERA SINI LO BAJINGAN!!" Teriak Renjun.
Ia sedang berjalan di koridor sekolah lantai 2. Tepat dimana kelas Hera berada.
Dan Renjun sekarang menjadi pusat perhatian karena teriakannya tadi.
Sampai di kelas Hera, tepatnya di kelas Ⅺ IPS 5, Renjun mendobrak pintu kelas yang ditutup.
Brak!
Sepertinya Renjun akan dimintai ganti rugi oleh pihak sekolah karena telah merusak pintu."MANA HERA?!"
...
Hening, tidak ada yang berani menjawab.Brak!
Renjun menggebrak bangku yang ada di depannya, hingga bangku itu terbelah menjadi dua. "MANA HERA, BAJINGAN?!"
...
Masih hening. Masih tidak ada yang berani menjawab.Brak!
Kali ini Renjun menendang meja. "GUE TANYA MANA HERA?!"
...
Sama seperti sebelumnya, tidak ada satupun yang berani menjawab. Semuanya seakan mematung.Brak!
Kali ini Renjun bukan menendang atau menggebrak meja, namun membanting kursi hingga kursi tersebut hancur.
"HEH GUE TANYA MANA HERA?! BUDEG KALIAN?! IYA?! PUNYA KUPING KAN?! MANA HERA?!"
...
Masih sama, hening. Kini semuanya menundukan kepala.Renjun berdecak, ia menarik kerah salah satu siswa disana, "KASIH TAU HERA DIMANA ATAU LO GUE LEMPAR MEJA?!"
"Ddddddddd-di bbbbbb-
Plak!
"NGOMONG YANG BENER BEGO!!" Bentak Renjun.
"DI BELAKANG LEMARI!!" Teriak siswa itu reflek.
Renjun melepaskan kerahnya dengan kasar, ia lalu berjalan menuju lemari belakang kelas dan menggeser lemari tersebut hingga lemari tersebut menabrak beberapa meja dan satu rak buku.
Dan disana, Hera sedang terduduk lemas ketakutan. Air matanya mengalir deras. Juga badannya yang gemetar hebat.
"SINI LO BAJINGAN!!" Renjun menarik kerah Hera dan memukulnya hingga Hera terlempar membentur tembok.
"RENJUN!!" Teriak Jessie, sahabat sepergengnya Hera.
Renjun menoleh, "apa? Lo mau kayak dia?" Ucapnya sembari menunjuk Hera yang kesakitan.
"DIA ITU CEWEK REN!! SADARIN DIRI LO!! LO MUKUL CEWEK!!"
Bugh!
Renjun memukul Jessie, membuat Jessie terlempar dan punggungnya membentur meja.
"GUE GA AKAN MUKUL DIA KALO DIA GA MUKUL JENNIE!! BAHKAN, DIA MUKUL JENNIE LEBIH PARAH DARI INI!!" Bentak Renjun tepat di depan wajah Jessie.
Renjun lantas mengalihkan atensinya pada Tania. Ia lantas bersmirk memandang gadis itu, "lo mau juga?"
Mendengar itu, Tania dengan cepat menggeleng.
"Kalo gitu, lo cukup diam."
Renjun berbalik badan, kembali menghampiri Hera, ia menangkup pipi Hera dengan kuat.
"Kasih tau ke gue, apa yang bikin lo benci Jennie sampe lo bully Jennie?" Tanyanya dengan nada dinginnya.
Hera menangis. Ia hanya menggeleng.
Bugh!
"KALO DITANYA ITU JAWAB! BUKANNYA NANGIS TERUS GELENG KEPALA! LO PIKIR LO LAGI GOYANG?!" Bentak nya setelah menendang Hera.
Hera menggeleng, tangisnya semakin deras, "a-aku-
"NGOMONG YANG JELAS!"
Hera tersentak, ia menangis. "AKU CINTA SAMA KAMU!! AKU SAYANG SAMA KAMU!! AKU, AKU, AKU CEMBURU LIAT KAMU SAMA JENNIE, AKU BENCI JENNIE!! JENNIE YANG UDAH BIKIN AKU DIBENCI KELUARGAKU!! JENNIE ITU PELACUR!! DIA JALANG!! MUR-
Bugh!
"BILANG JENNIE JALANG LAGI, LO MATI!!" Sela Renjun membuat Hera bungkam.
Renjun kembali menangkup pipi Hera, "lo tuh gak cinta sama gue, lo gak suka sama gue, tapi lo terobsesi sama gue. LO TUH GILA!! GA WARAS!! SAKIT JIWA!! STRES!!"
Hera semakin menangis kencang. Membuat Renjun berdecih, "cih, cengeng."
Drrt drrt
Renjun merogoh sakunya kala merasakan ponselnya bergetar, menandakan ada yang menelfonnya.
"Ya? Halo No?"
"..."
"Bangsat! Gue kesana sekarang!"
Sambungan telefon dimatikan sepihak oleh Renjun. Di tatapnya Hera tajam, "urusan kita belum selesai." Setelah mengatakan itu, Renjun pergi dari sana.
Wound
makin aneh ga sih? rasa ingin unpub 📈 aku ga pede hikdsrot 😭💔
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] wound, kjn & hrj
Random[ COMPLETED ] Ini adalah sepenggal kisah tentang Rubyara Jennie, gadis dengan seribu luka dihidupnya. ©purplebluef