wound
aku skip satu minggu ya.
Renjun berjalan santai sembari membawa sekresek snack dan beberapa botol minuman di tangannya.
ia baru saja dari kantin membeli snack untuk dia dan Jeno makan.
namun fokusnya teralihkan pada seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik. wanita tersebut terlihat kebingungan, Renjun pun berniat menghampiri wanita tersebut.
"permisi, bu." Renjun menepuk bahu wanita tersebut, membuat wanita tadi menoleh.
"ah iya, ada apa ya nak?" tanya wanita tersebut.
"tadi saya lihat ibu kebingungan, mungkin saya bisa bantu." ucap Renjun, tak lupa dengan senyumnya yang selalu ia tunjukkan.
wanita tersebut menggaruk tengkuknya, "a-ah itu... anak saya menghilang selama seminggu ini, setelah saya cek ke sekolahnya dan bertanya pada temannya, katanya anak saya di pukuli dan masuk rumah sakit ini. dan saya ingin mencari resepsionis namun tidak menemukannya."
Renjun mengangguk angguk mengerti "kalau boleh tahu nama anaknya siapa, bu?"
"Jennie, Rubyara Jennie."
Renjun terkejut, Jennie? ah, jadi ini mama Jennie yang Renjun cari cari. tapi selama ini, kemana dia?
"oh kebetulan saya yang membawa Jennie ke rumah sakit, ibu mau saya antar?" tanya Renjun.
wanita tadi terlihat senang, "ah, tentu saja kalau itu tidak merepotkanmu."
Renjun lagi lagi tersenyum, "tidak bu. tidak merepotkan kok. santai saja. dan ngomong ngomong, nama ibu siapa ya? saya Renjun."
wanita tadi tersenyum, manis sekali. "saya Lessa."
Renjun kembali terkejut, Lessa? dia kan... ah astaga.
raut wajah Renjun yang tadinya ramah menjadi sedikit dingin, "ikut saya, bu."
Lessa hanya merespon dengan anggukan dan mengikuti Renjun di belakang.
wound
"ini kamar Jennie. ibu masuk saja, saya tunggu di luar." ucap Renjun acuh, ia duduk di kursi dekat pintu kamar rawat inap Jennie dan mulai menyalakan ponselnya.
"apa ada orang di dalam?" tanya Lessa.
"tidak. teman saya sedang ada urusan, jadi dia keluar sebentar." jawab Renjun tanpa melihat Lessa.
Lessa ber-oh ria lalu mulai masuk ke dalam. setelah memastikan Lessa masuk ke dalam, Renjun beranjak dari duduknya lalu pergi darisana dan menuju resepsionis.
"permisi, mbak." ucap Renjun setelah ia sampai di resepsionis.
"ah, iya. kenapa mas? ada yang bisa saya bantu?" resepsionis dengan nametag "Jisoo" itupun mengalihkan pandangannya dari laptopnya.
"disini ada pasien bernama Hera?" tanya Renjun.
"sebentar ya mas." Jisoo mengambil buku yang berisi nama pasien dan membacanya.
"ada mas, kamar nomor 782. hari ini pasien akan pulang." ucap Jisoo setelah selesai melihat buku pasien.
"kalau begitu makasih ya mbak." ucap Renjun yang di balas senyuman oleh Jisoo.
Renjun pergi dari sana dan berjalan menuju pintu keluar, tangannya sibuk mengetikan nama di kolom pencarian kontak di ponselnya.
setelah menemukannya, ia memencet ikon telfon pada kontak bernama 'Jenong'.
"halo Ren, ada apa nel─"
"Jeno, lo sekarang lagi di sekolah kan? lo ke ruang OSIS dan minta ke Jaemin data siswa Jennie sama Hera. habis itu lo fotoin dan kirimin ke gue. gpl."
"tap─
─tut.
panggilan di matikan sepihak oleh Renjun.
wound
hayoloh ada apa tuhh 🌝
ada yang bisa nebak?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] wound, kjn & hrj
Random[ COMPLETED ] Ini adalah sepenggal kisah tentang Rubyara Jennie, gadis dengan seribu luka dihidupnya. ©purplebluef