(8) Wound

893 184 33
                                    

Wound

Bugh!!

Hera meninju perut Jennie. Membuat Jennie yang sedang lemas itu terlempar sekitar setengah meter dari Hera.

"BERANI YA LO SAMA GUE!!"

Bugh!!

"UDAH BERAPA KALI GUE BILANG?! JANGAN. DEKET. DEKET. SAMA. RENJUN!! DASAR JALANG!!"

Bugh!!

"GAUSAH CAPER KE COWOK GUE LO BANGSAT!!!"

Bugh!!

"NGAPAIN LO PELUK PELUK COWOK GUE HAH?! MANA PAKE NANGIS NANGIS LAGI!! PELACUR!!"

Bugh!!

"HARGA DIRI LO MANA SIH BANGSAT?! CEWEK KOK MURAHAN, CIH!!"

Bugh!!

"GUE INGETIN LO SEKALI LAGI, SAMPE SAMPE LO BERANI DEKET DEKET RENJUN, NYAWA LO GUE CABUT!!"

Bugh!!

Ah, badan Jennie sakit semua. Sangat sakit. Bagaimana tidak? Luka luka yang kemarin belum sembuh di tambah luka baru. Rasanya Jennie ingin mati saja.

Ya, Jennie memang ingin mati. Tetapi sepertinya tuhan belum memperbolehkannya pulang menyusul mamanya.

Buktinya ada seorang pria yang menghampirinya dengan berlari tergesa gesa.

Pria itu...


















































Jeno.

Wound

Renjun lagi lagi tidak menemukan Jennie di kelasnya. Kata salah satu siswa sih, Jennie sudah pulang dari tadi.


Ia lalu menjalankan motornya ke arah gudang dekat taman Indah, tempat dimana ia dan Jennie bertemu.

Sampai disana, Renjun masuk ke dalam gudang dan tidak menemukan Jennie disana.

Sebenarnya Jennie ini apa sih? Kok suka sekali menghilang.

Tidak lama kemudian, ponselnya berdering. Renjun merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya.

Tertera nama Jenong disana.

"Halo, No? Kenapa telfon? Tumben." Ucap Renjun setelah ia mengangkat panggilan telfon dari Jeno.

"Anu Ren, nanti kita gajadi ketemuan di cafe ya."

Oh iya astaga, Renjun terlalu sibuk mencari Jennie sampai lupa bahwa dia ada janji dengan Jeno.

"Lah kenapa? Gue mau otw cafe nih."

"Jangan! Lo balik aja. Gue lagi di rumah sakit soalnya."

"Anjir?! Kenapa lo bisa ada di rumah sakit? Nabrak tiang sedot wc lo?"

"Bukan gue bangsat. Ini si cewek yang kita tolongin kemarin lusa. Yang di pukul sama gengnya si Hera."

Renjun terlihat mengingat ingat, sadar siapa yang di maksud Jeno, Renjun membelakkan matanya.

"ANJIR JENNIE?!"

"Nah iya itu. Lo kenal dia? Kok kek khawatir banget gitu."

"BANGSAT! RUMAH SAKIT MANA?! GUE KESANA SEKARANG!!"

"Ntar gue shareloc deh."

Renjun segera mematikan sambung telfon dan berjalan menuju motornya. Setelah dapat lokasi rumah sakit dimana Jennie berada, Renjun segera melajukan motornya menuju rumah sakit.

Wound

A/n
Cuma mau ngasih tau aja. Di sekolah Rennie (Renjun Jennie) itu gurunya pada cuek cuek semua. Jadi kalo ada adegan pembullyan atau apapun itu gabakal dipeduliin sama para guru. Namanya juga sekolah swasta kan. Jadi jangan nanya, "gurunya mana sih woi itu ada pembullyan kok dibiarin."

Kalo semisal ada yang mau ditanyain, bisa komen.
Oh ya btw,

Jangan lupa di cek ya sayangku ♡atau kalian males, bisa klik ini ; https://my

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa di cek ya sayangku ♡
atau kalian males, bisa klik ini ; https://my.w.tt/op8Uc9dI9ab
Udah itu aja, makasihhhh ( ˘ ³˘)♥

[✓] wound, kjn & hrjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang